Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Theodora Melsasail Lestarikan Budaya Lisan di Maluku dalam Karya Tari Berjudul Kwele Batai Telu

Kompas.com - 04/06/2024, 12:05 WIB
Priska Birahy,
Aloysius Gonsaga AE

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Berawal dari keprihatinan terhadap budaya lisan di Maluku yang kian tergerus, penari kontemporer Theodora Melsasail coba menghadirkan cerita rakyat sarat nilai budaya.

Itu dia tuangkan dalam karya tari tradisi kontemporer berjudul Kwele Batai Telu. Karya itu melibatkan belasan anak dan remaja dalam proses produksinya.

Theodora Melsasail bahkan menjadi satu-satunya perempuan asal Maluku penerima dana Indonesian kategori perseorangan penciptaan karya inovatif kreatif Lembaga Pengelola Dana Pendidikan (LPDP) dan Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi tahun 2023 dan sejak Maret 2024.

Kwele Batai Telu dalam bahasa Alune berarti Tiga Batang Air. Ini menceritakan tentang perjalanan 3 batang air yang dipercaya sebagai sumber lahirnya manusia-manusia pertama di Maluku yaitu Alifuru yang menyebar memenuhi seluruh Maluku. 

Baca juga: Cerita Rakyat dari Es Laksamana Mengamuk, Minuman Suguhan Jokowi untuk 3 Capres

Ini merupakan karya seni tari tradisional pertama yang dia pentaskan dalam produksi karya inovatifnya di Lapangan Kabaressi Negeri Piru, Kabupaten Seram Bagian Barat pada Sabtu (1/6/2024) malam.

Dalam karya itu, Theo, sapaan akrabnya, memvisualkan tradisi lisan orang Maluku khususnya di Pulau Nusa Ina, Pulau Seram.

Dia mengangkat cerita mengenai tiga batang air utama yang mengalir membelah Pulau Seram yakni Sungai Tala, Eti dan Sapalewa.

Tiga batang air ini menjadi sumber hidup asal muasal akar budaya orang Maluku. 

Sayangnya, cerita penting ini dinilai Theo sudah tidak lagi dituturkan dari orang tua atau dikenal kebanyakan generasi saat ini. 

Alumni Fakultas Ilmu Keguruan Prodi Bahasa Inggris Universitas Pattimura itu memotret isu budaya ke dalam karya seni tari. 

Pentas Seni Tari Kwele Batai Telu yang dibawakan belasan anak dan remaja di Lapangan Kabaressi Piru Kabupaten Seram Bagian Barat menceritakan sejarah lahirmya manusia Maluku dan meenyebar ke berbagai penjuru.Kompas.com/Priska Birahy Pentas Seni Tari Kwele Batai Telu yang dibawakan belasan anak dan remaja di Lapangan Kabaressi Piru Kabupaten Seram Bagian Barat menceritakan sejarah lahirmya manusia Maluku dan meenyebar ke berbagai penjuru.

"Perjalanan Kwele Batai Telu atau Tiga Batang Air menjadi isu yang beta angkat dalam karya ini." 

"Jika mendengar penuturan orang tua dalam riset yang beta lakukan tentang perjalanan Kwele Batai Telu ini tampaknya memang seperti sebuah mitos."

"Namun mereka mengganggapnya suci dan meyakini kebenarannya serta percaya sebagai bagian dari identitas dan kultur mereka yang harus terus dijaga secara turun temurun," tutur Theo kepada Kompascom, Minggu (2/6/2024).

Menurutnya, masyarakat belum sepenuhnya menyadari bahwa budaya lisan merupakan salah satu unsur kebudayaan Indonesia yang perlu dilestarikan dan dikembangkan.

Baca juga: Ajak Pelajar Nonton Film Cerita Rakyat Bali, Koster: Upin Ipin Enggak Jelas...

Tak heran jika cerita-cerita sejarah dianggap tidak penting untuk dijaga dan dilestarikan. 

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Bocah 13 Tahun Dicabuli Ayah Tiri hingga Hamil, Ibu Korban Tahu Perbuatan Pelaku

Bocah 13 Tahun Dicabuli Ayah Tiri hingga Hamil, Ibu Korban Tahu Perbuatan Pelaku

Regional
Takut Dimarahi, Seorang Pelajar Minta Tolong Damkar Ambilkan Rapor

Takut Dimarahi, Seorang Pelajar Minta Tolong Damkar Ambilkan Rapor

Regional
Cerita Tatik, Dua Dekade Jualan Gerabah Saat Grebeg Besar Demak

Cerita Tatik, Dua Dekade Jualan Gerabah Saat Grebeg Besar Demak

Regional
BNPB Pasang EWS dengan CCTV di Sungai Berhulu dari Gunung Marapi

BNPB Pasang EWS dengan CCTV di Sungai Berhulu dari Gunung Marapi

Regional
PPDB SMA/SMK Dibuka Malam Ini, Pj Gubernur Banten Ultimatum Tak Ada Titip Menitip Siswa

PPDB SMA/SMK Dibuka Malam Ini, Pj Gubernur Banten Ultimatum Tak Ada Titip Menitip Siswa

Regional
Kasus Ayah Bunuh Anak di Serang, Warga Lihat Pelaku Kabur Bawa Golok dengan Bercak Darah

Kasus Ayah Bunuh Anak di Serang, Warga Lihat Pelaku Kabur Bawa Golok dengan Bercak Darah

Regional
4 Orang Tewas Ditabrak Mobil Elf di Aceh Timur, Ini Kronologinya

4 Orang Tewas Ditabrak Mobil Elf di Aceh Timur, Ini Kronologinya

Regional
Pilkada Salatiga Rawan Politik Uang, Gerindra Sebut Elektabilitas Tinggi Tak Jaminan Terpilih

Pilkada Salatiga Rawan Politik Uang, Gerindra Sebut Elektabilitas Tinggi Tak Jaminan Terpilih

Regional
Sebelum Bunuh Anaknya, Pria di Serang Banten Sempat Minta Dibunuh

Sebelum Bunuh Anaknya, Pria di Serang Banten Sempat Minta Dibunuh

Regional
Berantas Judi Online, Ponsel Aparat di Polres Bengkulu Utara Diperiksa

Berantas Judi Online, Ponsel Aparat di Polres Bengkulu Utara Diperiksa

Regional
KAI Tanjungkarang Tutup Perlintasan Sebidang Liar di Martapura

KAI Tanjungkarang Tutup Perlintasan Sebidang Liar di Martapura

Regional
Ayah di Serang Bunuh Balitanya yang Tidur Pulas, Ada Sang Ibu dan Kakak di TKP

Ayah di Serang Bunuh Balitanya yang Tidur Pulas, Ada Sang Ibu dan Kakak di TKP

Regional
Butuh Uang untuk Judi Online, Remaja 14 Tahun Curi Sepeda Motor

Butuh Uang untuk Judi Online, Remaja 14 Tahun Curi Sepeda Motor

Regional
Mengintip Persiapan Warga Kalibeji Semarang untuk Sambut Jokowi, Lembur Kerja Bakti Selama 4 Hari

Mengintip Persiapan Warga Kalibeji Semarang untuk Sambut Jokowi, Lembur Kerja Bakti Selama 4 Hari

Regional
Santri Tewas Terseret Arus Sungai Saat Bersihkan Alat Potong Hewan

Santri Tewas Terseret Arus Sungai Saat Bersihkan Alat Potong Hewan

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com