KEBUMEN, KOMPAS.com - Di Kebumen, Jawa Tengah terdapat tradisi menarik saat merayakan lebaran. Tradisi tersebut yakni pacuan kuda, yang mampu menarik perhatian ribuan warga.
Bahkan, tak hanya dari Kebumen saja, namun berbagai wilayah di sekitarnya juga memadati area pacuan kuda.
Tradisi yang sudah berlangsung puluhan tahun ini dimanfaatkan oleh warga sebagai ajang silaturahmi sekaligus hiburan untuk mengisi waktu libur lebaran.
Baca juga: Perincian Sanksi untuk ASN di Semarang apabila Bolos di Hari Pertama Kerja Usai Lebaran 2024
Pacuan kuda kali ini (2024) digelar di Lapangan Tegalrejo Desa Ambalresmi, Kecamatan Ambal Kabupaten Kebumen selama empat hari sejak 13 - 16 April 2024.
Pacuan yang digelar sejak pagi hingga sore hari ini merupakan tradisi yang biasa dilaksanakan warga Kebumen untuk merayakan lebaran sejak 1956.
Ketua Persatuan Olahraga Berkuda Seluruh Indonesia (Pordasi) Kebumen, Setyo Mujiono mengatakan, pada pacuan kuda kali ini terdapat 17 kelas yang dilombakan.
Dengan peserta lebih dari 200 ekor kuda, peserta pun tak hanya datang dari Kebumen saja, namun dari sejumlah wilayah lainnya, baik dari Jawa maupun luar Pulau Jawa seperti, Kalimantan, Sulawesi dan Sumatera.
"Berlangsung 4 hari, dua hari penyisihan dua hari untuk babak final, semuanya ada 17 kelas, masing-masing berasal dari wilayah Kalimantan, Sulawesi, Sumatera, Jawa Barat, Jawa Timur, dari luar Jawa lainnya juga banyak total ada 200-an peserta," jelas Setyo Selasa (16/4/2024).
Pacuan kuda ini pun selalu dinanti warga, terbukti dengan hadirnya ribuan warga setiap hari di area pacuan, untuk menyaksikan kuda yang beradu kecepatan.
Seiring berjalannya waktu, kini pacuan kuda di Ambal Kebumen tak hanya sekedar tradisi, namun disulap menjadi kompetisi bertaraf nasional.
Hadiah yang diperebutkan pun mencapai puluhan juta rupiah serta memperebutkan piala Menpora.
"Ini tradisi setiap tahun. Tapi kita berencana tidak hanya sekali saja, nanti kita akan tambah lagi," kata Setyo.
Baca juga: Para Joki Cilik yang Meninggal di Arena Pacuan Kuda di Bima
Sementara itu, Khoirunnisa, salah satu pengunjung pacuan kuda menyebutkan tidak pernah absen dari ajang pacuan kuda yang digelar.
"Pasti nonton setiap tahun, karenanya sudah hobi dari kecil," kata dia.
Sementara itu, Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) RI, Dito Ariotedjo yang juga menyaksikan pacuan kuda tersebut sangat mengapresiasi kegiatan yang dilakukan.
Menurutnya pacuan kuda di Ambal, Kebumen ini contoh sukses dalam perpaduan olahraga, budaya, dan pariwisata.
"Pacuan kuda Ambal ini contoh sukses perpaduan olahraga, pariwisata, budaya. Ini harus kita lestarikan, semoga ini bisa diaplikasikan di seluruh Indonesia dengan ciri khasnya masing-masing," kata Dito.
Baca juga: Pacuan Kuda Tradisional Gayo, Sejarah dan Aturan Mainnya
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.