Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

DPD Jateng Tegas Tolak Wacana Pelegalan Money Politic: Kami Bisa Raup 2 Juta Suara Tanpa Politik Uang

Kompas.com - 19/05/2024, 15:47 WIB
Titis Anis Fauziyah,
Aloysius Gonsaga AE

Tim Redaksi

KOMPAS.com - DPD RI Perwakilan Jawa Tengah tegas menolak wacana pelegalan money politic yang digagas Anggota Komisi II DPR Fraksi PDI-P Hugua.

Anggota DPD RI Jateng, Abdul Kholik menyatakan pihaknya tidak akan mendukung wacana tersebut. Apalagi selama ini dia mengklaim anggota DPD dapat meraup lebih dari 2 juta suara pemilih di Jateng tanpa praktik money politic.

"Kalau kami di DPD alhamdulillah tidak menghadapi praktek-praktek money politic. Mungkin karena kami kan harus besar sekali cakupan suara kami ita 2 juta ke atas."

Baca juga: Hasto: Di Tengah Panah Money Politic dan Abuse of Power, PDI-P Masih Mampu Jadi Nomor 1

"Makanya hampir mustahil kami melakukan buying food atau money politic gitu," tutur Kholik saat FGD DPD RI soal evaluasi Pemilu 2024 di Kantor DPD RI, Sabtu (18/5/2024).

Wacana itu muncul lantaran praktik politik uang masih sangat mengakar kuat di masyarakat saat memasuki masa pemilu.

Sebagian pihak, termasuk Anggota Komisi II DPR Fraksi PDI-P Hugua merasa praktik itu tak bisa dihentikan.

Jadi, money politic perlu diatur dan diberi batas jumlah uang yang diberikan kepada masyarakat pemilih.

Merespon hal itu Kholik menegaskan bahwa pihaknya bisa memenangkan kontestasi DPD tanpa memberi 'amplop' kepada masyarakat untuk memilihnya.

Baca juga: Caleg DPRD Provinsi Sulut Jadi Tersangka Kasus Money Politic

"Nah tapi memang ini yang muncul di berbagai pembahasan. Di berbagai kalangan masyarakat ada praktik-praktik terkait money politic di dalam pelaksanaan pemilu."

"Ada problem politik yang dirasakan oleh para peserta pemilu, kalau kami ke DPD alhamdulillah tidak," bebernya.

Kendati demikian, bukan berarti pemerintah dapat melegalkan praktik money politic tersebut.

Menurutnya pemerintah justru harus berperan mengedukasi masyarakat agar tidak menormalisasi praktik tersebut terus menerus.

"Iya bagaimanapun pemilu itu adalah tanggung jawab warga diberi kepercayaan untuk menentukan pilihannya dalam rangka pemerintahan ke depan," imbaunya.

Baca juga: Niat Jual Ginjal untuk Kampanye, Caleg DPRD Bondowoso Hanya Dapat 43 Suara, Sebut karena Money Politic

Kesadaran masyarakat juga perlu dipupuk sejak dini untuk meninggalkan kebiasaan money politic tersebut.

"Makanya ya warga harus punya kesadaran untuk itu, bukan karena kepentingan yang lain, apalagi tadi untuk money politic, ya kami tentu menolak kalau itu dilegalkan," tandasnya. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pemkot Jambi Jamin Penyelesaian Sengketa Lahan SD Negeri 212

Pemkot Jambi Jamin Penyelesaian Sengketa Lahan SD Negeri 212

Regional
Penemuan Mayat Bayi di Sragen, Terbungkus Mantel dengan Kondisi Leher Terjerat Kain di Dapur Rumah

Penemuan Mayat Bayi di Sragen, Terbungkus Mantel dengan Kondisi Leher Terjerat Kain di Dapur Rumah

Regional
Terpeleset Saat Memancing, Dua Pemuda Tewas Tenggelam di Embung

Terpeleset Saat Memancing, Dua Pemuda Tewas Tenggelam di Embung

Regional
Sederet Cerita Saat Hewan Kurban Mengamuk, 'Terbang' ke Atap dan Tendang Panitia

Sederet Cerita Saat Hewan Kurban Mengamuk, "Terbang" ke Atap dan Tendang Panitia

Regional
Pemprov Sumbar Salurkan 83 Hewan Kurban di 15 Titik Bencana

Pemprov Sumbar Salurkan 83 Hewan Kurban di 15 Titik Bencana

Regional
Sosok Danis Murib, Prajurit TNI yang 2 Bulan Tinggalkan Tugas lalu Gabung KKB

Sosok Danis Murib, Prajurit TNI yang 2 Bulan Tinggalkan Tugas lalu Gabung KKB

Regional
Bocah 13 Tahun Dicabuli Ayah Tiri hingga Hamil, Ibu Korban Tahu Perbuatan Pelaku

Bocah 13 Tahun Dicabuli Ayah Tiri hingga Hamil, Ibu Korban Tahu Perbuatan Pelaku

Regional
Takut Dimarahi, Seorang Pelajar Minta Tolong Damkar Ambilkan Rapor

Takut Dimarahi, Seorang Pelajar Minta Tolong Damkar Ambilkan Rapor

Regional
Cerita Tatik, Dua Dekade Jualan Gerabah Saat Grebeg Besar Demak

Cerita Tatik, Dua Dekade Jualan Gerabah Saat Grebeg Besar Demak

Regional
BNPB Pasang EWS dengan CCTV di Sungai Berhulu dari Gunung Marapi

BNPB Pasang EWS dengan CCTV di Sungai Berhulu dari Gunung Marapi

Regional
PPDB SMA/SMK Dibuka Malam Ini, Pj Gubernur Banten Ultimatum Tak Ada Titip Menitip Siswa

PPDB SMA/SMK Dibuka Malam Ini, Pj Gubernur Banten Ultimatum Tak Ada Titip Menitip Siswa

Regional
Kasus Ayah Bunuh Anak di Serang, Warga Lihat Pelaku Kabur Bawa Golok dengan Bercak Darah

Kasus Ayah Bunuh Anak di Serang, Warga Lihat Pelaku Kabur Bawa Golok dengan Bercak Darah

Regional
4 Orang Tewas Ditabrak Mobil Elf di Aceh Timur, Ini Kronologinya

4 Orang Tewas Ditabrak Mobil Elf di Aceh Timur, Ini Kronologinya

Regional
Pilkada Salatiga Rawan Politik Uang, Gerindra Sebut Elektabilitas Tinggi Tak Jaminan Terpilih

Pilkada Salatiga Rawan Politik Uang, Gerindra Sebut Elektabilitas Tinggi Tak Jaminan Terpilih

Regional
Sebelum Bunuh Anaknya, Pria di Serang Banten Sempat Minta Dibunuh

Sebelum Bunuh Anaknya, Pria di Serang Banten Sempat Minta Dibunuh

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com