Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Soal Study Tour, Disdik Solo Tegaskan Tidak Wajib dan Harus Kantongi Izin Asita

Kompas.com - 17/05/2024, 15:18 WIB
Labib Zamani,
Sari Hardiyanto

Tim Redaksi

SOLO, KOMPAS.com - Dinas Pendidikan (Disdik) Kota Solo, Jawa Tengah menegaskan kegiatan study tour tidak wajib.

Disdik akan memberikan tata laksana study tour bagi sekolah yang ingin melaksanakan.

"Kami sudah mendiskusikan, melapor kepada pimpinan intinya memang kita tidak reaktif dengan yang dilaksanakan atau informasi dari atau kebijakan yang diambil dari Disdik Provinsi Jateng untuk SMA/SMK. Tapi yang kami lakukan nanti pada akhirnya adalah akan memberikan tata laksana pelaksanaan study tour," kata Kepala Disdik Kota Solo, Dian Rineta di Solo, Jawa Tengah, Jumat (17/5/2024).

"Khususnya ada dua hal nanti. Pertama untuk pelaksanaan kegiatannya sendiri secara prinsip tidak wajib. Study tour itu sebenarnya dilakukan selama tiga tahun anak sekolah jadi SMP itu hanya satu kali. Sifatnya tidak wajib," sambungnya.

Baca juga: Beberapa Daerah Larang Study Tour, PHRI DIY: Apa Bedanya dengan Kunker?

Dian menambahkan, bagi anak yang tidak mau ikut study tour bisa melaksanakan outing di kota terdekat dan bisa dibiayai menggunakan Bantuan Operasional Sekolah (BOS).

"Bagi anak yang mau ikut tapi ada kendala pembiayaan itu bisa dikomunikasikan dengan kepanitiaan sekolah. Sejauh ini pantauan kami bisa diselesaikan. Yang memiliki kendala kekeluargaan bisa diselesaikan untuk ikut," ungkap dia.

Dikatakan Dian, jika sekolah ingin melaksanakan study wajib memiliki izin tur yang dikeluarkan Asosiasi Perusahaan Perjalanan Wisata Indonesia (Asita).

Ini sebagai langkah antisipasi hal tidak diinginkan seperti kecelakaan rombongan siswa study tour di Subang, Jawa Barat.

Baca juga: Disdikpora Kota Yogyakarta Keluarkan SOP Study Tour, Apa Saja Isinya?


Baca juga: Beberapa Daerah Larang Study Tour, PHRI DIY: Apa Bedanya dengan Kunker?

Dilarang sejak 2020

Di samping itu, lanjutnya juga harus menggunakan kendaraan atau armada yang laik jalan yang dikeluarkan Dinas Perhubungan (Dishub) dan keluaran tahun 2022 ke atas.

"Menyikapi kondisi yang terjadi di Subang, sekolah yang melaksanakan study tour wajib melakukan study tour dengan tour yang memiliki izin tour yang dikeluarkan Asita. Mobil yang dipergunakan harus dalam kondisi baik dan muda misalnya tahun 2022. Ada kelayakan yang dikeluarkan Dishub dan kepolisian bahwa kendaraan tersebut layak jalan," jelas dia.

"Saya rasa teman-teman sejauh ini keselamatan tidak hanya untuk siswa tapi untuk teman-teman sendiri. Saya yakin sudah melakukan itu. Apalagi sudah ada kejadian pasti lebih hati-hati lagi. Ini sebuah pelajaran yang berharga lebih menambah waspada," sambung dia.

Baca juga: Luncurkan Indonesia Heritage Agency, Nadiem: Jadikan Museum dan Cagar Budaya Tujuan Wisata Edukasi

Dian menerangkan akan ada surat edaran terkait tata laksana study tour untuk sekolah di Solo.

"Ada, kami akan keluarkan (surat edaran). Tapi tidak larangan tapi lebih ke tata laksana study tour. Dalam study tour banyak kebaikannya. Anak-anak belajar bersosialisasi, mandiri, memahami karakter teman-temannya," ungkap dia.

Sebelumnya, Dinas Pendidikan dan Kebusayaan (Disdikbud) Jawa Tengah (Jateng) telah melarang sekolah menyelenggarakan study tour sejak 2020. 

Kepala Disdikbud Jateng, Uswatun Hasanah mengatakan larangan itu diberlakukan sejak ada program sekolah gratis di Jateng. Pasalnya, sekolah dilarang menarik pungutan kepada peserta didik di sekolah. Tak terkecuali, pungutan untuk study tour.

Halaman:


Terkini Lainnya

PPDB SMA/SMK Dibuka Malam Ini, Pj Gubernur Banten Ultimatum Tak Ada Titip Menitip Siswa

PPDB SMA/SMK Dibuka Malam Ini, Pj Gubernur Banten Ultimatum Tak Ada Titip Menitip Siswa

Regional
Kasus Ayah Bunuh Anak di Serang, Warga Lihat Pelaku Kabur Bawa Golok dengan Bercak Darah

Kasus Ayah Bunuh Anak di Serang, Warga Lihat Pelaku Kabur Bawa Golok dengan Bercak Darah

Regional
4 Orang Tewas Ditabrak Mobil Elf di Aceh Timur, Ini Kronologinya

4 Orang Tewas Ditabrak Mobil Elf di Aceh Timur, Ini Kronologinya

Regional
Pilkada Salatiga Rawan Politik Uang, Gerindra Sebut Elektabilitas Tinggi Tak Jaminan Terpilih

Pilkada Salatiga Rawan Politik Uang, Gerindra Sebut Elektabilitas Tinggi Tak Jaminan Terpilih

Regional
Sebelum Bunuh Anaknya, Pria di Serang Banten Sempat Minta Dibunuh

Sebelum Bunuh Anaknya, Pria di Serang Banten Sempat Minta Dibunuh

Regional
Berantas Judi Online, Ponsel Aparat di Polres Bengkulu Utara Diperiksa

Berantas Judi Online, Ponsel Aparat di Polres Bengkulu Utara Diperiksa

Regional
KAI Tanjungkarang Tutup Perlintasan Sebidang Liar di Martapura

KAI Tanjungkarang Tutup Perlintasan Sebidang Liar di Martapura

Regional
Ayah di Serang Bunuh Balitanya yang Tidur Pulas, Ada Sang Ibu dan Kakak di TKP

Ayah di Serang Bunuh Balitanya yang Tidur Pulas, Ada Sang Ibu dan Kakak di TKP

Regional
Butuh Uang untuk Judi Online, Remaja 14 Tahun Curi Sepeda Motor

Butuh Uang untuk Judi Online, Remaja 14 Tahun Curi Sepeda Motor

Regional
Mengintip Persiapan Warga Kalibeji Semarang untuk Sambut Jokowi, Lembur Kerja Bakti Selama 4 Hari

Mengintip Persiapan Warga Kalibeji Semarang untuk Sambut Jokowi, Lembur Kerja Bakti Selama 4 Hari

Regional
Santri Tewas Terseret Arus Sungai Saat Bersihkan Alat Potong Hewan

Santri Tewas Terseret Arus Sungai Saat Bersihkan Alat Potong Hewan

Regional
'Long Weekend', Kunjungan Wisatawan di Magelang Naik 5 Kali Lipat

"Long Weekend", Kunjungan Wisatawan di Magelang Naik 5 Kali Lipat

Regional
Soal Pilkada Solo, Gusti Bhre: Masih Fokus Pura Mangkunegaran

Soal Pilkada Solo, Gusti Bhre: Masih Fokus Pura Mangkunegaran

Regional
Ayah yang Bunuh Anaknya di Banten Dikenal Sayang Keluarga

Ayah yang Bunuh Anaknya di Banten Dikenal Sayang Keluarga

Regional
ODGJ di Bima Kejar Polisi dengan Parang

ODGJ di Bima Kejar Polisi dengan Parang

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com