Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Video Viral Pendaki Nyalakan "Flare" di Gunung Andong, Pengelola Merasa Kecolongan

Kompas.com - 03/05/2024, 13:16 WIB
Egadia Birru,
Dita Angga Rusiana

Tim Redaksi

MAGELANG, KOMPAS.com – Sekelompok pendaki diketahui menyalakan suar (flare) di puncak Alap-alap Gunung Andong. Asapnya yang berwarna jingga tampak mengganggu pendaki lain. 

Video aksi penyalaan flare tersebut diunggah akun Instagram @andongviapendem dan viral di media sosial. Peristiwa di gunung dengan ketinggian 1.726 mdpl itu terjadi pada Rabu (1/5/2024).

Kepala Polsek Ngablak, Kabupaten Magelang, AKP Suhartoyo mengatakan, pendaki yang menyalakan suar berperawakan anak-anak sampai remaja. Mereka ditengarai naik dari basecamp Gunung Andong via Pendem.

Baca juga: Menyalakan Flare Saat Nobar Timnas, 5 Pemuda Diamankan Polisi di Lampung

Menurut keterangan pengelola basecamp, lanjutnya, para pelaku sudah dilarang menyalakan flare karena membahayakan dan mengganggu pengunjung lainnya.

“Pengelola basecamp pendakian Gunung Andong merasa sangat kecolongan dengan adanya kejadian tersebut dan menjadikan ketidaknyamanan semua pihak,” ujarnya dalam keterangan tertulis, Jumat (3/5/2024).

Kepala Administratur KPH Kedu Utara Perum Perhutani Maria Endah Ambarwati mengatakan, seharusnya pengelola jalur pendakian memberikan peringatan terhadap pendaki sejak dari loket. Sebab, Gunung Andong, berikut gunung lainnya, tentu rentan terhadap kebakaran lahan.

“Kami akan tegaskan kembali (peringatan) ke seluruh basecamp, termasuk di Telomoyo, Sindoro, Sumbing, Dieng, dan Prau,” ujarnya, Jumat.

Sejauh ini, Ambarwati menyebutkan, belum ada laporan dampak suar terhadap area puncak Gunung Andong.

Ke depan, pengelola diminta untuk memeriksa barang bawaan pendaki, baik saat naik maupun dari puncak gunung, serta membuat spanduk mengenai larangan atas barang tertentu.

“Kami bekerja sama dengan basecamp dan pengelola. Mereka yang bertanggung jawab di sana. Tapi kalau ada kejadian seperti ini, mau enggak mau, kami harus bertanggung jawab. Utamanya terhadap kerusakan lingkungan,” pungkas Ambarwati.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Sama-sama Olahan Daging Kambing, Apa Beda Gulai, Tongseng dan Tengkleng?

Sama-sama Olahan Daging Kambing, Apa Beda Gulai, Tongseng dan Tengkleng?

Regional
Bukit Batas di Kalimantan Selatan: Daya Tarik, Biaya, dan Cara Menuju

Bukit Batas di Kalimantan Selatan: Daya Tarik, Biaya, dan Cara Menuju

Regional
Kapal Bermuatan 70 Ton Kayu Ilegal Ditangkap di Perairan Kepulauan Meranti Riau

Kapal Bermuatan 70 Ton Kayu Ilegal Ditangkap di Perairan Kepulauan Meranti Riau

Regional
Gecok Kambing, Kuliner Khas Semarang Berbumbu Rempah

Gecok Kambing, Kuliner Khas Semarang Berbumbu Rempah

Regional
1 Prajurit TNI Gugur Ditembak KKB di Puncak

1 Prajurit TNI Gugur Ditembak KKB di Puncak

Regional
Gempa M 5,7 Guncang Pulau Doi

Gempa M 5,7 Guncang Pulau Doi

Regional
Tersangka Pengeroyok Bos Rental di Sukolilo Pati Bertambah Jadi 10 Orang

Tersangka Pengeroyok Bos Rental di Sukolilo Pati Bertambah Jadi 10 Orang

Regional
3 Kecamatan di Pati Jadi Target Operasi Kendaraan Bodong, Polisi Belum Tetapkan Tersangka

3 Kecamatan di Pati Jadi Target Operasi Kendaraan Bodong, Polisi Belum Tetapkan Tersangka

Regional
Jelang Idul Adha, Sejumlah Hewan Kurban di Jateng Terjangkit Diare dan Cacar

Jelang Idul Adha, Sejumlah Hewan Kurban di Jateng Terjangkit Diare dan Cacar

Regional
Pengakuan Karyawan di Batam Curi 143 Ponsel dari Perusahaan: Punya Utang di Pinjol Rp 100 Juta

Pengakuan Karyawan di Batam Curi 143 Ponsel dari Perusahaan: Punya Utang di Pinjol Rp 100 Juta

Regional
Wanita Lompat ke Sumur karena Hendak Dianiaya Mantan Suami Alami Luka-luka

Wanita Lompat ke Sumur karena Hendak Dianiaya Mantan Suami Alami Luka-luka

Regional
Dua Kali Disuntik, Bayi di Sukabumi Meninggal Usai Imunisasi Empat Varian Vaksin Sekaligus

Dua Kali Disuntik, Bayi di Sukabumi Meninggal Usai Imunisasi Empat Varian Vaksin Sekaligus

Regional
Densus Antiteror Sita Buku Catatan dan Serbuk dari Kontrakan Penjual Bubur di Karawang

Densus Antiteror Sita Buku Catatan dan Serbuk dari Kontrakan Penjual Bubur di Karawang

Regional
Temuan 24 Pohon Ganja di Ladang Kopi Simalungun, Pemilik Melarikan Diri

Temuan 24 Pohon Ganja di Ladang Kopi Simalungun, Pemilik Melarikan Diri

Regional
Seminggu Dirawat, 3 Korban Pengeroyokan di Sukolilo Pati Akhirnya Pulang

Seminggu Dirawat, 3 Korban Pengeroyokan di Sukolilo Pati Akhirnya Pulang

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com