Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cerita di Balik Baju Merah dan Sungkem Ridwan Kamil kepada Megawati

Kompas.com - 01/09/2016, 14:52 WIB
Dendi Ramdhani

Penulis

BANDUNG, KOMPAS.com - Kedatangan Wali Kota Bandung Ridwan Kamil pada acara Sekolah Calon Kepala Daerah Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) di Kinasih Resort, Depok, Jawa Barat, 30 Agustus 2016 lalu, memunculkan ragam spekulasi soal kiprah politiknya.

Sinyal merapatnya Ridwan ke partai berlogo banteng itu kian kentara sewaktu foto aksi sungkemnya kepada Megawati Sukarnoputri menjadi viral di dunia maya. Namun, Ridwan buru-buru menyanggah anggapan itu. Menurut dia, hal itu merupakan bentuk rasa hormat kepada orang yang usianya lebih tua.

"Kamu ketemu orang tua sikap kamu gimana? Ya salam, tanda hormat. Masa Ibu mega duduk saya di atas terus begini (salam dengan posisi berdiri) kan gak mungkin. Maka saya ngambil posisi sopan santun, itu kepala dengan kepala harus sama posisinya," ucap Ridwan, Kamis (1/9/2016).

"Jadi saya yang nunduk. Jadi wajar saja. Ya kayak ke ibu saja, kayak ke orang tua Siapapun orang tua harus di hormati. Pasti gaya saya sama. Tidak hanya ke Ibu Mega, pada orang tua yang diberi salam gayanya begitu," lanjutnya.

Baca: Disebut-sebut Dekat dengan PDIP, Begini Respons Ridwan Kamil

Tidak hanya aksi sungkem Ridwan yang memunculkan banyak asumsi. Kemeja merah yang ia kenakan tak luput dari perhatian. Ridwan pun kembali meluruskan anggapan bahwa kemeja yang ia kenakan menjadi simbol kesediannya menjadi kader.

"Pokokyna statement saya mah sederhana, saya ini kan netral. Saya posting di Facebook, ke (acara) Nasdem baju biru, sama Golkar baju kuning, pas ke Gerindra baju putih, ke PDIP baju merah. Hanya menghargai dresscode saja, setiap acara kan saya nanya dresscode-nya apa, ya sudah," tuturnya.

Oleh karena itu, Ridwan mengaku masih menimang partai mana yang akan ia pilih. Menurut dia, untuk berkarier di dunia politik tak harus dikaitkan dengan partai. Selain itu, salah satu alasan mendasar ia belum memilih partai, yakni statusnya yang masih tercatat sebagai PNS.

"Kalau saya mah masih belum punya warna. Kenapa? status hukum saya masih PNS. Saya ini PNS ITB, dosen yang sedang cuti jabatan. Baru akan mundur itu kalau harus mencalonkan lagi atau masuk Parpol," ucapnya.

Baca: Ketua DPD PDI-P Jabar: Saya Menyambut Baik Niat Bergabungnya Ridwan Kamil

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com