Akibatnya, beberapa pekerja media harus mendapat teguran dari para abdi dalem yang menjaga pintu masuk keraton.
"Nyuwun sewu (maaf) Mas, ini belangkon mantenan, bukan belangkon Yogya Mataraman," tegur salah seorang abdi dalem di depan Dalem Kesatriyan saat melihat juru kamera sebuah stasiun televisi yang hendak masuk ke keraton, Senin (21/10/2013).
Abdi dalem tersebut lantas menjelaskan bahwa belangkon model Yogya Mataraman modelnya seperti yang dikenakan abdi dalem di Keraton Ngayogyakarta. Belangkon gaya Yogya ada mondholan di bagian belakang, sedangkan belangkon gaya Solo terdapat trepes, atau tidak ada mondholan di belakangnya. "Ini yang gaya Yogya Mataraman, ada mondholan di bagian belakangnya," tuturnya.
Tak hanya mengenakan belangkon gaya Solo, ada juga pekerja media yang salah mengenakan ikat kepala gaya Banyumasan atau Tegal, yakni ikatan belakang belangkon memanjang hingga bahu.
Selain belangkon, salah kostum juga terlihat pada kain jarik yang digunakan wartawan. Beberapa pekerja media ada yang mengenakan kain jarik yang diwiru seadanya.
Kendati demikian, para abdi dalem dengan penuh kesabaran dan keramahan segera membantu memperbaiki lipatan kain wiru model engkol yang dikenakan oleh pekerja media.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.