Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dicari 6 Hari, Jago Selam asal Thailand Belum Ditemukan

Kompas.com - 22/04/2014, 19:49 WIB
Kontributor Manggarai, Markus Makur

Penulis


LABUAN BAJO, KOMPAS.com - Hingga hari keenam pencarian korban tenggelam, Tim SAR gabungan belum menemukan Thapana Thiracharcenpanaya, wisatawan asal Thailand. Thapana diduga terseret arus deras di bawah laut di lokasi diving di Pulau Gililawa pada Kamis (17/4/2014) lalu.

Belum ditemukannya korban terseret arus laut itu dijelaskan Kepala Kepolisian Resor Manggarai Barat, AKBP Julens Abraham saat dikonfirmasi Kompas.com, Selasa (22/4/2014) sekitar pukul 17.30 Wit.

Abraham menjelaskan, tim gabungan yang terdiri dari aparat Kepolisian Resor Manggarai Barat, Badan Search and Rescue Nasional Cabang Manggarai Barat, TNI Angkatan Laut (Posal) Kabupaten Manggarai Barat, Badan TN Komodo Manggarai Barat, NusaTenggara Timur, mencari korban sejak kejadian pada Kamis (17/4/2014) lalu. Namun hingga kini, Selasa (22/4/2014), pencarian belum membuahkan hasil.

Menurut Abraham, Thapana Thiracharcenpanaya diduga menyelam secara terpisah dengan lima rekannya di bawah laut Pulau Gililawa Laut. Saat rekannya kembali ke permukaan, dia menghilang. Lalu, rekan korban menginformasikan kepada aparat kepolisian dan institusi terkait di Kota Labuan Bajo. Sejak Kamis (17/4/2014), tim gabung langsung terjun ke lokasi kejadian untuk melakukan pencarian.

”Korban yang meninggal terseret arus deras di bawah laut Pulau Gililawa Laut adalah seorang dive master (jago selam). Namun, pada saat melakukan penyelaman pada hari itu, korban menyelam secara terpisah dengan rombongannya lima orang. Lima rekannya sudah selamat,” jelasnya.

Sementara itu, Kepala Balai Taman Nasional Komodo, Sustyo Iriyono kepada Kompas.com, Selasa, menyatakan pihaknya sudah menyiapkan satu kapal pencarian untuk membantu tim SAR mencari korban.

Terpisah, Ketua Himpunan Pramuwisata Indonesia (HPI) Cabang Manggarai Barat, Sebastianus Pandang, mengakui, kasus hilangnya wisatawan Thailand saat menyelam di Pulau Gililawa sangat mempengaruhi kunjungan wisatawan ke Kabupaten Manggarai Barat.

Menurutnya, semua pihak tidak boleh saling menyalahkan atas peristiwa tersebut. Namun demikian, dia menilai peristiwa itu harus menjadi perhatian Pemerintah Kabupaten Manggarai Barat untuk memperhatikan fasilitas dan sarana penunjang pariwisata menyelam.

”Selama ini, pelayanan dan transportasi untuk menunjang kepariwisataan masih belum memadai. Pelaku pariwisata dan para operator diving harus memerhatikan berbagai keperluan saat menyelam,” jelasnya.

Data yang dihimpun Kompas.com, di awal tahun ini, peristiwa hilangnya wisatawan yang sedang menyelam sudah dua kali terjadi di wilayah Taman Nasional Komodo.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com