Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Soal Mahasiswa KIP Kuliah Salah Sasaran, Rektor Baru Undip Masih Buka Aduan

Kompas.com - 15/05/2024, 21:38 WIB
Titis Anis Fauziyah,
Gloria Setyvani Putri

Tim Redaksi

SEMARANG, KOMPAS.com - Buntut ramainya sejumlah mahasiswa Universitas Diponegoro yang berstatus penerima Kartu Indonesia Pintar Kuliah (KIP Kuliah) dan memamerkan hidup mewah, pihak rektorat Undip siap mengevaluasi program itu.

Pasalnya penerima KIP Kuliah lazimnya menyasar mahasiswa yang kurang mampu secara ekonomi. Sehingga melalui KIP Kuliah dapat meringankan beban mahasiswa tersebut.

Rektor Undip Prof Suharnomo menyatakan, kesiapannya untuk mengevaluasi penerima KIP Kuliah pada tahun kedua.

Baca juga: KIP Kuliah Tidak Tepat Sasaran, Stafsus Presiden: Perlu Ada Badan Pengawas

 

Dia mengatakan, ada banyak kemungkinan bila perekonomian mahasiswa penerima KIP Kuliah sudah membaik nantinya.

"Kemarin kita diajak diskusi dari Dikti untuk awal penetapan (penerima KIP Kuliah) kita bagus, enggak ada masalah, hanya tahun kedua Dikti ngasih masukan plis dievaluasi, karena yang miskin enggak selamanya miskin," kata Suharnomo saat mengikuti Jaring Aspirasi Mahasiswa di Kampus Undip Tembalang, Rabu (15/5/2024).

Menurutnya, justru menjadi hal bagus bila penerima KIP Kuliah sudah mengalami perbaikan ekonomi.

Akan tetapi, tak kalah penting bagi mereka untuk mengundurkan diri dari program itu bila telah merasa mampu untuk membiayai kuliah secara mandiri.

"Secara prosedural nggak ada masalah. Tapi kalau sudah mampu dievaluasi dong, dibalikin kepada orang yang belum mampu," ungkapnya.

Kendati demikian, pihaknya masih terus membuka aduan bagi mahasiswa yang mendapati penerima KIP Kuliah yang diduga tidak tepat sasaran seperti kejadian sebelumnya.

Sehingga hal itu dapat dijadikan cacatan untuk mengevaluasi penerima KIP Kuliah di tahun berikutnya.

"(Undip) sangat membuka aduan, selama ini juga aduan dari mahasiswa, sosmed, langsung masuk ke kita dan langsung kita tindaklanjuti," tegasnya.

Baca juga: Satu Mahasiswa Undip Penerima KIPK Undip Mundur, Empat Lainnya Masih Membutuhkan

 

Sebelumnya diberitakan, lima mahasiswa Undip dipanggil pihak rektorat karena sebagai penerima KIP Kuliah mereka terlihat menjalani hidup yang mewah.

Satu diantaranya mengundurkan diri. Sedangkan empat lainnya masih mengikuti program lantaran setelah dikonfirmasi, mereka masih membutuhkan bantuan itu.

Lebih lanjut, dalam kesempatan yang sama mahasiswa mengadukan persoalan mulai dari asisten praktikum yang dibayar dengan tidak layak, penerima Kartu Indonesia Pintar Kuliah (KIP Kuliah), sewa bus kampus mahal, hingga kepastian uang kuliah tunggal (UKT).

Suharnomo menerima semua kritik dan masukan dari mahasiswa sebagai upaya mewujudkan keterbukaan informasi.

Dia tak ingin mahasiswa merasa ada sekat besar dan takut dengan birokrasi di kampusnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Sosok Danis Murib, Prajurit TNI yang 2 Bulan Tinggalkan Tugas lalu Gabung KKB

Sosok Danis Murib, Prajurit TNI yang 2 Bulan Tinggalkan Tugas lalu Gabung KKB

Regional
Bocah 13 Tahun Dicabuli Ayah Tiri hingga Hamil, Ibu Korban Tahu Perbuatan Pelaku

Bocah 13 Tahun Dicabuli Ayah Tiri hingga Hamil, Ibu Korban Tahu Perbuatan Pelaku

Regional
Takut Dimarahi, Seorang Pelajar Minta Tolong Damkar Ambilkan Rapor

Takut Dimarahi, Seorang Pelajar Minta Tolong Damkar Ambilkan Rapor

Regional
Cerita Tatik, Dua Dekade Jualan Gerabah Saat Grebeg Besar Demak

Cerita Tatik, Dua Dekade Jualan Gerabah Saat Grebeg Besar Demak

Regional
BNPB Pasang EWS dengan CCTV di Sungai Berhulu dari Gunung Marapi

BNPB Pasang EWS dengan CCTV di Sungai Berhulu dari Gunung Marapi

Regional
PPDB SMA/SMK Dibuka Malam Ini, Pj Gubernur Banten Ultimatum Tak Ada Titip Menitip Siswa

PPDB SMA/SMK Dibuka Malam Ini, Pj Gubernur Banten Ultimatum Tak Ada Titip Menitip Siswa

Regional
Kasus Ayah Bunuh Anak di Serang, Warga Lihat Pelaku Kabur Bawa Golok dengan Bercak Darah

Kasus Ayah Bunuh Anak di Serang, Warga Lihat Pelaku Kabur Bawa Golok dengan Bercak Darah

Regional
4 Orang Tewas Ditabrak Mobil Elf di Aceh Timur, Ini Kronologinya

4 Orang Tewas Ditabrak Mobil Elf di Aceh Timur, Ini Kronologinya

Regional
Pilkada Salatiga Rawan Politik Uang, Gerindra Sebut Elektabilitas Tinggi Tak Jaminan Terpilih

Pilkada Salatiga Rawan Politik Uang, Gerindra Sebut Elektabilitas Tinggi Tak Jaminan Terpilih

Regional
Sebelum Bunuh Anaknya, Pria di Serang Banten Sempat Minta Dibunuh

Sebelum Bunuh Anaknya, Pria di Serang Banten Sempat Minta Dibunuh

Regional
Berantas Judi Online, Ponsel Aparat di Polres Bengkulu Utara Diperiksa

Berantas Judi Online, Ponsel Aparat di Polres Bengkulu Utara Diperiksa

Regional
KAI Tanjungkarang Tutup Perlintasan Sebidang Liar di Martapura

KAI Tanjungkarang Tutup Perlintasan Sebidang Liar di Martapura

Regional
Ayah di Serang Bunuh Balitanya yang Tidur Pulas, Ada Sang Ibu dan Kakak di TKP

Ayah di Serang Bunuh Balitanya yang Tidur Pulas, Ada Sang Ibu dan Kakak di TKP

Regional
Butuh Uang untuk Judi Online, Remaja 14 Tahun Curi Sepeda Motor

Butuh Uang untuk Judi Online, Remaja 14 Tahun Curi Sepeda Motor

Regional
Mengintip Persiapan Warga Kalibeji Semarang untuk Sambut Jokowi, Lembur Kerja Bakti Selama 4 Hari

Mengintip Persiapan Warga Kalibeji Semarang untuk Sambut Jokowi, Lembur Kerja Bakti Selama 4 Hari

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com