Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tarik Pungli dari Sopir Truk, 3 Pegawai Kemenhub Kena OTT di Bengkulu

Kompas.com - 27/03/2024, 10:44 WIB
Firmansyah,
Teuku Muhammad Valdy Arief

Tim Redaksi

BENGKULU, KOMPAS.com-Sebanyak tiga pegawai Kementerian Perhubungan ditangkap dalam operasi tangkap tangan (OTT) Kepolisian Daerah Bengkulu di jembatan timbang Kecamatan Padang Ulak Tanding, Kabupaten Rejang Lebong.

Penangkapan ketiga orang berinisial WA, HAP, dan ML berlangsung pada Sabtu (23/4/2024).

Direktur Reserse dan Kriminal Khusus (Ditreskrimsus) Polda Bengkulu Kombes (Pol) I Wayan Riko Setyawan mengatakan, modus ketiga tersangka ini melakukan pemeriksaan berat tonase muatan dan pengurusan pembuatan uji kendaraan bermotor.

"Penangkapan ketiganya ini bermula banyaknya aduan masyarakat seperti sopir truk berkaitan adanya pungutan liar di jembatan timbang," kata Direktur Reserse Kriminal Khusus Kepolisian Daerah Bengkulu Kombes I Wayan Riko Setyawan di Markas Kepolisian Daerah Bengkulu, Rabu (27/4/2024).

Baca juga: Jaksa Tuntut Kades Terjaring OTT di Sumbawa Barat 7 Tahun Penjara

 

Pemeriksaan kendaraan di jembatan timbang sebenarnya gratis, tapi ketiga orang itu meminta uang dari truk yang lewat.

Uang itu didapat ketiga pegawai Kementerian Perhubungan tersebut dari truk yang melebihi tonasenya.

Padahal, kendaraan yang melebihi tonase harusnya ditilang dan dikurangi muatannya.

Untuk menyamarkan pungli kelebihan beban kendaraan itu, oknum ASN itu menggunakan kupon makan dengan nominal Rp 5.000 sampai Rp 50.000.

Para sopir truk sebelum memeriksakan berat muatan kendaraan diberikan kupon yang nantinya dapat ditukar di sebuah rumah makan.

"Ketiganya melakukan tindakan tersebut sangat terorganisasi dengan baik," tambahnya.

Baca juga: Mantan Kades di Lebak dan Suami Didakwa Pungli Sertifikat Tambak

Dari ketiga orang itu, polisi menyita Rp 3,6 juta uang hasil pungli.

Saat ini polisi masih menyelidiki dugaan keterlibatan pihak lain dalam pungli ini.

Ketiga pegawai itu terancam dijerat pasal berlapis dengan ancaman penjara 4 sampai 20 tahun.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Deputi 1 KSP Febry Calvin Tetelepta Daftar Jadi Cagub Maluku dari PDI-P

Deputi 1 KSP Febry Calvin Tetelepta Daftar Jadi Cagub Maluku dari PDI-P

Regional
Speedboat Terbakar di Perairan Gili Trawangan, Kapten Alami Luka Bakar

Speedboat Terbakar di Perairan Gili Trawangan, Kapten Alami Luka Bakar

Regional
Polisi Ungkap Kasus Wanita Tewas di Kampar, Ternyata Dibunuh Mantan Suaminya karena Perselingkuhan

Polisi Ungkap Kasus Wanita Tewas di Kampar, Ternyata Dibunuh Mantan Suaminya karena Perselingkuhan

Regional
Bangka Belitung Rekrut 235 Anggota PPK, Digaji Rp 2,5 Juta

Bangka Belitung Rekrut 235 Anggota PPK, Digaji Rp 2,5 Juta

Regional
Korupsi 200 Ton Beras, Eks Wali Kota Tual Ditahan Polisi

Korupsi 200 Ton Beras, Eks Wali Kota Tual Ditahan Polisi

Regional
Sekda Maluku Sadli Ie Ditunjuk Jadi Pj Gubernur, Gantikan Murad yang Habis Masa Jabatan

Sekda Maluku Sadli Ie Ditunjuk Jadi Pj Gubernur, Gantikan Murad yang Habis Masa Jabatan

Regional
Kapal Belum Masuk, Harga Bawang Putih di Ambon Tembus Rp 50.000 Per Kg

Kapal Belum Masuk, Harga Bawang Putih di Ambon Tembus Rp 50.000 Per Kg

Regional
Pemkot Magelang Punya Layanan Sedot Tinja, Berikut Tarif dan Cara Pakai Jasanya

Pemkot Magelang Punya Layanan Sedot Tinja, Berikut Tarif dan Cara Pakai Jasanya

Regional
Penembak Juru Parkir Hotel Braga Purwokerto Ditangkap

Penembak Juru Parkir Hotel Braga Purwokerto Ditangkap

Regional
390 Kg Daging Celeng Diselundupkan ke Bekasi, Disembunyikan Dalam Truk Pengangkut Besi

390 Kg Daging Celeng Diselundupkan ke Bekasi, Disembunyikan Dalam Truk Pengangkut Besi

Regional
Kasus Adik Aniaya Kakak hingga Tewas di Klaten, Polisi: Tunggu Hasil Observasi

Kasus Adik Aniaya Kakak hingga Tewas di Klaten, Polisi: Tunggu Hasil Observasi

Regional
MGPA Beri Harga Khusus Tiket MotoGP Mandalika Selama Periode 'Early Bird'

MGPA Beri Harga Khusus Tiket MotoGP Mandalika Selama Periode "Early Bird"

Regional
Usung Luqman Hakim pada Pilkada Salatiga, PKB Buka Pendaftaran untuk Cari Wakilnya

Usung Luqman Hakim pada Pilkada Salatiga, PKB Buka Pendaftaran untuk Cari Wakilnya

Regional
Gempa M 4,7 di Boalemo Dipicu Aktivitas Lempeng Laut Sulawesi Utara

Gempa M 4,7 di Boalemo Dipicu Aktivitas Lempeng Laut Sulawesi Utara

Regional
Direktur PT Info Solusi Net Ditahan, 'Mark Up' Harga Langganan Internet Desa di Muba, Kerugian Negara Rp 27 Miliar

Direktur PT Info Solusi Net Ditahan, "Mark Up" Harga Langganan Internet Desa di Muba, Kerugian Negara Rp 27 Miliar

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com