Saat ini, kata Agung, Kabupaten Kediri baru menyerap 63,995 ton dari jatah awal. "Selain Kabupaten Kediri, untuk Kota Kediri juga menyerap 4,005 ton dari total 50 ton yang diajukan," kata Agung Aulia saat dikonfirmasi Kompas.com, Selasa (18/2/2014).
Sementara itu, Insider Commander Satuan Pelaksana Penanggulangan Bencana (Satlak PB) Kabupaten Kediri Letkol Heriyadi mengatakan, ada beberapa kendala dalam pendistribusian makanan untuk para pengungsi.
Kendala itu, kata dia, adalah jumlah pengungsi yang berubah-ubah karena faktor pengungsi yang pulang maupun kembali lagi ke pengungsian. Hal itu, menurut dia, terjadi karena warga beraktivitas pada siang hari dan kembali ke pos pengungsian saat malam hari.
"Misalnya, pagi membutuhkan seribu bungkus makanan. Lalu saat siang, saat disedikan seribu bungkus, ternyata jumlah pengungsinya berkurang banyak atau bahkan bertambah banyak," kata Heriyadi.
Pada erupsi Gunung Kelud, Kamis (13/2/2014), ada empat wilayah kecamatan di Kabupaten Kediri yang menjadi korban, yaitu Kecamatan Ngancar, Kecamatan Puncu, Kecamatan Kepung, Kecamatan Plosoklaten.
Di empat wilayah itu, tercatat 66.139 jiwa menjadi pengungsi. Hingga hari kelima pasca-erupsi, Selasa (18/2/2014), sesuai data di posko utama Satlak PB, terdapat 39.742 jiwa yang masih mengungsi.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.