BUTON UTARA, KOMPAS.com – Sebanyak 78 rumah di lima desa di Kecamatan Kambowa, Kabupaten Buton Utara, Sulawesi Tenggara, terendam banjir, Sabtu (8/6/2024).
Banjir juga menyebabkan jembatan penghubung jalan Desa Lahumoko, Kecamatan Kambowa, terputus.
“Ini akibat curah tinggi hujan menyebabkan sungai yang meluap. Memang tadi malam curah hujan tinggi disertai dengan puncak air laut pasang sehingga terjadi banjir,” kata Kabid Kedaruratan dan Logistik Buton Utara, Idham Malik, saat dihubungi via telepon, Sabtu.
Baca juga: Banjir Terjang Kabupaten Tanah Bumbu Kalsel, 7 Kecamatan Terendam
Dari data sementara BPBD Buton Utara, di Desa Lahumoko terdapat 30 rumah yang terendam banjir, Desa Morindino 39 rumah, dan Desa Baluara 9 rumah.
Baca juga: Cerita Warga Korban Banjir Palopo, Puluhan Rumah Terendam dan Buaya Berkeliaran
Sementara banjir di Kelurahan Kambowa menutup jalan.
“Data sementara yang kami lakukan, baru dua desa. Pendataan sudah sekitar 70 kepala keluarga. Tim saya sementara mengendara ke dua desa lagi,” ujarnya.
Idham menjelaskan, pihaknya sudah sering memberikan sosialisasi terhadap warga untuk bersiaga jika terjadi hujan dengan intensitas tinggi.
Sementara, Kepala Desa Morindino, Wa Ode Kasnawati, mengatakan, banjir yang terjadi tahun ini merupakan salah satu banjir terparah sejak 2014.
“Sekitar 39 rumah yang terendam banjir semuanya, dusun dua kena semua. Kami memantau di lapangan dan sudah melaporkan ke dinas bencana dan dinas sosial,” ucap Kasnawati.
“Inikan kondisi alam yang terjadi di luar jangakaun manusia. Kami dari desa sudah melakukan pembenahan di rumah warga. Ini kondisi cuaca yang tidak dijangkau,” katanya.
Menurut Kasnawati, di Desa Morindino sering banjir bila terjadi curah hujan dengan intensitas tinggi. Namun, tahun 2024 ini lebih parah dibanding beberapa tahun sebelumnya.
“Tapi kami tidak bisa tinggal diam dan berupaya bagaimana semaksimal mungkin untuk melakukan kegiatan supaya jangan lagi ada banjir seperti ini. Saya sampaikan kepada warga, kalau kondisi sudah mau hujan lebat untuk segara evakuasi,” ujar Kasnawati.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.