Timah panas yang menghunjam Harlan diduga berasal dari senjata aparat TNI. Hal ini dikemukakan Aya, warga Jalan Pekuburan Maspul, Kelurahan Lompoe, Selasa (10/12/2013) pagi.
Aya, yang juga pemilik salah satu kafe di kawasan Lompoe, mengatakan, pada saat kejadian, Kamis (5/12/2013) dini hari lalu, ada kejadian penembakan yang terjadi tak jauh dari kafe miliknya.
"Ada perkelahian antar-anak muda saat itu. Kejadiannya sekitar jam sebelas malam," katanya.
Tidak ingin kafe miliknya jadi sasaran keributan, Aya pun meminta bantuan aparat. Dibenaknya saat itu, kata Aya, adalah menghubungi salah satu petinggi di Komando Rayon Militer (Koramil) Bacukiki setempat.
"Saya menelepon dan minta bantuan agar perkelahian di luar tempat jualan kami tidak meluas," katanya.
Sempat reda, perkelahian kembali terjadi. Saat itu, kata Aya, aparat tersebut berada di tengah kelompok pemuda yang tengah adu otot. "Mungkin karena tidak mau dilerai, aparat itu kemudian mengeluarkan senjata dan menembak ke atas sebagai peringatan, terlebih aparat tersebut saat kejadian terlihat terdesak," katanya.
Hingga kini, belum ada keterangan yang berhasil didapatkan dari pihak Koramil Bacukiki. Kepolisian pun masih menunggu hasil uji laboratorium forensik Polda Sulselbar terkait jenis proyektil tersebut.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.