Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Saking Rusaknya, Warga Merapi Mancing di Kubangan Jalur Evakuasi

Kompas.com - 13/03/2014, 09:01 WIB
Kontributor Magelang, Ika Fitriana

Penulis

MAGELANG, KOMPAS.com — Seorang pria setengah baya terlihat asyik memancing ikan ditemani anaknya yang masih balita. Bukan di empang atau kolam ikan, melainkan di sebuah kubangan air yang ada di tengah jalan di Muntilan, Kabupaten Magelang, belum lama ini.

Aksi warga Desa Sedayu, Kecamatan Muntilan, Kabupaten Magelang, itu merupakan bentuk protes kepada pemerintah daerah setempat yang tidak kunjung memperbaiki jalan itu.

Padahal jalan yang menghubungkan Kecamatan Muntilan dan Kecamatan Dukun itu merupakan jalur evakuasi jika Gunung Merapi meletus.

Bagus (40), demikian pria itu disapa, mengaku sengaja melakukan aksi "tidak wajar" itu untuk ikut mendukung ratusan kawan-kawannya sesama warga lereng Merapi yang juga memprotes pemda atas kerusakan jalan itu.

"Sebagai pengguna jalan ini setiap hari, saya sangat prihatin dengan kondisi kerusakan yang terjadi. Karena saya ini hanya buruh tani yang suka memancing, ya cuma aksi ini yang bisa saya lakukan," tutur Bagus, di samping anaknya, Pribumi Daya Langit (1,5) yang tampak asyik memancing.

Bagus tidak sendiri. Dia bersama ratusan warga Merapi lainnya yang menggelar unjuk rasa menuntut Pemda Magelang segera bersikap terhadap kondisi jalan yang memprihatinkan.

Saking rusaknya, lubang-lubang aspal mirip kolam ikan. Apalagi jika hujan tiba.

Koordinator Forum Rembug Lintas Merapi-Jaring Advokasi Merapi, Agus MS, mengatakan, rusaknya jalan sepanjang Muntilan-Talun itu disebabkan oleh truk penambang galian C (pasir dan batu) yang setiap hari melintasi jalur itu.

Sebagian besar truk itu pun melebihi tonase yang ditentukan. "Kondisi ini sudah terjadi sejak dua tahun lalu. Jalan rusak memang tidak seluruhnya, tapi di banyak titik di sepanjang jalur Muntilan - Talun. Ini membuat kami resah sebagai pengguna jalan. Sudah banyak kecelakaan terjadi akibat kerusakan ini," kata Agus, seusai melakukan audiensi dengan Bupati Magelang, Rabu (12/3/2014).

Setiap hari, katanya, jalur itu merupakan jalur utama yang dilalui warga untuk aktivitas ekonomi, pendidikan, hingga sosial. Oleh sebab itu, pihaknya mendesak pemkab untuk segera memperbaiki jalan Talun-Muntilan sebagai tanggung jawab pemerintah.

Setelah itu, mengembalikan fungsi jalan itu sesuai peruntukan sebagaimana Undang-Undang Nomor 38 Tahun 2004 tentang jalan.

"Kami juga minta pemkab membuat jalur khusus penambangan di luar jalur Muntilan-Talun. Kami juga mendorong pemerintah untuk menerapkan Perda Nomor 1 Tahun 2008 tentang usaha pertambangan," tegas Agus.

Menanggapi tuntutan itu, Bupati Magelang, Zaenal Arifin, akhirnya memutuskan untuk menutup sementara jalur tersebut untuk aktivitas truk penambang. Kebijakan itu rencananya akan di berlakukan pekan depan sembari menunggu regulasi tentang pertambangan dan angkutan galian C dikeluarkan.

Pemda juga telah menganggarkan dana sebesar Rp 4,7 miliar untuk perbaikan jalur itu. Di samping juga mengeluarkan kebijakan pengawasan dan pembatasan tonase truk penambang material Merapi.

"Kami meminta waktu 1,5 bulan untuk menyusun perbup yang baru terkait hal itu sehingga pemkab dalam mengambil kebijakan tidak salah. Kami akan berkoordinasi dengan pihak-pihak terkait," ujar Zaenal.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com