Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Forensik: Sisca Tewas karena Kehabisan Darah

Kompas.com - 15/08/2013, 17:46 WIB

BANDUNG, KOMPAS.com — Tim Forensik RSUP Hasan Sadikin Bandung menyatakan, berdasarkan hasil otopsi yang dilakukan terhadap Branch Manager PT Venera Multi Finance Franciesca Yofie, diketahui bahwa Sisca meninggal dunia karena kehabisan darah.
    
"Yang menyebabkan korban meninggal itu karena kehabisan darah. Itu penyebab utama kematian korban," kata Ketua Tim Forensik RSUP Hasan Sadikin Bandung dr Noorman Herryadi di Bandung, Kamis (15/8/2013).
    
Ia menuturkan bahwa seluruh bagian tubuh Fransisca Yovie dipenuhi dengan luka lecet.    
"Kalau dari saya, sama dengan yang sudah saya sampaikan sebelumnya, yakni ada lecet-lecet hampir di seluruh tubuhnya," kata Noorman.
    
Luka lecet tersebut, kata Noorman, terjadi sebelum kematian Sisca. Dia menambahkan, ketika terseret sepeda motor, posisi Sisca terlentang dan tengkurap. "Namun, yang jelas, luka-luka itu terjadi pada saat sebelum kematian," katanya.
    
Menurut dia, selain luka lecet, ditubuh korban juga ditemukan luka terbuka di dahi sebelah kanan. "Di dahi ada luka terbuka. Seberapa panjangnya saya nggak tahu nggak ngukur. Tapi, ada di dahi bagian kanan," katanya.
    
Ia menambahkan bahwa di bagian belakang kepala korban juga ada rambut yang terpotong."Ya kalau potongan itu ada," ujarnya.
    
Ketika ditanyakan apakah rambut yang terpotong itu disebabkan tindakan pelaku, Noorman enggan menuturkan lebih lanjut mengenai hal itu.
    
"Kalau itu (rambut korban yang terpotong) kaitannya dengan tersangka. Mungkin lebih baik penyidik yang memberikan keterangan karena saya tidak memeriksa tersangka," katanya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber Antara
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Regional
Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Regional
Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com