PADANG, KOMPAS.com-Putusnya akses jalan Padang-Pekanbaru di kawasan Lembah Anai dan Silaiang, Sumatera Barat berdampak ke sektor ekonomi masyarakat.
Akses jalan terpaksa melewati jalur alternatif lewat Malalak atau Kelok 44 dan Solok.
Akibatnya, daerah Kayu Tanam, Padang Pariaman dan kawasan Lembah Anai yang selama ini jadi jalur padat kendaraan tiba-tiba jadi "mati".
Baca juga: Cerita Pilu Pemilik Pemandian Lembah Anai, Air Hitam Hancurkan Tempat Usaha Senilai Rp 2 Miliar
Sejak akses terputus Minggu (12/5/2024) otomatis pengendara yang hendak ke Bukittinggi, Payakumbuh hingga Pekanbaru tidak lagi melewati Kayu Tanam dan Lembah Anai.
Jalanan menjadi sepi dan hanya dilewati pengendara dari warga sekitar.
Padahal kawasan Kayu Tanam dan Lembah Anai itu merupakan kawasan sentra UMK yang menjual makanan khas kue Bika dan Pinyaram.
Warung yang menjual makanan khas itu sebelum jalan putus, ramai sekali dikunjungi pembeli.
"Sekarang tidak ada lagi pembeli akibat jalan putus itu," kata Erna (44) seorang penjual Bika dan Pinyaram kepada Kompas.com, di Kayu Tanam, Selasa (14/5/2024).
Baca juga: Video Viral Keributan di Lembah Anai Sumbar, Terdengar Beberapa Kali Letusan Pistol
Erna mengatakan akibat tidak ada pembeli, banyak warung penjual Bika dan Pinyaram yang memilih tutup.
"Dari pada rugi, lebih baik tutup. Lihat saja banyak yang tutup," kata Erna.
Menurut Erna, bika dan pinyaram merupakan kue yang terbuat dari kelapa dan tidak tahan lama.
"Jadi kalau tidak laku tentu kita rugi. Daripada rugi ya mendingan tutup," kata Erna.