Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cerita Warga soal Sisca Beda dengan Keterangan Tersangka

Kompas.com - 15/08/2013, 13:42 WIB

BANDUNG, KOMPAS.com — Tewasnya Kepala Cabang PT Verena Multi Finance, Bandung, Jawa Barat, Fransisca Yofie (34), masih menyisakan pertanyaan warga yang tinggal di sekitar lokasi terbunuhnya wanita cantik tersebut. Mereka menilai banyak hal tak masuk akal yang disampaikan dua tersangka itu.

”Saya lihat waktu kejadian, korban (Fransisca) diseret pelaku yang membonceng di belakang dengan menggunakan helm putih. Tangan kiri memegang kepala korban, seperti menjambak rambut, dan korban tak lagi berteriak meminta pertolongan. Saya mengikuti sampai lokasi dan pelaku terlihat mengayunkan golok,” ujar Rano (29), warga Jalan Cipedes Tengah, Kecamatan Sukajadi, Bandung, yang minta namanya disamarkan, Rabu (14/8). Saat itu, Rano tengah berdiri di dekat gang dan menyaksikan pelaku di atas motor menyeret korban sambil melintas di depannya.

Sebagaimana diberitakan, pada Senin malam Fransisca yang baru pulang dari kantor dan akan masuk ke halaman kos disergap tersangka Wawan (39) dan Ade (24). Keduanya kemudian menyeret korban dari atas motor. Mereka sebelumnya membacok korban dan mengenai bagian kepala sehingga robek.

Namun, dari keterangan keduanya di depan polisi, mereka tidak menyeret Fransisca. Justru rambut korban yang panjang terjerat pada gir motor sehingga korban terseret hampir satu kilometer dari lokasi penyergapan ke lokasi pembuangan korban di dekat Lapangan Abra di Jalan Cepedes Tengah. Motif mereka sementara hanya ingin mencuri dengan kekerasan.

Tak tersangkut di gir

Warga Cipedes, Yanto (40), juga menolak keterangan pelaku. Sebab, selain dirinya yang melihat korban diseret, ada juga kusir delman yang melihat sepeda motor warna biru putih melaju kencang dengan penumpang menyeret korban. ”Mang Adang, warga Majalaya, juga melihat orang diseret, tetapi dia kira boneka,” kata Yanto (40).

Asih, warga Cipedes yang rumahnya sekitar lima meter dari lokasi pembunuhan, juga ragu dengan keterangan tersangka. ”Menurut saya, yang orang bodoh, kalau kata tersangka rambut korban menyangkut di gir sepeda motor, ya, tidak mungkin. Masa sepeda motor bisa jalan jika ada rambut tersangkut. Motor pasti berhenti,” ujarnya. Dia menduga pelaku orang suruhan karena sudah menyiapkan golok.

Isma, warga Cipedes, juga menilai janggal apabila motif pembunuhan adalah pencurian, tetapi barang berharga korban tetap utuh. ”Kami ini tidak diminta keterangan polisi, hanya pers yang nanya-nanya,” ujarnya.

Sementara itu, polisi tetap bersikeras niat awal kedua tersangka hanya mencuri. Mereka terpaksa membunuh karena korban melawan. Kepala Bidang Humas Polda Jabar Komisaris Besar Martinus Sitompul membenarkan, oknum yang terlibat skandal terancam dicopot. (sem)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com