Jasad Bocah SD Ditemukan Membusuk di Pantai Cipatujah

Koordinator Tim SAR Forum Relawan Bencana Tasikmalaya (FRBT), Gunawan Yudhoharto mengatakan, pencarian korban ini dilakukan terus menerus selama dua malam. Upaya pencarian masih dengan cara penelusuran di kawasan pesisir pantai. Soalnya kondisi gelombang laut masih tinggi dan tidak adanya perahu yang memadai untuk mencari ke tengah laut.

“Pencarian terus dilakukan sampai radius sekitar enam kilometer dari lokasi kejadian. Alhamdullilah membuahkan hasil dan menemukan korban satu lagi yang terseret ombak,” jelas Gunawan kepada Kompas.com, Sabtu (3/5/2014).

Saat kali pertama korban ditemukan, kata Gunawan, kondisinya sudah membengkak dan mulai membusuk. Hal ini diduga akibat telah lama berada di perairan setelah terseret ombak ke tengah laut.

“Kondisi jenazah saat ditemukan sudah bengkak dan mulai membusuk. Kami pun langsung mengevakuasi untuk dibawa ke rumah duka,” kata Gunawan.

Tim penyelamat terpaksa melakukan pencarian di sepanjang pesisir pantai siang dan malam. Soalnya, kondisi gelombang laut di kawasan Pantai Cipatujah, selama beberapa hari ini, masih tinggi dan berbahaya.

“Kalau pencarian ke tengah laut kita tidak mungkin bisa lakukan. Gelombangnya masih tinggi dengan ombak pecah. Pakai perahu nelayan tidak mungkin bisa melaluinya, berbahaya,” tambah Gunawan.

Diberitakan sebelumnya, dua orang siswa kelas tiga sekolah dasar, yakni Zaki (9) dan Alfi (9), warga Kampung Cimangkak, Desa/Kecamatan Cipatujah, Kabupaten Tasikmalaya, hanyut terseret gelombang laut saat bermain di bibir pantai, Rabu (30/4/2014) malam.

Zaki ditemukan dalam keadaan tewas keesokan harinya, sedangkan Alfi ditemukan tewas kemarin sore.