Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Peluru yang Menyasar ke Bocah Harlan Mirip Milik TNI

Kompas.com - 19/12/2013, 22:55 WIB
Kontributor Pare-Pare, Darwiaty Ambo Dalle

Penulis


PAREPARE, KOMPAS.com - Kepolisian Resor Kota Parepare, Sulawesi Selatan, Kamis (19/12/2013) tadi, akhirnya merilis hasil pemeriksaan terhadap selongsong peluru yang nyasar dan menembus paha Harlan, bocah usia 7 tahun asal Jalan Ambo Matti, Kelurahan Lapadde, Kecamatan Ujung, Parepare, beberapa waktu lalu.

Dari hasil pemeriksaan, polisi memastikan, peluru tersebut bukan jenis proyektil yang selama ini digunakan aparat kepolisian. "Peluru tersebut kami pastikan tidak berasal dari kesatuan kami," kata Kapolresta Parepare, AKBP Himawan Sugeha, Kamis siang tadi.

Lanjut Himawan, hasil pemeriksaan Laboratorium Forensik Polda Sulselbar menyebutkan, selongsong peluru tersebut mirip dengan jenis peluru yang biasa digunakan TNI. "Tapi lebih jelasnya, hasil pemeriksaan forensik bisa ditanyakan pada Kasat Reskrim. Termasuk temuan satu butir peluru aktif lainnya, yang ditemukan petugas kami di sekitar lokasi kejadian," terangnya.

Secara terpisah, Kasat Reskrim Polresta Parepare, AKP Wahyudi Rahman mengemukakan, hasil uji Labfor yang telah diterima pihaknya menyatakan, selonsong yang ditemukan di paha bocah Harlan berkaliber 9 mm dengan berat sekitar 7.4965 gram.

"Peluru itu mirip jenis peluru standar yang biasa digunakan TNI. Itu sesuai hasil Labfor," katanya.

Berdasarkan hasil uji Forensik Polda Sulselbar tersebut, tambah Wahyudi, pihaknya akan segera berkoordinasi dengan Polisi Militer (POM) setempat. Pasalnya, pada malam dan waktu yang hampir bersamaan saat kejadian, seorang oknum TNI melepaskan tembakan peringatan saat berusaha melerai perkelahian yang terjadi di salah satu kafe yang jaraknya sekitar 1 kilometer dari lokasi kejadian.

Sementara itu, Komandan Distrik Militer (Kodim) 1405 Mallusetasi, Letkol Inf Sri Widodo kepada Kompas.com menyatakan, hingga kini pihaknya belum mengetahui ataupun menerima hasil pemeriksaan Labfor terkait selongsong peluru tersebut. Meski tidak menampik ada salah seorang anggota TNI yang melepaskan tembakan di malam saat kejadian, namun Sri mengatakan, perlu penelusuran dan kajian lebih dalam untuk memastikan betul tidaknya peluru tersebut milik anggota TNI.

"Karena menurut perhitungan kami, ada satu peluru aktif yang ditemukan pihak kepolisian yang belum jelas kepemilikannya. Pasalnya, dari senjata anggota kami, ada 9 peluru yang telah kami amankan. Sementara kepolisian menemukan 2 peluru di lokasi. Satu di antaranya masih aktif," tandasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com