Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Malam Mencekam di Lombok, 1 Desa Diserang Puluhan Warga dengan Sajam

Kompas.com - 11/05/2024, 13:28 WIB
Fitri Rachmawati,
David Oliver Purba

Tim Redaksi

LOMBOK BARAT, KOMPAS.COM - Warga di Desa Montong, Lombok Barat, Nusa Tenggara Barat, diserang warga Desa Rembitan, Lombok Tengah, Jumat (10/5/2024) malam.

Kejadian ini mengakibatkan dua warga terluka akibat senjata tajam.

Baca juga: Seorang Polisi Ditemukan Tewas di Kamar Panti Rehabilitasi Narkoba

Peristiwa ini bermula saat seorang pengendara sepeda motor memaki warga Desa Montong yang saat itu sedang menyeberang jalan bersama anaknya sepulang mengaji.

Warga lainnya yang mendengar makian itu, kemudian menghadang pengendara sepeda motor lalu melakukan pemukulan.

Baca juga: 2 Orang di Siantar Tewas Ditabrak Lari, Pelakunya Positif Sabu

Namun, pengendara tersebut pergi untuk memanggil rekan-rekannya. 

"Kemudian datanglah dua orang yang mengaku sebagai kawan pengendara sepeda motor yang dipukul oleh warga. Dua orang tersebut kemudian memukuli Aiman, pedagang warung, tempat warga berkumpul saat pemukulan terhadap pengendara motor terjadi," kata Kapolsek Batulayar, Kompol I Putu Kardhianto, di lokasi, Sabtu (11/5/2024).

Keduanya kemudian melarikan diri dan meninggalkan sepeda motor mereka.

Polisi yang mendapat laporan, mendatangi lokasi dan mengamankan sepeda motor pelaku Aparat kepolisian sempat mengira permasalahan itu telah selesai. 

Namun, pukul 23.30 WITA, tiba-tiba datang sekelompok warga berjumlah 50 orang bersenjata tajam menaiki truk. Mereka mengaku dari Desa Rembitan, Lombok Tengah.

Puluhan orang tersebut menyerang warga Desa Montong serta merusak sejumlah warung.

Mereka masuk ke dalam kampung dan menyerang siapa pun yang keluar rumah.  Dua warga terluka akibat ditebas senjata tajam. 

Polisi mendatangi lokasi untuk mengamankan situasi, hingga akhirnya gerombolan penyerang meninggalkan Desa Montong. 

Kedua korban kini masih dirawat di Rumah Sakit Umum Daerah Kota Mataram.

Warga masih khawatir

Pantauan Kompas.com di lokasi, warga masih khawatir karena baru pertama kali ini kampung mereka diserang.

Warga menunjukkan sejumlah rekaman video bagaimana puluhan orang menyerang dan mengejar warga menggunakan senjata tajam. 

"Pokoknya keluar rumah tebas, siapa yang kelihatan ditebas. Kami hanya berani intip lewat jendela, tidak berani keluar. Mereka teriak-teriak, serang serang, gitu, " kata Dullah bersama sejumlah ibu-ibu lainnya yang masih ramai berkumpul di depan gang kampung. 

Rusli, warga yang sempat membantu korban luka, mengatakan, tak menyangka ada serangan dari warga luar.

Dia sempat mencoba menghalangi korban, Mali, keluar gang rumah karena penyerang masuk kampung. 

"Korban ini lari ke depan. Dia mungkin khawatirkan keluarganya sehingga keluar mau menghalau. Dia kena tebas dan langsung kami tolong," kata Rusli. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Dusun di 2 Kecamatan Pinggiran Rawa Pening Banjir, Aktivitas Warga Terganggu

Dusun di 2 Kecamatan Pinggiran Rawa Pening Banjir, Aktivitas Warga Terganggu

Regional
Kunjungi Pegi, Sang Ibu: Jika Tidak Melakukan, Jangan Katakan Iya meski Wajahmu sampai Bonyok

Kunjungi Pegi, Sang Ibu: Jika Tidak Melakukan, Jangan Katakan Iya meski Wajahmu sampai Bonyok

Regional
Jelang Penutupan, 21 Orang Daftar Bakal Wali Kota dan Wakil Wali Kota Solo lewat PDI-P

Jelang Penutupan, 21 Orang Daftar Bakal Wali Kota dan Wakil Wali Kota Solo lewat PDI-P

Regional
Pemancing Asal Sekotong yang Tenggelam Ditemukan Meninggal

Pemancing Asal Sekotong yang Tenggelam Ditemukan Meninggal

Regional
Tawuran Pelajar SMP Antarkabupaten Purbalingga-Banyumas Dicegah, Sajam Diamankan

Tawuran Pelajar SMP Antarkabupaten Purbalingga-Banyumas Dicegah, Sajam Diamankan

Regional
Ular Sanca Sepanjang 3 Meter Masuk Rumah Warga, Bersembunyi di Tumpukan Kayu

Ular Sanca Sepanjang 3 Meter Masuk Rumah Warga, Bersembunyi di Tumpukan Kayu

Regional
Remas Payudara Guru, Kepala SD di NTT Dilaporkan ke Polisi

Remas Payudara Guru, Kepala SD di NTT Dilaporkan ke Polisi

Regional
Putus Cinta dan Gagal Nikah, Pria di Kampar Akhiri Hidupnya

Putus Cinta dan Gagal Nikah, Pria di Kampar Akhiri Hidupnya

Regional
Kader Gerindra Banyumas Rachmat Imanda Pastikan Daftar Bakal Calon Bupati

Kader Gerindra Banyumas Rachmat Imanda Pastikan Daftar Bakal Calon Bupati

Regional
Perjuangan Anggota Bawaslu Manokwari Selatan, Jalan Kaki 18 Km dari Distrik Terpencil karena Longsor

Perjuangan Anggota Bawaslu Manokwari Selatan, Jalan Kaki 18 Km dari Distrik Terpencil karena Longsor

Regional
Zet Tadung Allo Jabat Kepala Kejaksaan Tinggi NTT

Zet Tadung Allo Jabat Kepala Kejaksaan Tinggi NTT

Regional
Kisah Bripda Lince Huby, Perempuan Papua yang Wujudkan Cita-cita Jadi Polwan

Kisah Bripda Lince Huby, Perempuan Papua yang Wujudkan Cita-cita Jadi Polwan

Regional
Prakiraan Cuaca Balikpapan Hari Ini Jumat 24 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Balikpapan Hari Ini Jumat 24 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Regional
Prakiraan Cuaca Batam Hari Ini Jumat 24 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Berawan

Prakiraan Cuaca Batam Hari Ini Jumat 24 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Berawan

Regional
Prakiraan Cuaca Morowali Hari Ini Jumat 24 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Petir

Prakiraan Cuaca Morowali Hari Ini Jumat 24 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Petir

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com