LAMPUNG, KOMPAS.com - Kelangkaan elpiji 3 kg di pasaran membuat sebagian masyarakat di Lampung berpindah ke bright gas (gas pink). Warga mengaku menyerah harus berkeliling tapi tak juga memperoleh gas melon.
Seperti yang dialami Dina (39), warga Sumber Rejo, Kecamatan Kemiling, Lampung. Sejak Jumat (14/6/2024) malam hingga Sabtu (15/6/2024) pagi, dia tidak kunjung memperoleh gas subsidi pemerintah tersebut.
Baca juga: Korban Tewas Kebakaran Gudang Elpiji di Bali Bertambah Jadi 11 Orang
Dia mengaku telah mendatangi tiga pangkalan dan satu SPBU untuk membeli gas elpiji 3 kg tersebut.
"Di warung udah nggak jual lagi. Harus ke pangkalan, tapi habis. Nyari di pom bensin juga sama, sudah habis juga," kata dia saat ditemui di salah satu pangkalan elpiji, Sabtu pagi.
Dina bahkan telah membawa fotokopi KTP yang menjadi persyaratan membeli gas melon itu.
"Udah fotokopi banyak, sekalian, Mas. 1 KTP cuma boleh beli satu tabung," katanya.
Lantaran telah lelah mencari gas elpiji 3 kg tetapi tak kunjung dapat, Dina pun memutuskan membeli bright gas ukuran 5 kg.
"Sudahlah, capek keliling nggak dapat terus. Jadi tadi suami bilang beli gas pink aja," kata dia.
Gas pink yang dibeli perdana itu membuatnya merogoh kocek lebih dalam yakni Rp 550.000, tabung dan isinya.
"Nggak apa-apa deh, pening nyari yang 3 kilo," kata dia.
Hal senada dikatakan Benny (45) warga Kelurahan Langkapura yang memilih pindah (konversi) ke gas pink.
"Beli baru (gas pink) yang 5 kilo. Yang 3 kilo disimpan buat cadagangan aja," kata dia.
Benny mengaku tidak mau ambil pusing. Dia juga enggan harus berkeliling atau mengantre untuk membeli gas melon.
"Udah pusing mikirin kerjaan, pulang ke rumah pusing lagi nyari gas (melon). Nggak apa-apa deh lebih mahal, asal ada," kata dia.
Diketahui, stok gas elpiji ukuran 3 kg mulai langka di sejumlah wilayah di Bandar Lampung. Dari observasi sejak awal pekan ini, kelangkaan gas terpantau di Kecamatan Tanjung Senang, Kecamatan Kemiling, Kecamatan Kedaton, hingga Kecamatan Langkapura.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.