CILEGON, KOMPAS.com - Sejumlah pemudik lebih memilih menggunakan kapal eksekutif untuk menyeberang dari Pelabuhan Merak, Banten, karena ingin lebih cepat sampai di Pelabuhan Bakauheni, Lampung.
Namun, bukannya tiba lebih cepat, mereka malah harus mengantre berjam-jam untuk bisa masuk ke kapal.
Baca juga: ASDP: Puncak Arus Mudik di Pelabuhan Merak Dimulai Malam Ini
Pantau Kompas.com, Jumat (5/4/2024), pukul 22.00 WIB, di dermaga 6 atau eksekutif Pelabuhan Merak, terjadi antrean panjang kendaraan yang didominasi mobil pribadi.
Baca juga: 6-7 April, Puncak Arus Mudik di Pelabuhan Merak
Angga (36), salah satu pemudik dari Jakarta menuju Bandar Lampung, memilih kapal ekspres karena ingin cepat sampai di Pelabuhan Bakauheni.
Namun, Angga bersama keluarganya malah harus mengantre selama tiga jam untuk bisa masuk Kapal Motor Penyebrangan (KMP) Batumandi.
"Emang sih niatnya pengen lebih cepat, menghindari lama di laut. Tapi sampai di depan pintu (dermaga eksekutif) antre panjang, tadi sekitar tiga jam-an. Ini aja belum masuk kapal," ujar Angga saat berbincang dengan Kompas.com di Merak, Jumat malam.
Angga mengaku memilih melakukan perjalanan siang hari dari Jakarta untuk menghindari macet di tol maupun di jalan akses menuju Pelabuhan Merak.
Selain itu, hari ini juga Angga mulai mengambil cuti bersama Hari Raya Idul Fitri 1445 hijriah.
"Sengaja tadi berangkat jam 13.30 WIB, ternyata enggak macet di tol, lancar sampai sini (Merak). Kalau berangkatnya malam ini, kejebak macet deh," kata Angga.
Senada dengan Angga, pemudik lainnya, Hermansyah (38), juga memilih kapal ekspres karena ingin memangkas waktu tempuh agar sampai ke Payakumbuh, Sumatera Barat, lebih cepat.
Jika menggunakan kapal reguler, penyeberangan bisa memakan waktu 2-3 jam.
"Kalau nyeberang pakai kapal ekspres bisa satu jam sampai, paling lama dua jam. Jadi pilih ini (kapal ekspres)," kata dia.
Hermansyah tidak masalah meski tarif tiket kapal ekspres lebih mahal, demi bisa berkumpul lebih lama bersama keluarga saat Lebaran.
"Setahun sekali bisa mudik, apalagi Lebaran tahun kemarin keluarga enggak pulang ke Payakumbuh," ujar Hermansyah.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.