Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengaku demi Anak, Bapak Jadi Kurir Narkoba

Kompas.com - 20/09/2013, 13:13 WIB
Kontributor Bandung, Putra Prima Perdana

Penulis

BANDUNG, KOMPAS.com - Mengaku demi membayar uang sekolah dan menghidupi empat anaknya yang masih kecil, AS (33), warga Baleendah, Kabupaten Bandung, Jawa Barat, mau menjadi kurir ganja sejak empat bulan lalu.

Namun AS tidak bisa lagi menafkahi keluarganya dalam waktu lama, karena dia diringkus aparat Polrestabes Bandung akibat mengirim barang terlarang itu.

"Saya cuma jadi kurir saja. Biasanya satu kilo dikasih seratus ribu. Ya, buat anak sekolah sama hidup sehari-hari saja. Kalau barangnya bawa dari Cianjur," kata AS saat ditemui di markas Satnarkoba Polrestabes Bandung Jalan Sukajadi Kota Bandung, Jumat (20/9/2013).

Dia menambahkan, ganja kering tersebut didapatnya dari seorang bandar besar berinisial Cunli. Menurut data kepolisian, Cunli masuk dalam daftar pencarian orang (DPO) dari daerah Cianjur.

"Saya baru kali ini jadi kurir. Jadi saya ambil barangnya dulu di Cianjur baru dianterin ke pembeli. Ketemuannya di tempat yang sudah dijanjikan," ujarnya.

Pada saat ditangkap, Jumat (13/9/2013) minggu lalu, AS kedapatan membawa ganja seberat 3 kilogram yang dibungkus kardus minuman ringan serta dua paket kecil yang disimpan di dalam saku jaketnya di sebuah SPBU di Baleendah.

"Tiga bungkus besar ganja tersebut ditaruh dan ditinggal di pom bensin. Pemesan nanti akan mengambil," kata Kepala Satnarkoba Polrestabes Bandung AKBP Agus Dwi Hermawan.

Setelah melakukan pengembangan, polisi menemukan kembali ganja kering seberat 2 kilogram yang disembunyikan AS di bawah jembatan. "Selain AS, kita juga menangkap dua orang lainnya yaitu DM (21) dan AJ (41) yang kedapatan sedang mengonsumsi ganja di rumah AS," ungkap Agus.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com