Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sejumlah Bangunan Rusak dan Seorang Warga Luka akibat Gempa M 5,5 di Lombok

Kompas.com - 15/05/2024, 14:03 WIB
Karnia Septia,
Andi Hartik

Tim Redaksi

MATARAM, KOMPAS.com - Sejumlah bangunan dilaporkan rusak akibat gempa bumi tektonik berkekuatan magnitudo 5,5 yang mengguncang wilayah Lombok, Nusa Tenggara Barat (NTB), pada Selasa (14/5/2024).

Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Lombok Utara menyebutkan, ada dua rumah warga di Kecamatan Tanjung mengalami kerusakan.

Sebuah bangunan yang merupakan bekas dapur milik warga ambruk dan rata dengan tanah akibat guncangan gempa.

Baca juga: Gempa M 5,5 Lombok Utara, Warga Mataram Berhamburan ke Luar Rumah

Dapur yang lama tidak dipergunakan tersebut milik Sulaiman, warga Dusun Jambianom (44), Desa Medana, Kecamatan Tanjung, Kabupaten Lombok Utara.

"Satu unit bekas dapur yang lama tidak di pergunakan ambruk," kata Sekretaris Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) KLU, I Nyoman Juliade dikonfirmasi, Rabu (15/5/2024).

Baca juga: Gempa M 5,5 Lombok Utara Terasa hingga Singaraja Bali

Dinding rumah warga juga mengalami retak, yaitu milik Junaidi warga Dusun Selebung, Desa Sama Guna, Kecamatan Tanjung.

Warga alami luka robek

Sementara itu, Kapolsek Tanjung AKP Remanto dalam keterangan resminya menyebutkan guncangan gempa yang cukup keras mengakibatkan kerusakan bangunan milik warga di Kecamatan Tanjung.

"Adapun akibat gempa tersebut ada beberapa bangunan yang mengalami kerusakan," kata AKP Remanto dalam keterangan resmi, Selasa.

Di antaranya bangunan dapur milik Yodi Aprianto (25) warga Dusun Karang Nangka, Desa Sokong.

Selain itu, warung milik Khadijah (62) warga Dusun Nyangget, Desa Jenggala, Kecamatan Tanjung. juga mengalami kerusakan.

Selain kerusakan bangunan, ada satu warga yang mengalami luka robek pada bagian kepala akibat terkena reruntuhan akibat gempa.

Korban luka atas nama Inaq Takanep (61) warga Dusun Medain, Desa Tegal Maja. Saat ini korban sudah mendapatkan perawatan medis di PKM Tanjung.

Pihaknya mengimbau kepada masyarakat agar tetap tenang dan tidak terpengaruh oleh isu yang tidak dapat dipertangungjawabkan kebenarannya.

Warga diminta menghindari bangunan yang retak atau rusak diakibatkan oleh gempa.
Periksa dan pastikan bangunan tempat tinggal cukup tahan gempa ataupun tidak ada kerusakan.

Sebelumnya, gempa bumi tektonik magnitudo 5,5 menguncang wilayah Lombok, NTB, Selasa (14/5/2024) pukul 16.11 Wita.

Hasil analisis Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) menunjukkan gempa bumi ini memiliki parameter update dengan magnitudo 5,2.

Episenter gempa bumi terletak pada koordinat 8,46 derajat Lintang Selatan dan 116,05 derajat Bujur Timur, atau tepatnya berlokasi di Selat Lombok, Lombok Barat, Nusa Tenggara Barat, pada kedalaman 16 Kilometer.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Terpeleset Saat Memancing, Dua Pemuda Tewas Tenggelam di Embung

Terpeleset Saat Memancing, Dua Pemuda Tewas Tenggelam di Embung

Regional
Sederet Cerita Saat Hewan Kurban Mengamuk, 'Terbang' ke Atap dan Tendang Panitia

Sederet Cerita Saat Hewan Kurban Mengamuk, "Terbang" ke Atap dan Tendang Panitia

Regional
Pemprov Sumbar Salurkan 83 Hewan Kurban di 15 Titik Bencana

Pemprov Sumbar Salurkan 83 Hewan Kurban di 15 Titik Bencana

Regional
Sosok Danis Murib, Prajurit TNI yang 2 Bulan Tinggalkan Tugas lalu Gabung KKB

Sosok Danis Murib, Prajurit TNI yang 2 Bulan Tinggalkan Tugas lalu Gabung KKB

Regional
Bocah 13 Tahun Dicabuli Ayah Tiri hingga Hamil, Ibu Korban Tahu Perbuatan Pelaku

Bocah 13 Tahun Dicabuli Ayah Tiri hingga Hamil, Ibu Korban Tahu Perbuatan Pelaku

Regional
Takut Dimarahi, Seorang Pelajar Minta Tolong Damkar Ambilkan Rapor

Takut Dimarahi, Seorang Pelajar Minta Tolong Damkar Ambilkan Rapor

Regional
Cerita Tatik, Dua Dekade Jualan Gerabah Saat Grebeg Besar Demak

Cerita Tatik, Dua Dekade Jualan Gerabah Saat Grebeg Besar Demak

Regional
BNPB Pasang EWS dengan CCTV di Sungai Berhulu dari Gunung Marapi

BNPB Pasang EWS dengan CCTV di Sungai Berhulu dari Gunung Marapi

Regional
PPDB SMA/SMK Dibuka Malam Ini, Pj Gubernur Banten Ultimatum Tak Ada Titip Menitip Siswa

PPDB SMA/SMK Dibuka Malam Ini, Pj Gubernur Banten Ultimatum Tak Ada Titip Menitip Siswa

Regional
Kasus Ayah Bunuh Anak di Serang, Warga Lihat Pelaku Kabur Bawa Golok dengan Bercak Darah

Kasus Ayah Bunuh Anak di Serang, Warga Lihat Pelaku Kabur Bawa Golok dengan Bercak Darah

Regional
4 Orang Tewas Ditabrak Mobil Elf di Aceh Timur, Ini Kronologinya

4 Orang Tewas Ditabrak Mobil Elf di Aceh Timur, Ini Kronologinya

Regional
Pilkada Salatiga Rawan Politik Uang, Gerindra Sebut Elektabilitas Tinggi Tak Jaminan Terpilih

Pilkada Salatiga Rawan Politik Uang, Gerindra Sebut Elektabilitas Tinggi Tak Jaminan Terpilih

Regional
Sebelum Bunuh Anaknya, Pria di Serang Banten Sempat Minta Dibunuh

Sebelum Bunuh Anaknya, Pria di Serang Banten Sempat Minta Dibunuh

Regional
Berantas Judi Online, Ponsel Aparat di Polres Bengkulu Utara Diperiksa

Berantas Judi Online, Ponsel Aparat di Polres Bengkulu Utara Diperiksa

Regional
KAI Tanjungkarang Tutup Perlintasan Sebidang Liar di Martapura

KAI Tanjungkarang Tutup Perlintasan Sebidang Liar di Martapura

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com