KAIMANA.KOMPAS.com - Ribuan warga Kaimana, Papua Barat, menyalakan seribu lilin menuntut pembebasan Basuki Tjahaja Purnama (Ahok), yang divonis 2 tahun penjara atas kasus dugaan penistaan agama.
Aksi yang digelar di Taman Kota Kaimana ini diawali dengan menyanyikan lagu Indonesia Raya. Sepanjang aksi, sebagian peserta meneriakkan NKRI harga mati, tegakkan keadilan, toleransi beragama harga mati.
Aksi dilanjutkan dengan melepaskan balon merah putih sebagai simbol masyarakat Kaimana tetap berkomitmen menjaga NKRI. Mereka pun menyanyikan lagu 'Dari Sabang Sampai Merauke' dilanjutkan dengan lagu 'Papua Pulau Indah'.
(Baca juga: Dibubarkan di Pantai Losari, Aksi 1.000 Lilin untuk Ahok Pindah ke Halaman RS)
Di tengah kerumunan ribuan masyarakat, Asisten II Kabupaten Kaimana, Marthinus Furima berpesan agar masyarakat Kaimana tetap menjaga keutuhan NKRI, serta mengawal Kebhinekaan di tengah-tengah masyarakat yang majemuk.
“Kita harus mengingat perjuangan nenek moyang, yang telah susah payah memperjuangkan kemerdekaan. Untuk itu tugas kita saat ini adalah menjaga perjuangan mereka,” ungkapnya.
Masyarakat Kaimana, sambung dia, terkenal dengan kehidupan agama keluarga. Karenanya, nilai-nilai toleransi yang merupakan kekuatan rakyat harus terus dijaga.
(Baca juga: Status Dukung "Gerakan Matikan Lilin untuk Ahok", Gubernur Sebut Akun Facebook Di-"hack")
Aksi 1000 lilin dari Kaimana ditutup dengan menyanyikan lagu 'Gebyar Gebyar Indonesia' dan masyarakat diberikan kesempatan untuk berkreasi sebagai wujud partisipasi.