Dia harus merelakan rumahnya dibongkar paksa oleh sang pemilik lahan hanya lantaran keduanya berbeda pilihan politik.
Peristiwa yang dialami oleh Hamzah (45) dengan Moni (54) warga Dusun Makuntu, Desa Maccile, Kecamatan Lalabata ini bermula dari proses Pilkada serentak yang baru lalu.
Hamzah diketahui mendukung pasangan calon nomor 2, Andi Kaswadi Razak - Supriansyah Mannahu. Sementara Moni yang adalah pemilik lahan di mana rumah panggung berbahan kayu yang ditempati Hamzah, mendukung pasangan Lutfi Halide - Andi Zulkarnain Soetomo.
Lantaran beda pilihan itulah, Moni menjadi berang dan mengusir paksa Hamzah dari lahan miliknya. Tak mampu berbuat banyak, Hamzah kemudian meminta pertolongan kepada warga untuk membantunya mengevakuasi perabot rumah.
"Iya, memang dia marah karena saya pendukung fanitiknya nomor dua sementara dia nomor satu," ujar Hamzah.
Sekitar pukul 10.00 Wita, Hamzah bisa mengumpulkan puluhan warga untuk membantunya mengevakuasi perabot rumah. Rumah panggung tersebut selanjutnya diangkat secara gotong royong ke lahan milik lain milik kerabat Hamzah.
Warga setempat sangat menyayangkan peristiwa ini, dan berharap kejadian seperti ini tidak terulang lagi.
"Iya masa gara-gara politik harus diusir padahal Hamzah dengan Haji Moni itu masih rumpun keluarga," kata salah satu warga.
Pemilihan bupati di Kabupaten Soppeng sendiri diikuti oleh dua kandidat. Hasil rekapitulasi di Panitia Pemilihan Kecamatan (PPK) menyatakan bahwa pasangan nomor 2, Andi Kaswadi Razak - Supriansyah Mannahu unggul mengalahkan kompetitornya nomor urut 1, Lutfi Halide - Andi Zulkarnain Soetomo.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.