NUNUKAN, KOMPAS.com – Kebakaran hebat melanda pemukiman padat penduduk di RT 004 Desa Tanjung Karang, Pulau Sebatik, Nunukan, Kalimantan Utara, Rabu (8/5/2024) sore.
Komandan Pleton Pemadam Kebakaran, Sebatik Timur, Abdul Wahid, mengatakan, lokasi kebakaran, berada di dalam lorong dengan jembatan kayu, dan seluruh kontruksi bangunan juga terbuat dari kayu.
"Rumah yang terbakar adalah rumah sewa dengan tujuh petak berukuran 17x9 meter milik warga bernama Marzuki (60), dan rumah pribadi berukuran 17x7 meter, milik Bapak Wajedi (40)," ujar Abdul, saat dihubungi, Rabu.
Peristiwa kebakaran terjadi sekitar pukul 16.00 Wita. Dari penelusuran petugas, api berasal dari bagian dapur salah satu rumah sewa milik Bapak Marzuki.
Baca juga: Banjir Kiriman Malaysia Mulai Rendam Desa di Nunukan, Sejumlah Sekolah Terdampak
"Diduga akibat korsleting dari bagian dapur milik salah satu penyewa rumah," ujar dia.
Petugas pemadam kebakaran menerjunkan 3 unit armada pemadam ke lokasi kejadian.
Petugas harus menyambung dua rol kabel pemadam sepanjang 40 meter untuk bisa menjangkau titik lokasi yang terbakar.
Banyaknya warga yang memenuhi jembatan kayu, menjadi kendala para pemadam melakukan tugasnya.
"Dan begitu TNI dan polisi menertibkan warga, kami baru bisa menjalankan tugas memadamkan api. Mungkin menurut sebagian warga agak terlambat, tapi faktor jarak lokasi kejadian 8 km dari pos Damkar dan berkerumunnya warga di LKP, menjadi alasan itu," kata Wahid.
Kendati demikian, banyak masyarakat secara suka rela mencoba memadamkan api secara manual.
Mereka turun ke laut dan menyemprotkan air laut ke arah bangunan yang terbakar.
Baca juga: 3 Atlet Taekwondo Nunukan Raih Medali Emas di Kunming International Open Taekwondo Championship 2024
Beruntung, saat kejadian angin tidak berhembus kuat, sehingga tidak cepat menyebar ke bangunan lain. Nyala api akhirnya bisa dipadamkan sekitar satu jam kemudian.
"Akibat peristiwa ini, sebanyak 7 KK dengan 29 jiwa kehilangan tempat tinggal. Para korban disediakan tempat tinggal sementara oleh Kepala Desa. Selanjutnya BPBD dan instansi lain akan mendata untuk penyaluran bantuan," kata Wahid.
Petugas juga masih menghitung kerugian yang timbul akibat musibah kebakaran ini.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.