Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dinkes Jateng Siapkan Ratusan Pos Kesehatan Selama Mudik, Warga Diminta Waspada Sebaran Penyakit

Kompas.com - 04/04/2024, 16:01 WIB
Titis Anis Fauziyah,
Gloria Setyvani Putri

Tim Redaksi

SEMARANG, KOMPAS.com - Sebanyak 349 rumah sakit, 371 puskesmas rawat inap, dan 205 posko terpadu di Jawa Tengah siap melayani pemudik selama masa lebaran 2024.

Posko tersebut tersebar di seluruh kabupaten/kota sejak H-7 sampai H+7 lebaran.

Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Jawa Tengah, Yunita Dyah Suminar meminta agar pemudik yang melakukan perjalanan di Jateng untuk tidak ragu menggunakan fasilitas kesehatan bila dibutuhkan.

Baca juga: Jalur Mudik Rawan Macet dan Kecelakaan di Trenggalek

"Di Jateng pada H-7 H+7 lebaran sudah ada kesiapan untuk posko kesehatan. Ada 349 RS 24 jam, puskesmas rawat inap 371, ada posko lainnya 630, dan posko terpadu 205 yang lain," jelas Yunita ditemui di kantornya, Kamis (4/4/2024).

Kemudian posko kesehatan juga dibuka di Rest Area yang dapat melakukan pengecekan tensi dan gula darah bagi pasien yang memiliki keluhan.

"Di rest area ada posko kesehatan bareng temen-temen Polri. Di sana memang kita siapkan mobil ambulance juga termasuk kesiapsiagaan 119. 119 itu untuk kecelakaan sehari-hari maupun ketika ada ibu yang mau melahirkan itu juga bisa, ditambah dengan PMI juga," akunya.

Menurutnya puncak arus mudik akan terjadi pada 6-7 April 2024 dan arus baliknya 14-15 April 2024.

Pihaknya pun mengimbau agar pemudik selalu menjaga kesehatan serta mewaspadai tiga penyakit yang rawan menyerang. Di antaranya demam berdarah dengue (DBD), Leptospirosis, serta keracunan makanan.

Kemudian bagi pemudik yang harus membatalkan puasa dan berbuka di perjalanan agar selektif membeli makanan yang higenis agar tidak keracunan atau terserang diare.

"Tentu pas mudik ingat (agar tidak/waspada) keracunan makanan. Tetap perilaku hidup bersih dan sehat, cuci tangan sebelum makan, makan makanya yang segar, jangan sampai kita beli makanan yang keadaan terbuka," imbaunya.

Tak kalah penting, Yunita meminta masyarakat Jateng maupun pemudik yang kembali ke kampung halaman agar mewaspadai penyebaran demam berdarah dengue (DBD).

"Maka kepada seluruh masyarakat Jateng saya mengimbau tetap melakukan pemberantasan sarang nyamuk atau PSN, ini sudah dilakukan 35 kabupaten/kota," lanjutnya.

Baca juga: Mudik Lebaran, Waspadai Blank Spot Pantura Demak, di Mana Saja?

 

Lalu penyakit leptospirosis yang disebabkan dari kencing tikus. Penyakit ini disebut rawan menyebar di daerah banjir.

Apalagi mengingat pekan lalu dua warga Jateng dari Surakarta dan Boyolali meninggal usai terserang leptospirosis.

"Untuk banjir yang terjadi di 9 kabupaten, saya mengingatkan akan bahaya leptospirosis, jadi mungkin banyak tikus yang keluar membawa kuman, bila terkena luka, kuman itu masuk ke dalam tubuh, sehingga bisa kena penyakit leptus," ujarnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pekanbaru Siap Gelar Rakerwil I Apeksi 2024, Pj Walkot Muflihun: Persiapan Sudah Tuntas

Pekanbaru Siap Gelar Rakerwil I Apeksi 2024, Pj Walkot Muflihun: Persiapan Sudah Tuntas

Regional
Demo di Banjarnegara Ricuh, Fasum Rusak, 2 Polisi Luka, Ini Pemicunya

Demo di Banjarnegara Ricuh, Fasum Rusak, 2 Polisi Luka, Ini Pemicunya

Regional
Angka Stunting di Lamongan Turun Drastis, Bupati Yuhronur Efendi Paparkan Caranya

Angka Stunting di Lamongan Turun Drastis, Bupati Yuhronur Efendi Paparkan Caranya

Regional
Kakek di Serang Banten Lecehkan Remaja Lalu Diunggah ke Medsos

Kakek di Serang Banten Lecehkan Remaja Lalu Diunggah ke Medsos

Regional
Kunker ke NTB, Presiden Jokowi Akan Resmikan Jalan Inpres dan Bendungan Tiu Suntuk

Kunker ke NTB, Presiden Jokowi Akan Resmikan Jalan Inpres dan Bendungan Tiu Suntuk

Regional
Panen Padi Triwulan I-2024 di Lamongan Berhasil, Rata-rata 7,34 Ton Per Hektar

Panen Padi Triwulan I-2024 di Lamongan Berhasil, Rata-rata 7,34 Ton Per Hektar

Regional
Gelar Halal Bihalal Bersama Jajarannya, Mas Dhito Sampaikan Ini ke Pegawai Pemkab Kediri

Gelar Halal Bihalal Bersama Jajarannya, Mas Dhito Sampaikan Ini ke Pegawai Pemkab Kediri

Regional
Anggota Keluarga Jayabaya Kembali Daftar Bacabup Lebak lewat PDI-P dan Demokrat

Anggota Keluarga Jayabaya Kembali Daftar Bacabup Lebak lewat PDI-P dan Demokrat

Regional
Pedagang Bakso di Semarang Lecehkan Remaja SMP hingga Empat Kali

Pedagang Bakso di Semarang Lecehkan Remaja SMP hingga Empat Kali

Regional
Suarakan Kemerdekaan Palestina, Dompet Dhuafa Sulsel Bersama MAN Gelar Sound of Humanity

Suarakan Kemerdekaan Palestina, Dompet Dhuafa Sulsel Bersama MAN Gelar Sound of Humanity

Regional
Bukit Lintang Sewu di Yogyakarta: Daya Tarik, Harga Tiket, dan Jam Buka

Bukit Lintang Sewu di Yogyakarta: Daya Tarik, Harga Tiket, dan Jam Buka

Regional
Ketika 5 Polisi Berjibaku Tangkap 1 Preman Pembobol Rumah...

Ketika 5 Polisi Berjibaku Tangkap 1 Preman Pembobol Rumah...

Regional
10 Motor di Parkiran Rumah Kos di Semarang Hangus Terbakar, Diduga Korsleting

10 Motor di Parkiran Rumah Kos di Semarang Hangus Terbakar, Diduga Korsleting

Regional
1 Kg Sabu dan 500 Pil Ekstasi dari Malaysia Diamankan di Perairan Sebatik, Kurir Kabur

1 Kg Sabu dan 500 Pil Ekstasi dari Malaysia Diamankan di Perairan Sebatik, Kurir Kabur

Regional
Menyalakan 'Flare' Saat Nobar Timnas, 5 Pemuda Diamankan Polisi di Lampung

Menyalakan "Flare" Saat Nobar Timnas, 5 Pemuda Diamankan Polisi di Lampung

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com