Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Banjir Rendam 5 Desa di Kabupaten Buton Utara, Terparah dalam 10 Tahun Terakhir

Kompas.com - 08/06/2024, 19:45 WIB
Defriatno Neke,
David Oliver Purba

Tim Redaksi

BUTON UTARA, KOMPAS.com – Sebanyak 78 rumah di lima desa di Kecamatan Kambowa, Kabupaten Buton Utara, Sulawesi Tenggara, terendam banjir, Sabtu (8/6/2024). 

Banjir juga menyebabkan jembatan penghubung jalan Desa Lahumoko, Kecamatan Kambowa, terputus. 

“Ini akibat curah tinggi hujan menyebabkan sungai yang meluap. Memang tadi malam curah hujan tinggi disertai dengan puncak air laut pasang sehingga terjadi banjir,” kata Kabid Kedaruratan dan Logistik Buton Utara, Idham Malik, saat dihubungi via telepon, Sabtu.

Baca juga: Banjir Terjang Kabupaten Tanah Bumbu Kalsel, 7 Kecamatan Terendam

Dari data sementara BPBD Buton Utara, di Desa Lahumoko terdapat 30 rumah yang terendam banjir, Desa Morindino 39 rumah, dan Desa Baluara 9 rumah.

Baca juga: Cerita Warga Korban Banjir Palopo, Puluhan Rumah Terendam dan Buaya Berkeliaran

 

Sementara banjir di Kelurahan Kambowa menutup jalan. 

“Data sementara yang kami lakukan, baru dua desa. Pendataan sudah sekitar 70 kepala keluarga. Tim saya sementara mengendara ke dua desa lagi,” ujarnya. 

Idham menjelaskan, pihaknya sudah sering memberikan sosialisasi terhadap warga untuk bersiaga jika terjadi  hujan dengan intensitas tinggi. 

Sementara, Kepala Desa Morindino, Wa Ode Kasnawati, mengatakan, banjir yang terjadi tahun ini merupakan salah satu banjir terparah sejak 2014. 

“Sekitar 39 rumah yang terendam banjir semuanya, dusun dua kena semua. Kami memantau di lapangan dan sudah melaporkan ke dinas bencana dan dinas sosial,” ucap Kasnawati.  

“Inikan kondisi alam yang terjadi di luar jangakaun manusia. Kami dari desa sudah melakukan pembenahan di rumah warga. Ini kondisi cuaca yang tidak dijangkau,” katanya. 

Menurut Kasnawati, di Desa Morindino sering banjir bila terjadi curah hujan dengan intensitas tinggi. Namun, tahun 2024 ini lebih parah dibanding beberapa tahun sebelumnya. 

“Tapi kami tidak bisa tinggal diam dan berupaya bagaimana semaksimal mungkin untuk melakukan kegiatan supaya jangan lagi ada banjir seperti ini. Saya sampaikan kepada warga, kalau kondisi sudah mau hujan lebat untuk segara evakuasi,” ujar Kasnawati. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Bocah 13 Tahun Dicabuli Ayah Tiri hingga Hamil, Ibu Korban Tahu Perbuatan Pelaku

Bocah 13 Tahun Dicabuli Ayah Tiri hingga Hamil, Ibu Korban Tahu Perbuatan Pelaku

Regional
Takut Dimarahi, Seorang Pelajar Minta Tolong Damkar Ambilkan Rapor

Takut Dimarahi, Seorang Pelajar Minta Tolong Damkar Ambilkan Rapor

Regional
Cerita Tatik, Dua Dekade Jualan Gerabah Saat Grebeg Besar Demak

Cerita Tatik, Dua Dekade Jualan Gerabah Saat Grebeg Besar Demak

Regional
BNPB Pasang EWS dengan CCTV di Sungai Berhulu dari Gunung Marapi

BNPB Pasang EWS dengan CCTV di Sungai Berhulu dari Gunung Marapi

Regional
PPDB SMA/SMK Dibuka Malam Ini, Pj Gubernur Banten Ultimatum Tak Ada Titip Menitip Siswa

PPDB SMA/SMK Dibuka Malam Ini, Pj Gubernur Banten Ultimatum Tak Ada Titip Menitip Siswa

Regional
Kasus Ayah Bunuh Anak di Serang, Warga Lihat Pelaku Kabur Bawa Golok dengan Bercak Darah

Kasus Ayah Bunuh Anak di Serang, Warga Lihat Pelaku Kabur Bawa Golok dengan Bercak Darah

Regional
4 Orang Tewas Ditabrak Mobil Elf di Aceh Timur, Ini Kronologinya

4 Orang Tewas Ditabrak Mobil Elf di Aceh Timur, Ini Kronologinya

Regional
Pilkada Salatiga Rawan Politik Uang, Gerindra Sebut Elektabilitas Tinggi Tak Jaminan Terpilih

Pilkada Salatiga Rawan Politik Uang, Gerindra Sebut Elektabilitas Tinggi Tak Jaminan Terpilih

Regional
Sebelum Bunuh Anaknya, Pria di Serang Banten Sempat Minta Dibunuh

Sebelum Bunuh Anaknya, Pria di Serang Banten Sempat Minta Dibunuh

Regional
Berantas Judi Online, Ponsel Aparat di Polres Bengkulu Utara Diperiksa

Berantas Judi Online, Ponsel Aparat di Polres Bengkulu Utara Diperiksa

Regional
KAI Tanjungkarang Tutup Perlintasan Sebidang Liar di Martapura

KAI Tanjungkarang Tutup Perlintasan Sebidang Liar di Martapura

Regional
Ayah di Serang Bunuh Balitanya yang Tidur Pulas, Ada Sang Ibu dan Kakak di TKP

Ayah di Serang Bunuh Balitanya yang Tidur Pulas, Ada Sang Ibu dan Kakak di TKP

Regional
Butuh Uang untuk Judi Online, Remaja 14 Tahun Curi Sepeda Motor

Butuh Uang untuk Judi Online, Remaja 14 Tahun Curi Sepeda Motor

Regional
Mengintip Persiapan Warga Kalibeji Semarang untuk Sambut Jokowi, Lembur Kerja Bakti Selama 4 Hari

Mengintip Persiapan Warga Kalibeji Semarang untuk Sambut Jokowi, Lembur Kerja Bakti Selama 4 Hari

Regional
Santri Tewas Terseret Arus Sungai Saat Bersihkan Alat Potong Hewan

Santri Tewas Terseret Arus Sungai Saat Bersihkan Alat Potong Hewan

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com