SEMARANG, KOMPAS.com - Salah satu dari lima mahasiswa Universitas Diponegoro (Undip) Semarang, penerima Kartu Indonesia Pintar Kuliah (KIPK), mengundurkan diri. Hal ini buntut dari viralnya gaya hidup mewah lima mahasiswa Undip penerima KIPK.
Rektor Undip Prof Suharnomo mengatakan, mahasiswa yang mengundurkan diri itu memang sudah merasa mampu membayar biaya kuliah secara mandiri.
Baca juga: Rektor Undip Minta Mahasiswa yang Sudah Mampu untuk Mundur Jadi Penerima KIP Kuliah
Sementara empat lainnya masih terdaftar sebagai penerima KIPK karena setelah diverifikasi oleh pihak kampus, mereka dinilai masih layak menjadi penerima.
"Yang satu mengundurkan diri, yang lainnya mereka memang masih berhak menerima ya. Karena sebagian juga ada yang blow up, tapi ketika kita verifikasi bahwa dia masih membutuhkan," kata Suharnomo ditemui di Ruang Rapat Rektor, Selasa (7/5/2024).
Menurutnya, setelah pihak kampus melakukan klarifikasi dan verifikasi terhadap kelima mahasiswa yang belakangan viral itu, perilaku yang terlihat hedon itu tidak sepenuhnya menggambarkan kondisi ekonomi mereka yang sebenarnya.
"Anak muda itu punya pressure-nya sendiri-sendiri, jadi setelah kita verifikasi beneran, kita panggil anaknya ya sebagian masih membutuhkan," tambahnya.
Dia juga menghimbau agar mahasiswa penerima KIPK yang merasa sudah mampu membayar biaya kuliah untuk mengundurkan diri.
Sehingga dana KIPK dapat diberikan kepada mahasiswa yang lebih membutuhkan sokongan dari pemerintah.
"Jangan sampe nanti kalau miskin terus selamanya harus ditanggung pemerintah, oleh Undip, miskin forever ya enggaklah. Ya mudah-mudahan kalau nanti beliau-beliau itu sudah ada rezeki, ya please bilang ke kita dong untuk "aku enggak butuh lagi lah". Banyak yang lain," imbaunya.
Lebih lanjut, pihaknya akan melakukan verifikasi ulang terhadap penerima KIPK di tahun kedua nanti. Sehingga penerima benar-benar tepat sasaran bagi mahasiswa yang membutuhkan.
Untuk diketahui, Undip harus menerima minimal 20 persen mahasiswa KIPK. Pemerintah memberi biaya kuliah dan uang saku bagi 20 persen mahasiswa KIPK yang diterima di Undip setiap tahunnya.
"Undip Alhamdulillah juga tidak pernah melihat 20 persen sudah selesai? Enggak. Qodarullah Alhamdulillah ada berapa fakultas kayak FKM, FPP itu 29 persen KIPK, jadi tidak mutlak 20 persen terus kita stop," tandasnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.