Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Prostitusi dan Bangunan Liar Akan Dibersihkan dari Parangtritis

Kompas.com - 29/02/2016, 07:17 WIB
BANTUL, KOMPAS.com - Pemkab Bantul akan melakukan membersikan kawasan Parangtritis dari praktik prostitusi. Hal itu sebagai upaya penertiban kawasan daerah wisata tersebut sehingga  potensi wisata di sana lebih berkembang lagi.

Kepala Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Bantul Hermawan Setiaji mengatakan, pihaknya sudah membuat konsep mengenai penertiban kawasan wisata di Parangtritis.

Menurut dia,  konsep menertibkan Parangtritis dari prostitusi seharusnya cocok dengan salah satu visi pemimpin daerah baru Bantul kali ini yaitu religius dalam bingkai NKRI.

Hal pertama, sebut Hermawan, adalah penertiban bangunan liar di kawasan inti gumuk pasir. Bangunan telah dilarang berdiri di sana dengan rencana pembangunan Parangtritis Geomaritime Science Park.

Hal kedua dalam konsepnya adalah penertiban kawasan relokasi parangtritis yang menurut dia banyak digunakan untuk lokasi mesum dan juga miras.

"Prioritas kedua itu untuk memgembalikan fungsi, yang dulu warung ya kembali jadi warung," katanya.

Kedua prioritas tersebut sebut dia, paling realistis karena tidak memerlukan banyak persiapan dan tidak membutuhkan banyak orang.

Meski begitu, kata dia, pihaknya baru bergerak setelah ada komando dari kepala daerah.

"Saya berani saja, tapi kewenangan berada di pimpinan daerah," tuturnya akhir pekan lalu.

Bupati Bantul, Suharsono menuturkan sejak awal sudah berniat untuk menghidupkan dan memajukan lagi tempat wisata di Bantul khususnya Parangtritis.

    
Dirinya sudah membuka peluang investor masuk untuk mengembangkan Parangtritis, namun sebelum itu dirinya ingin kawasan wisata ditata.

"Saya akan terjun langsung bagaimana di sana, kalau ada bangunan liar saya akan tertibkan, bukannya menggusur, jadi kita tertibkan kalau nanti sudah bersih investor akan tertarik," katanya. (Anas Apriyadi)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com