Erna mengaku pada hari normal bisa bertransaksi hingga Rp 1 juta per hari.
"Tapi sejak Minggu sejak putus jalan, kita tak ada jual beli lagi," kata Erna.
Menurut Erna, hal itu dikarenakan tidak ada lagi pengunjung dari Padang ke Bukittinggi, Payakumbuh hingga ke Pekanbaru atau sebaliknya melewati Kayu Tanam.
"Pembeli kita adalah pengunjung dari Padang, Bukittinggi, Payakumbuh dan bahkan Pekanbaru. Kalau masyarakat sekitar tentu sudah kenyang dengan Bika dan Pinyaram," kata Erna.
Baca juga: Air Terjun Lembah Anai Meluap, Jalan Padang-Pekanbaru Terputus
Dari pantauan Kompas.com, Selasa (14/5/2024) sore memang banyak warung kue khas, kafe, rumah makan tutup. Kalaupun buka, pengunjungnya sepi.
Bahkan kafe terkenal ramai di Lembah Anai, IBumi ditutup sementara.
"Ditutup sementara hingga batas waktu yang belum ditentukan," demikian tulisan yang dipajang pengelola di depan kafe.
Bahkan SPBU di Kayu Tanam yang sangat ramai kendaraan mengisi BBM terlihat sepi.
Padahal kalau sebelum jalan putus, antrean di SPBU ini sangat panjang yang kadang-kadang menimbulkan kemacetan.
Seperti diketahui akses jalan Padang-Pekanbaru putus di kawasan Lembah Anai dan Silaiang akibat badan jalan terban diterjang banjir bandang, Minggu (12/5/2024).
Baca juga: Air Terjun Lembah Anai Meluap, Jalan Padang-Bukittinggi Sempat Macet Total
Akibatnya polisi mengarahkan pengendara melewati jalur alternatif lewat Malalak, Kelok 44 atau Solok.
Badan Pelaksana Jalan Nasional Sumbar memperkirakan perbaikan jalan membutuhkan waktu dua pekan.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.