Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Wawan Membantah Sengaja Menyeret Sisca

Kompas.com - 15/08/2013, 18:59 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com — Tersangka kasus tewasnya Franciesca Yofie (34) membantah tudingan bahwa dia menyeret korban sejauh 500 meter, dari depan rumah kos korban hingga ke lapangan di Cipedes, Bandung.

"Saya tidak menjambak," kata Wawan (39) dalam wawancara dengan Kompas TV di Polrestabes Bandung, Kamis (15/8/2013).

Menurut Wawan, dia hanya berusaha melepaskan tangan Sisca yang memegangi lehernya. Rupanya, ketika itulah, Sisca terjatuh dan rambutnya tersangkut roda sepeda motor.

Namun, Wawan mengaku tidak tahu Sisca terseret sepeda motornya ataupun bagaimana rambut Sisca bisa terjerat roda motor. Dia baru menyadari bahwa Sisca terseret setelah beberapa meter motornya melaju.

Sebelumnya, Kepala Polrestabes Bandung Kombes Sutarno mengatakan, kedua tersangka pembunuh Franciesca Yofie mengaku tidak bermaksud membunuh korban. Mereka awalnya berniat mencuri tas Sisca.

Sisca berusaha melawan kedua pelaku. "Dari situ ribut. Sisca terjatuh karena didorong saat pertama melakukan perlawanan. Sisca terus melawan, merangkul W sampai mencekik W. Motor langsung maju. Korban meluk W berusaha merebut tas miliknya dari W," kata Sutarno tak lama setelah Ade dan Wawan ditangkap, Minggu (11/8/2013).

Ternyata, rambut Sisca tersangkut di gigi motor dan korban pun terseret. Keduanya pun panik. W menyuruh A menambah kecepatan motor. W kemudian berusaha menebas rambut Sisca, tetapi malah mengenai kepala korban. Keduanya langsung kabur dengan membawa tas milik Sisca berisi uang tunai Rp 1 juta, perlengkapan kosmetik, dan lain-lain.

Namun, pengakuan Wawan itu berbeda dengan keterangan warga di lokasi ditemukannya Sisca di Cipedes, Kecamatan Sukajadi, Kota Bandung. Warga melihat tubuh Sisca diseret, tetapi saat itu mereka mengira perempuan itu adalah boneka.

Menurut Rano, warga Jalan Cipedes Tengah, dia tengah berdiri di depan gang dan melihat pelaku menyeret korban sambil melintas di depannya.

Hasil otopsi oleh RS Hasan Sadikin Bandung menunjukkan, Sisca meninggal karena kehabisan darah. Ketua Tim Forensik RSUP Hasan Sadikin Bandung dr Noorman Herryadi di Bandung, mengatakan, seluruh tubuh Sisca dipenuhi luka.
    
"Kalau dari saya, sama dengan yang sudah saya sampaikan sebelumnya, yakni ada lecet-lecet hampir di seluruh tubuhnya," kata Noorman seusai menyerahkan hasil otopsi tersebut ke penyidik Polrestabes Bandung, Kamis sore.
    
Luka lecet tersebut, kata Noorman, terjadi sebelum kematian Sisca. Dia menambahkan, ketika terseret sepeda motor, posisi Sisca terlentang dan tengkurap. "Namun, yang jelas, luka-luka itu terjadi pada saat sebelum kematian," katanya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com