Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Polisi Belum Temukan Ada Pelanggaran Pidana atas Tenggelamnya Dokter Wisnu

Kompas.com - 06/05/2024, 10:14 WIB
Fitri Rachmawati,
Andi Hartik

Tim Redaksi

LOMBOK TENGAH, KOMPAS.com - Kepolisian Resor Lombok Tengah, Nusa Tenggara Barat (NTB), belum menemukan indikasi pidana terkait kasus tenggelamnya dokter Lalu Wisnu Aditya.

Hal ini merespons aksi mengirim surat dan membentangkan poster pada Presiden Joko Widodo meminta pencarian dokter Wisnu dilanjutkan serta penyelidikan dugaan tindakan pidana atas tenggelamnya dr Wisnu di PantaiLancing, Lombok Tengah, pada Rabu (17/4/2024).

Kapolres Lombok Tengah, AKBP Iwan Hidayat dalam siaran tertulisnya, Senin (6/5/2024), menyampaikan bahwa pihaknya saat ini belum menemukan adanya unsur pelanggaran hukum atau tindak pidana dalam tenggelamnya dokter Wisnu.

"Sampai saat ini kami belum menemukan unsur yang mengarah ke tindak pidana, kami sudah melakukan investigasi dan pemeriksaan saksi-saksi, sementara kini belum menemukan adanya persoalan yang melanggar hukum," kata Iwan.

Baca juga: Cerita Nelayan Berhari-hari Bantu Cari Dokter Wisnu di Laut, Keluarganya Pernah Jadi Pasien Sang Dokter

Dia menegaskan tidak ada data dan fakta yang mengarah pada unsur pidana tenggelamnya dokter Wisnu. Karena untuk dugaan adanya tindakan melanggar hukum atas kejadian tenggelamnya sang dokter polisi harus didukung data dan fakta.

Terkait informasi yang beredar di tengah masyarakat bahwa pihak keluarga melaporkan kapten kapal ke Polres Lombok Tengah atas kejadian tenggelamnya Dokter Wisnu, Kapolres membantah.

Baca juga: Pihak Keluarga Lanjutkan Pencarian Dokter Wisnu yang Hilang di Perairan Lombok Tengah

"Pihak keluarga hanya mengadukan soal kecelakaan laut yang dialami dokter Wisnu, tidak spesifik melaporkan kapten kapal," terangnya.

Iwan menyampaikan, pihaknya sudah maksimal dalam pencarian korban dengan menurunkan baik dari Polres, Dit Polairud Polda NTB dan Basarnas.

Termasuk menurunkan berbagai peralatan pencarian seperti drone bawah laut dari Dit Polairud Polda NTB, untuk memaksimalkan pencarian. 

Terkait pancing 

Baiq Ernawati, keluarga dokter Wisnu  sempat menyampaikan kepada Kompas.com bahwa pancing milik dokter Wisnu dikembalikan setelah keluarga menanyakan barang apa saja yang bisa diselamatkan. 

"Itu pun pancing kembali setelah 10 hari, dan setelah kami bertanya, kapten kapalnya mengembalikan pancing milik keponakan saya, " Kata Ernawati.

Ditanya apakah ada dugaan terjadi kekerasan di tengah laut, Ernawati telah melaporkan pada aparat kepolisian atas kecurigaan-kecurigaan keluarga itu. 

"Kami telah laporkan pada polisi, kami ini hanya menginginkan kepastian bagaimana Wisnu bisa hilang, karena keterangan kawan memancing dan kapten kapalnya berbeda dan berubah ubah," kata Ernawati. 

Kompas.com mencoba menggali terkait pancing yang dikembalikan pada keluarga, apakah memang pancing akan ikut tenggelam atau terapung ketika perahu yang ditumpangi dokter Wisnu terbalik. 

Wakapolres Lombok Tengah, Kompol Muhamnad Nasrullah yang dikonfirmasi terkait hal itu menyarankan untuk menunggu infirmasi dari Kasat Reskrim Polres Lombok Tengah, Iptu Lukluk il Maknun. 

"bisa langsung konfirmasi ke Kasat Reskrim, karena data lengkap ada di reskrim, agar keterangannya lengkap, "kata Nasullah melalui sambungan telpon, Senin (6/5/2024).

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Prakiraan Cuaca Balikpapan Hari Ini Minggu 19 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Petir

Prakiraan Cuaca Balikpapan Hari Ini Minggu 19 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Petir

Regional
Prakiraan Cuaca Morowali Hari Ini Minggu 19 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Morowali Hari Ini Minggu 19 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Regional
Prakiraan Cuaca Batam Hari Ini Minggu 19 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Petir

Prakiraan Cuaca Batam Hari Ini Minggu 19 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Petir

Regional
Sosok Ayah di Empat Lawang yang Banting Bayinya hingga Tewas, Masih Berusia 18 Tahun, Sering Aniaya Istri

Sosok Ayah di Empat Lawang yang Banting Bayinya hingga Tewas, Masih Berusia 18 Tahun, Sering Aniaya Istri

Regional
Jadi Korban Banjir Sumbar, Ritawati: Saya Terus Memimpikan Suami yang Hilang

Jadi Korban Banjir Sumbar, Ritawati: Saya Terus Memimpikan Suami yang Hilang

Regional
Penampungannya Jadi Venue PON, Pengungsi Rohingya Dipindah dari Banda Aceh

Penampungannya Jadi Venue PON, Pengungsi Rohingya Dipindah dari Banda Aceh

Regional
Ada Perayaan Waisak 2024, Jam Kunjungan Wisata Candi Borobudur Berubah

Ada Perayaan Waisak 2024, Jam Kunjungan Wisata Candi Borobudur Berubah

Regional
Diduga Jadi Tempat Prostitusi, Belasan Warung Remang-remang di Brebes Disegel Warga

Diduga Jadi Tempat Prostitusi, Belasan Warung Remang-remang di Brebes Disegel Warga

Regional
Kala Prajurit Kopassus Dilantik Tanpa Didampingi Keluarga Usai Jalani Pendidikan di Nusakambangan

Kala Prajurit Kopassus Dilantik Tanpa Didampingi Keluarga Usai Jalani Pendidikan di Nusakambangan

Regional
Usai Santap Makanan Pengajian, Puluhan Warga di Brebes Keracunan Massal

Usai Santap Makanan Pengajian, Puluhan Warga di Brebes Keracunan Massal

Regional
Berkunjung ke Aceh, Menpora Diminta Tambah Anggaran PON Rp 531 Miliar

Berkunjung ke Aceh, Menpora Diminta Tambah Anggaran PON Rp 531 Miliar

Regional
Prakiraan Cuaca Semarang Hari Ini Minggu 19 Mei 2024, dan Besok : Malam Ini Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Semarang Hari Ini Minggu 19 Mei 2024, dan Besok : Malam Ini Cerah Berawan

Regional
Tak seperti Pemilu, Peminat PPK dan PPS di Pilkada Menurun

Tak seperti Pemilu, Peminat PPK dan PPS di Pilkada Menurun

Regional
Mengenal Megathrust dan Hubungannya dengan Potensi Gempa dan Tsunami di Indonesia

Mengenal Megathrust dan Hubungannya dengan Potensi Gempa dan Tsunami di Indonesia

Regional
Usai Kecelakaan Maut Subang, Tim Gabungan Cek Kelayakan Bus Pariwisata di Banyumas

Usai Kecelakaan Maut Subang, Tim Gabungan Cek Kelayakan Bus Pariwisata di Banyumas

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com