Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tiga Pemerintahan "Kepung" Sampah Citarum

Kompas.com - 24/03/2016, 08:47 WIB
Reni Susanti

Penulis

BANDUNG, KOMPAS.com – Pemerintah Provinsi Jawa Barat bersama Pemerintah Kota dan Kabupaten Bandung berkomitmen untuk mengeruk dan mengangkat sampah di Citarum. Pemkot/Pemkab pun bisa meminta bantuan provinsi jika kesulitan menanggulangi masalah sampah.

Wakil Gubernur Jabar Deddy Mizwar mengaku sengaja memfasilitasi pertemuan antara kedua daerah agar masalah sampah bisa cepat selesai dan demi mencegah timbul konflik sosial. Sebab, masalah sampah membuat masyarakat di masing-masing daerah saling menyalahkan.

"Kalau masalah sampah ini dibiarkan bisa timbul konflik sosial, dan Citarum ini urat nadi Jabar," ujar Deddy dalam siaran pers, Rabu malam (23/3/2016).

Agar penanganan komprehensif, pihaknya mengusulkan dibuat Rencana Aksi Multipihak Implementasi Pekerjaan (RAM IP). Dengan RAM IP, tidak akan ada tumpang tindih lagi dalam penanganan sampah.

Sementara itu, Wali Kota Bandung Ridwan Kamil mengatakan, hari ini Kamis (24/3/2016) pihaknya akan melakukan pengerukan sampah dan sedimentasi di sungai yang dibantu TNI dengan mengerahkan sebanyak 600 orang.

Lokasi pengerukan salah satunya di Sungai Citepus dengan perkirakan volume sebesar 3.600 meter kubik.

Selain secara manual, pengerukan juga akan dilakukan dengan menggunakan alat berat agar bisa berlangsung lebih cepat. Rencananya, alat serupa juga akan dipinjamkan oleh Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Citarum.

"Ini solusi jangka pendek, kita serbu teritorial sampah, di Citepus dan lain-lain," jelasnya.

Untuk jangka panjang, pria yang akrab disapa Emil itu mengusulkan untuk dibuat bendungan sampah di sejumlah titik sungai dengan jarak sekitar 300 meter. Cara ini diyakini efektif mencegah sampah.

Namun, cara tersebut membutuhkan dana besar karena Kota Bandung memiliki 40 sungai meski ukurannya relatif kecil. Untuk itu ia akan meminta bantuan di APBD perubahan. 

Kompas TV Sungau Citarum Meluap, 11 Kecamatan Banjir
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com