Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Disebut Gagal Kelola Sampah, Ini Tanggapan PD Kebersihan Kota Bandung

Kompas.com - 23/03/2016, 08:53 WIB
Dendi Ramdhani

Penulis

BANDUNG, KOMPAS.com - Direktur Utama Perusahaan Daerah Kebersihan Kota Bandung Deni Nurdiana menyangkal tudingan kepala Badan Pengendalian Lingkungan Hidup Daerah (BPLHD) Jawa Barat Anang Sudharna, yang menyebut Kota Bandung gagal dalam mengelola sampah.

Deni menolak anggapan bahwa sampah dari Kota Bandung menjadi biang bencana banjir di Kabupaten Bandung.

(Baca BPLHD Jabar: Pemkot Bandung Gagal Total Kelola Sampah)

"Masalah banjir di Kabupaten Bandung adalah masalah bersama yang harus ditangani secara serius dan melibatkan beberapa sektor kabupaten, kota, dan provinsi. Sehingga, jika pernyataan itu disebabkan oleh sampah yang dibuang Kota Bandung, itu tidak tepat," kata Deni, Selasa (22/3/2016).

Dia menjelaskan, volume sampah di Kota Bandung rata-rata mencapai 1.500 ton per hari dan dibuang ke Tempat Pembuangan Akhir Sarmukti.

"Pernyataan 35 persen sampah Kota Bandung dibakar dan dibuang ke sungai sungguh tidak beralasan dan tidak sesuai fakta dan data yang ada," ucapnya.

Menurut Deni, Pemkot Bandung telah membuat sejumlah program inovatif dalam hal tata kelola sampah. Salah satunya, dengan merekrut 1.590 petugas pembersih gorong-gorong dan penguatan program kewilayahan.

(Baca Ridwan Kamil Akui Ada Warga Bandung yang Buang Sampah ke Sungai, tetapi...)

"Kota Bandung dalam dua tahun terakhir jauh lebih bersih, nyaman, dan asri. Setelah melalui proses melelahkan kita berhasil meraih Adipura pada tahun 2015," ujar Deni.

Penilaian itu, kata Deni, meliputi banyak variabel dan tak hanya menyoroti soal sampah semata.

Proses penilaian melalui tiga tahap oleh tim penilai independen dari lembaga swadaya masyarakat, akademisi, para profesional, dan Kementerian Lingkungan Hidup.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com