Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Saat Romansyah Bergulat dengan Komodo yang Gigit Tangan dan Kakinya...

Kompas.com - 03/04/2024, 15:25 WIB
Nansianus Taris,
Pythag Kurniati

Tim Redaksi

LABUAN BAJO KOMPAS.com - Seekor komodo menggigit tangan dan paha seorang warga Pulau Komodo bernama Romansyah (37) di Pulau Rinca Kawasan Taman Nasional Komodo, pada Selasa (2/4/2024).

Sepupu korban yang bernama Jeki mengungkapkan, peristiwa itu berawal saat Romansyah melihat kemunculan komodo dan mencoba mengusirnya.

Baca juga: Warga Pulau Komodo Digigit Komodo Saat Mencari Madu

"Maklum komodo di situ sedikit sensitif karena jarang ketemu manusia. Akhirnya korban diserang dari depan dan tidak punya kesempatan untuk lawan. Itu pengakuan korban," ungkap Jeki, kepada wartawan di Labuan Bajo, Rabu (3/4/2024).

Komodo tersebut kemudian mengigit paha kiri Romansya. Sambil menahan rasa sakit, Romansya berusaha sekuat tenaga melepaskan cengkeraman komodo.

Ia mencari batu dan kayu untuk memukul hewan itu, tetapi tidak berhasil.

Baca juga: Kronologi Warga Pulau Komodo Digigit Komodo di Pulau Rinca, Diadang Komodo Saat Hendak Pulang ke Rumah

Secara spontan, Romansyah yang masuk bergulat untuk melepaskan diri dari komodo kemudian menusuk mata hewan tersebut menggunakan jari tangannya.

Tindakan itu ternyata efektif. Komodo melepas cengkraman di paha kiri korban.

"Dia biarkan kakinya digigit, lalu tusuk biji mata komodo ini pakai jarinya, meski sudah tercabik-cabik. Dia buat itu semata-mata untuk buat komodo sakit dan pergi, dan usaha itu efektif. Begitu dia kasih masuk tangannya, komodo langsung lepas gigitan dan pergi," beber Jeki.

Sekitar 10 menit setelah komodo melepaskan gigitannya, lanjut dia, rekannya datang menolong dan menggendong korban ke perahu.

Saat itu, Romansyah masih terus berteriak kesakitan akibat bekas gigitan komodo.

"Akhirnya selang dua atau tiga jam, temannya taruh korban di ranting pohon yang tidak terlalu tinggi. Maksudnya untuk menyelamatkan nyawa korban dari serangan lanjutan komodo, karena kita tahu hewan ini sangat sensitif dengan aroma darah," ungkap dia.

Satu teman korban lainnya pergi ke atas bukit mencari sinyal untuk mengabarkan informasi tersebut ke warga desa agar korban segera ditolong.

"Setelah dikabarkan itu baru kami tahu. Kami langsung ke lokasi. Di lokasi, kami langsung gotong korban sekitar empat kilometer menggunakan sarung yang diikat menuju ke pantai tempat perahu sandar. Sampai di sana sudah ada tim SAR untuk evakuasi korban ke Labuan Bajo," imbuhnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Stigma terhadap Aceh Bakal Menguat jika BNN Razia Kuliner Mengandung Ganja

Stigma terhadap Aceh Bakal Menguat jika BNN Razia Kuliner Mengandung Ganja

Regional
Hapus Stigma Makanan Aceh Mengandung Ganja, BNN Bakal Razia Rumah Makan

Hapus Stigma Makanan Aceh Mengandung Ganja, BNN Bakal Razia Rumah Makan

Regional
Remaja di Kupang Tikam Seorang Pria karena Dianiaya Saat Melintas di Acara Pesta Ulang Tahun

Remaja di Kupang Tikam Seorang Pria karena Dianiaya Saat Melintas di Acara Pesta Ulang Tahun

Regional
Berendam di Pemandian Air Panas, Warga Ambarawa Meninggal Usai Membasahi Kaki

Berendam di Pemandian Air Panas, Warga Ambarawa Meninggal Usai Membasahi Kaki

Regional
Ikut Penjaringan Pilkada di Empat Partai, Sekda Semarang: Kehendak Semesta

Ikut Penjaringan Pilkada di Empat Partai, Sekda Semarang: Kehendak Semesta

Regional
Perayaan Waisak, Ada Pelarungan Pelita di Sekitar Candi Borobudur

Perayaan Waisak, Ada Pelarungan Pelita di Sekitar Candi Borobudur

Regional
Goa Garunggang di Bogor: Daya Tarik, Harga Tiket, dan Rute

Goa Garunggang di Bogor: Daya Tarik, Harga Tiket, dan Rute

Regional
Longsor di Maluku Tengah, Satu Rumah Warga Ambruk

Longsor di Maluku Tengah, Satu Rumah Warga Ambruk

Regional
Kunjungi Bocah Korban Kekerasan Seksual, Walkot Pematangsiantar Beri Motivasi hingga Santunan

Kunjungi Bocah Korban Kekerasan Seksual, Walkot Pematangsiantar Beri Motivasi hingga Santunan

Regional
Pemkot Semarang Raih Opini WTP 8 Kali Berturut-turut, Mbak Ita: Cambuk agar Lebih Baik

Pemkot Semarang Raih Opini WTP 8 Kali Berturut-turut, Mbak Ita: Cambuk agar Lebih Baik

Regional
Organisasi Guru di Demak Tolak Larangan Study Tour, Ini Kata Mereka

Organisasi Guru di Demak Tolak Larangan Study Tour, Ini Kata Mereka

Regional
Teknisi di Lampung Gondol Rp 1,3 Miliar, Curi dan Jual Data Internet

Teknisi di Lampung Gondol Rp 1,3 Miliar, Curi dan Jual Data Internet

Regional
Warga Cepu Temukan Fosil Gading Gajah Purba, Diduga Berusia 200.000 Tahun

Warga Cepu Temukan Fosil Gading Gajah Purba, Diduga Berusia 200.000 Tahun

Regional
Video Viral Seorang Pria di Kupang Dipukul Pakai Kayu di Tangan hingga Pingsan, Kasus Berujung ke Polisi

Video Viral Seorang Pria di Kupang Dipukul Pakai Kayu di Tangan hingga Pingsan, Kasus Berujung ke Polisi

Regional
Pembunuh Kekasih Sesama Jenis di Banten Dituntut 16 Tahun Penjara

Pembunuh Kekasih Sesama Jenis di Banten Dituntut 16 Tahun Penjara

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com