Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Gempa M 5,5 Lombok Utara, Warga Mataram Berhamburan ke Luar Rumah

Kompas.com - 14/05/2024, 16:50 WIB
Karnia Septia,
Pythag Kurniati

Tim Redaksi

MATARAM, KOMPAS.com - Gempa bumi berkekuatan magnitudo 5,5 mengguncang Lombok Utara, Nusa Tenggara Barat (NTB), Selasa (14/5/2024), pukul 16.11 Wita.

 

Gempa tersebut membuat warga di wilayah Kota Mataram, NTB terkejut dan berlarian.

Baca juga: Gempa M 5,5 Guncang Lombok Utara

Dwi (31), salah satu warga Mataram mengatakan, saat gempa terjadi dia bersama suami dan kedua anaknya tengah duduk santai di dalam rumah.

Setelah mendengar suara gemuruh yang cukup keras disertai guncangan gempa, Dwi yang semula masih berada di dalam rumah langsung berlari ke luar rumah bersama kedua anaknya.

Baca juga: Gempa M 5,5 Lombok Utara Terasa hingga Singaraja Bali

Awalnya Dwi mengira suara gemuruh gempa tersebut adalah truk yang biasa lewat di depan rumahnya.

"Saya dengar kayak truk lewat kan tapi kok enggak lewat-lewat truknya. Ternyata gempa," kata Dwi, Selasa (14/5/2024).

Dwi mengatakan guncangan gempa kali ini disertai suara gemuruh.

"Suaranya besar, lumayan kenceng lumayan lama tadi (guncangan gempa)," kata Dwi.

Selain dirasakan di Kota Mataram gempa magnitudo 5,5 juga dirasakan di Lombok Barat, Lombok Timur, Lombok Tengah, Lombok Utara, Sumbawa Barat, Sumbawa, Badung, Denpasar, Karangasem, Bangli dengan kekuatan III MMI dan Tabanan II MMI. 

Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) menyebutkan, pusat gempa berada di Lombok Utara tepatnya 8,40 Lintang Selatan dan 116,03 Bujur Timur atau 15 kilometer Barat Daya, Lombok Utara dengan kedalaman 10 kilometer.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Tokoh Pendiri Provinsi Belitung Meninggal di Mekkah

Tokoh Pendiri Provinsi Belitung Meninggal di Mekkah

Regional
Pemprov Kepri: Calon Kepala Daerah Petahana Wajib Cuti 60 Hari

Pemprov Kepri: Calon Kepala Daerah Petahana Wajib Cuti 60 Hari

Regional
Polisi Bangka Barat Gagalkan Penyelundupan 4 Ton Timah Ilegal

Polisi Bangka Barat Gagalkan Penyelundupan 4 Ton Timah Ilegal

Regional
Sampah Menumpuk di Jalan, Bupati Pemalang Sebut Ada Pegawai DLH yang Lakukan Sabotase

Sampah Menumpuk di Jalan, Bupati Pemalang Sebut Ada Pegawai DLH yang Lakukan Sabotase

Regional
Terdesak Biaya Sekolah Anak, Pria 34 Tahun Maling di Rumah Tetangga

Terdesak Biaya Sekolah Anak, Pria 34 Tahun Maling di Rumah Tetangga

Regional
Melihat Pernikahan Adat Jawa di Candi Borobudur, Pengantin Dikirab Bregada Sebelum Ijab Kabul

Melihat Pernikahan Adat Jawa di Candi Borobudur, Pengantin Dikirab Bregada Sebelum Ijab Kabul

Regional
Gulo Puan, Kuliner Langka Kegemaran Bangsawan Palembang

Gulo Puan, Kuliner Langka Kegemaran Bangsawan Palembang

Regional
Pj Gubernur Banten Al Muktabar: Basis Satu Data Penting untuk Sukseskan Program Pemerintah

Pj Gubernur Banten Al Muktabar: Basis Satu Data Penting untuk Sukseskan Program Pemerintah

Regional
Kuras Sumur, Pria di Cilacap Tewas

Kuras Sumur, Pria di Cilacap Tewas

Regional
International Tour de Banyuwangi Kembali Digelar, Diikuti 20 Tim dari 9 Negara

International Tour de Banyuwangi Kembali Digelar, Diikuti 20 Tim dari 9 Negara

Regional
Tunggu Putusan Pengadilan, Pemkot Jambi Siapkan Anggaran untuk SDN 212

Tunggu Putusan Pengadilan, Pemkot Jambi Siapkan Anggaran untuk SDN 212

Regional
Putrinya Jatuh dari Lantai 3 Tempat Gim di Pontianak, Selamet: Saya Sudah Kayak Orang Gila...

Putrinya Jatuh dari Lantai 3 Tempat Gim di Pontianak, Selamet: Saya Sudah Kayak Orang Gila...

Regional
Cegah Jebol Berulang, Proyek Pembangunan Tanggul Sungai Wulan Demak Gunakan Struktur 'Retaining Wall'

Cegah Jebol Berulang, Proyek Pembangunan Tanggul Sungai Wulan Demak Gunakan Struktur "Retaining Wall"

Regional
Kronologi Anak Bunuh Ayah Kandung di Kebumen, Motifnya Sakit Hati

Kronologi Anak Bunuh Ayah Kandung di Kebumen, Motifnya Sakit Hati

Regional
Timah Batangan Senilai Rp 1,8 Miliar Diselundupkan Pakai Manifes Buah-buahan

Timah Batangan Senilai Rp 1,8 Miliar Diselundupkan Pakai Manifes Buah-buahan

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com