Kompas.com - Dambus merupakan alat musik khas Bangka, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung.
Alat musik dambus memiliki bentuk fisik yang menyimbolkan binatang Rusa atau Kijang, sebagai hewan penting dalam kehidupan masyarakat Bangka.
Alat musik dambus digunakan dalam setiap jenis musik tradisional Bangka, yang dimainkan dengan nada dan syair.
Dambus juga diartikan sebagai kesenian, lagu, hingga tarian.
Dalam catatan tertulis tertua mengenai alat musik di Bangka, ada catatan hasil penelitian Franz Epp, seorang warga Jerman yang pernah berkunjung ke Bangka sekitar tahun 1830-an.
Dalam buku yang berjudul Schilderungen aus Hollandisch-Ostinden, yang terbit tahun 1852, Franz menyebutkan saat berkunjung ke rumah tradisional orang Bangka, pada kamar depan atau teras rumah biasa terdapat alat musik senar.
Franz mendiskripsikan alat musik tersebut sebagai alat musik yang terbuat dari kayu ringan, dilubangi, dan ditutup kulit monyet.
Dalam laman Kemdikbud disebutkan alat yang dilihat Franz kemungkinan adalah alat musik dambus.
Sejumlah sumber menyebutkan bahwa dambus lahir karena pengaruh alat musik yang berasal dari Timur Tengah.
Dambus adalah alat musik yang memiliki ciri khas Bangka. Hal tersebut ditunjukkan dengan representasi bentuk Rusa atau Kijang.
Sebagaimana diketahui Rusa atau Kijang adalah hewan penting dalam kehidupan masyarakat Bangka.
Daging rusa atau kijang merupakan hidangan mulia atau agung dalam tradisi nganggung.
Tradisi nganggung adalah membawa makanan untuk disantap bersama-sama yang berhubungan dengan daur hidup dan upacara keagamaan.
Penangkapan rusa untuk tradisi tersebut perlu dilakukan dengan ritual khusus, antara lain meminta izin kepada dukun hutan.
Dambus sebagai alat musik yang merepresentasikan bentuk binatang juga dapat ditafsirkan sebagai alat musik atau bentuk kesenian pra Islam, terutama dilihat dari sisi bentuk.
Baca juga: Apa Alat Musik daerah Bangka Belitung?