Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Universitas Muhammadiyah Maumere Perbolehkan Mahasiswa Bayar Uang Kuliah Pakai Hasil Bumi

Kompas.com - 28/05/2024, 19:24 WIB
Serafinus Sandi Hayon Jehadu,
Andi Hartik

Tim Redaksi

SIKKA, KOMPAS.com - Universitas Muhammadiyah Maumere di Kabupaten Sikka, Nusa Tenggara Timur (NTT), membolehkan para mahasiswa yang kurang mampu membayar uang kuliah dengan hasil bumi seperti kakao, pisang, kemiri, dan komoditi pertanian lainnya.

Rektor Universitas Muhamadiyah Maumere, Erwin Prasetyo mengungkapkan, kebijakan tersebut sudah berlangsung sejak 2018.

Hal itu berawal ketika seorang mahasiswi yang hendak mengikuti ujian akhir semester (UAS) mengeluh lantaran belum melunasi biaya kuliah.

"Memang waktu itu kita cicilannya tiga kali setiap semester yaitu saat KRS, UTS, dan UAS. Saat UAS itu dia tidak bisa melunasi cicilan," ujar Erwin saat ditemui di Maumere, Selasa (28/5/2024).

Baca juga: Soal Pembatalan Kenaikan UKT, BEM Unnes: Kawal Terus Jangan sampai Naik

Mahasiswi itu, ungkap Erwin, mengaku tidak kekurangan uang, hanya saja hasil komoditi pertanian berupa kelapa dan pisang yang ada di rumah mereka belum laku terjual.

Sang mahasiswi kemudian menawarkan agar membayar cicilan uang kuliahnya dengan pisang dan kelapa.

"Setelah kami berdiskusi akhirnya kami minta bawa (komoditi) saja ke kampus. Dia tidak malu, akhirnya dibawa ke kampus," katanya.

Baca juga: Patuhi Keputusan Mendikbud, Unnes Pastikan Tak Ada Kenaikan UKT dan IPI

Sejak saat itu, lanjut Erwin, beberapa mahasiswa yang kurang mampu khususnya di pedesaan membayar biaya kuliah dengan komoditi pertanian.

"Ada satu mahasiswa dari Kloangpopot bayar uang kuliah pakai buah alpukat, ada juga yang pakai sarung tenun," ujarnya.

Hasil komoditi tersebut dijual ke para dosen dan karyawan. Sementara kain tenun diberikan kepada para tamu yang datang ke kampus tersebut.

"Mereka (mahasiswa) menawarkan daripada membeli kain tenun di pasar lebih baik beli di kami karena yang membiayai saya ini keluarga, dan keluarga saya itu penenun," bebernya.

Erwin menambahkan, hingga saat ini sudah lebih dari 10 mahasiswa yang membayar biaya kuliah menggunakan hasil bumi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Bocah 13 Tahun Dicabuli Ayah Tiri hingga Hamil, Ibu Korban Tahu Perbuatan Pelaku

Bocah 13 Tahun Dicabuli Ayah Tiri hingga Hamil, Ibu Korban Tahu Perbuatan Pelaku

Regional
Takut Dimarahi, Seorang Pelajar Minta Tolong Damkar Ambilkan Rapor

Takut Dimarahi, Seorang Pelajar Minta Tolong Damkar Ambilkan Rapor

Regional
Cerita Tatik, Dua Dekade Jualan Gerabah Saat Grebeg Besar Demak

Cerita Tatik, Dua Dekade Jualan Gerabah Saat Grebeg Besar Demak

Regional
BNPB Pasang EWS dengan CCTV di Sungai Berhulu dari Gunung Marapi

BNPB Pasang EWS dengan CCTV di Sungai Berhulu dari Gunung Marapi

Regional
PPDB SMA/SMK Dibuka Malam Ini, Pj Gubernur Banten Ultimatum Tak Ada Titip Menitip Siswa

PPDB SMA/SMK Dibuka Malam Ini, Pj Gubernur Banten Ultimatum Tak Ada Titip Menitip Siswa

Regional
Kasus Ayah Bunuh Anak di Serang, Warga Lihat Pelaku Kabur Bawa Golok dengan Bercak Darah

Kasus Ayah Bunuh Anak di Serang, Warga Lihat Pelaku Kabur Bawa Golok dengan Bercak Darah

Regional
4 Orang Tewas Ditabrak Mobil Elf di Aceh Timur, Ini Kronologinya

4 Orang Tewas Ditabrak Mobil Elf di Aceh Timur, Ini Kronologinya

Regional
Pilkada Salatiga Rawan Politik Uang, Gerindra Sebut Elektabilitas Tinggi Tak Jaminan Terpilih

Pilkada Salatiga Rawan Politik Uang, Gerindra Sebut Elektabilitas Tinggi Tak Jaminan Terpilih

Regional
Sebelum Bunuh Anaknya, Pria di Serang Banten Sempat Minta Dibunuh

Sebelum Bunuh Anaknya, Pria di Serang Banten Sempat Minta Dibunuh

Regional
Berantas Judi Online, Ponsel Aparat di Polres Bengkulu Utara Diperiksa

Berantas Judi Online, Ponsel Aparat di Polres Bengkulu Utara Diperiksa

Regional
KAI Tanjungkarang Tutup Perlintasan Sebidang Liar di Martapura

KAI Tanjungkarang Tutup Perlintasan Sebidang Liar di Martapura

Regional
Ayah di Serang Bunuh Balitanya yang Tidur Pulas, Ada Sang Ibu dan Kakak di TKP

Ayah di Serang Bunuh Balitanya yang Tidur Pulas, Ada Sang Ibu dan Kakak di TKP

Regional
Butuh Uang untuk Judi Online, Remaja 14 Tahun Curi Sepeda Motor

Butuh Uang untuk Judi Online, Remaja 14 Tahun Curi Sepeda Motor

Regional
Mengintip Persiapan Warga Kalibeji Semarang untuk Sambut Jokowi, Lembur Kerja Bakti Selama 4 Hari

Mengintip Persiapan Warga Kalibeji Semarang untuk Sambut Jokowi, Lembur Kerja Bakti Selama 4 Hari

Regional
Santri Tewas Terseret Arus Sungai Saat Bersihkan Alat Potong Hewan

Santri Tewas Terseret Arus Sungai Saat Bersihkan Alat Potong Hewan

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com