Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Adik Bupati SBB Janji Lunasi Utang Baliho Kakaknya

Kompas.com - 31/08/2013, 17:51 WIB
Kontributor Ambon, Rahmat Rahman Patty

Penulis

AMBON, KOMPAS.com - Adik Bupati Seram Bagian Barat (SBB) Maluku, Fransina Putileihalat berjanji akan melunasi utang baliho dan spanduk yang dipesan di percetakan Aira Printing dengan catatan pihak Aira Printing dapat menunjukan kuitansi pemesanan kepada dirinya.
 
Hal ini diungkapkan Fransina kepada pemilik percetakan dan sejumlah waratawan di kantor Polsek Sirimau Ambon, Sabtu (31/8/2013).
 
"Saya akan melunasinya tapi saya minta kuitansi dan bukti pemesanan juga harus ditunjukkan kepada saya. Kalau sudah ada saya langsung bayar," kata Fransina.
 
Dia membantah tidak tahu menahu soal adanya pemesanan baliho tersebut, meski dia mengakui
salah satu orang dekatnya telah menyampaikan kepadanya kalau dirinya telah memesan baliho dari Aira Printing.
 
"Saya tanya ke anak buah saya memang dia mengatakan kalau sudah memesan spanduk, tapi itu kan bukan saya? Sebaiknya Anda (pemilik percetakan) minta saja dari yang bersangkutan," jelas Fransina membela diri.
 
Dia mengaku sama sekali tidak pernah berhadapan secara langsung dengan pemilik percetakan saat memesan spanduk tersebut.
 
Sementara itu, pemilik percetakan, Sam mengatakan, kerja sama dengan Bupati SBB sudah terbangun sejak lama. Bahkan, kata dia, saat Bupati Jakobus Putileihalat maju pada Pilkada SBB untuk kedua kalinya, baliho sosialisasi juga dipesan di percetakannya.
 
"Saya kan pernah menelpon ibu (Fransina) dan ibu katakan soal itu (pembayaran) akan kita atur nanti, bahkan saya pernah ketemu ibu saat kampanye pak Jakobus Putileihlat di Ambon, masak ibu lupa sama saya," ungkap Sam.
 
Dalam pertemuan itu, Sam pun mengungkapkan, jika selama ini hubungan kerja sama yang dibangun berdasarkan kepercayaan.
 
Fransina sendiri diduga memesan spanduk dan baliho seharga Rp 20 juta. Sisanya diduga dipesan saudaranya, kepala Dinas Pekerjaan Umum SBB Samuel Putileihalat. Total utang biaya spanduk keduanya mencapai Rp 300 juta.
 
Pemilik percetakan sendiri masih berharap agar uang tersebut dikembalikan. Dia juga memiliki bukti rekaman suara Samuel Putileihalat terkait masalah utang piutang tersebut dan bukti kuitansi lainnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com