Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Fakta Terkini Erupsi Gunung Ruang di Sitaro, Status Awas dan Soal Potensi Tsunami

Kompas.com - 18/04/2024, 12:57 WIB
Michael Hangga Wismabrata

Editor

KOMPAS.com - Status Gunung Ruang di Kabupaten Kepulauan Siau Tagulandang Biaro (Sitaro), Sulawesi Utara (Sulut), saat ini berada pada level IV (Awas), usai beberapa kali erupsi sejak Selasa (16/4/2024). 

"Berdasarkan hasil pemantauan visual dan instrumental yang menunjukkan terjadinya peningkatan aktivitas vulkanik, maka tingkat aktivitas Gunung Ruang dinaikkan dari Level III (Siaga) menjadi Level IV (Awas) terhitung mulai tanggal 17 April 2024 pukul 21.00 Wita," kata Kepala Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi, Hendra Gunawan, dalam rilis resmi PVMBG, Rabu. 

Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) mencatat, erupsi eksplosif terjadi pada 17 April 2024 sekitar pukul 01.08 Wita. 

Baca juga: Gunung Ruang Alami Erupsi, BMKG Imbau Waspada Potensi Tsunami

Ketinggian kolom erupsi diperkirakan mencapai 2.500 meter dan disertai suara gemuruh serta dentuman.

Di hari yang sama, lanjutnya, erupsi kembali terjadi sekitar pukul 05.05 Wita dengan ketinggian kolom erupsi diperkirakan 1.800 m dari puncak. Sementara pada pukul 18.00 Wita, erupsi kembali terjadi dengan ketinggian 2.500 dari puncak.

Baca juga: Tinggi Kolom Erupsi Eksplosif Gunung Ruang Sulut Capai 3.000 Meter

Soal potensi tsunami

Sementara itu, Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memberikan peringatan peningkat kewaspadaan terhadap bahaya potensi tsunami bagi masyarakat pesisir pantai. 

Daryono, Kepala Kepala Pusat Gempa Bumi dan Tsunami BMKG menjelaskan, dugaan potensi itu berdasar banyak hal, khususnya soal fenomena flank collapse (runtuhnya sebagian atau keseluruhan badan gunung). 

Lalu bisa juga karena kontak magma dengan air laut atau kontaknya awan panas (piroclastic cloud) dengan muka air laut. 

"Atau fenomena shockwave erupsi yang agak sulit dikuantifikasi kerena bergantung pada volume magma dan gas pada magma, yang sulit dikuantifikasi. Itu semua bisa memicu tsunami saat erupsi gunung api," kata Daryono, melalui pesan WhatsApp, saat dihubungi Kompas.com, Kamis (18/4/2024).

Daryono memastikan, BMKG fokus dan terus memantau perkembangan muka laut di sekitar Gunung Ruang.

"Kita tak berkedip memonitor muka laut di sekitar Gunung Ruang. Menggunakan peralatan Tide Gauge (TG) milik Badan Informasi Geospasial (BIG) dan Automatik Weather System Maritim BMKG, kita terus pantau. Alhamdulillah tidak menunjukkan adanya anomali muka laut sebagai indikasi warning tsunami non seismik," sebut Daryono.

Bantuan logistik 

Gunung Ruang di Kabupaten Kepulauan Siau Tagulandang Biaro (Sitaro), Sulawesi Utara (Sulut) erupsi.
Badan Geologi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral Gunung Ruang di Kabupaten Kepulauan Siau Tagulandang Biaro (Sitaro), Sulawesi Utara (Sulut) erupsi.

Sementara itu, pemerintah pusat dan daerah segera turun ke lokasi untuk memantau warga yang terdampak. 

BNPB juga langsung menyalurkan bantuan logistik kepada korban dan kebutuhan mendasar lainnya. 

"Kepala BNPB juga akan membawa sejumlah dukungan logistik dan peralatan serta kebutuhan dasar warga terdampak lainnya," kata Abdul Muhari, Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB Abdul Muhari, Ph.D, dalam Siaran Pers BNPB pada Kamis (18/4/2024).

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Stigma terhadap Aceh Bakal Menguat jika BNN Razia Kuliner Mengandung Ganja

Stigma terhadap Aceh Bakal Menguat jika BNN Razia Kuliner Mengandung Ganja

Regional
Hapus Stigma Makanan Aceh Mengandung Ganja, BNN Bakal Razia Rumah Makan

Hapus Stigma Makanan Aceh Mengandung Ganja, BNN Bakal Razia Rumah Makan

Regional
Remaja di Kupang Tikam Seorang Pria karena Dianiaya Saat Melintas di Acara Pesta Ulang Tahun

Remaja di Kupang Tikam Seorang Pria karena Dianiaya Saat Melintas di Acara Pesta Ulang Tahun

Regional
Berendam di Pemandian Air Panas, Warga Ambarawa Meninggal Usai Membasahi Kaki

Berendam di Pemandian Air Panas, Warga Ambarawa Meninggal Usai Membasahi Kaki

Regional
Ikut Penjaringan Pilkada di Empat Partai, Sekda Semarang: Kehendak Semesta

Ikut Penjaringan Pilkada di Empat Partai, Sekda Semarang: Kehendak Semesta

Regional
Perayaan Waisak, Ada Pelarungan Pelita di Sekitar Candi Borobudur

Perayaan Waisak, Ada Pelarungan Pelita di Sekitar Candi Borobudur

Regional
Goa Garunggang di Bogor: Daya Tarik, Harga Tiket, dan Rute

Goa Garunggang di Bogor: Daya Tarik, Harga Tiket, dan Rute

Regional
Longsor di Maluku Tengah, Satu Rumah Warga Ambruk

Longsor di Maluku Tengah, Satu Rumah Warga Ambruk

Regional
Kunjungi Bocah Korban Kekerasan Seksual, Walkot Pematangsiantar Beri Motivasi hingga Santunan

Kunjungi Bocah Korban Kekerasan Seksual, Walkot Pematangsiantar Beri Motivasi hingga Santunan

Regional
Pemkot Semarang Raih Opini WTP 8 Kali Berturut-turut, Mbak Ita: Cambuk agar Lebih Baik

Pemkot Semarang Raih Opini WTP 8 Kali Berturut-turut, Mbak Ita: Cambuk agar Lebih Baik

Regional
Organisasi Guru di Demak Tolak Larangan Study Tour, Ini Kata Mereka

Organisasi Guru di Demak Tolak Larangan Study Tour, Ini Kata Mereka

Regional
Teknisi di Lampung Gondol Rp 1,3 Miliar, Curi dan Jual Data Internet

Teknisi di Lampung Gondol Rp 1,3 Miliar, Curi dan Jual Data Internet

Regional
Warga Cepu Temukan Fosil Gading Gajah Purba, Diduga Berusia 200.000 Tahun

Warga Cepu Temukan Fosil Gading Gajah Purba, Diduga Berusia 200.000 Tahun

Regional
Video Viral Seorang Pria di Kupang Dipukul Pakai Kayu di Tangan hingga Pingsan, Kasus Berujung ke Polisi

Video Viral Seorang Pria di Kupang Dipukul Pakai Kayu di Tangan hingga Pingsan, Kasus Berujung ke Polisi

Regional
Pembunuh Kekasih Sesama Jenis di Banten Dituntut 16 Tahun Penjara

Pembunuh Kekasih Sesama Jenis di Banten Dituntut 16 Tahun Penjara

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com