PEKANBARU, KOMPAS.com - Santri berinisial EDP (16) ditangkap karena nekat membakar kamar temannya hingga mengakibatkan dua orang tewas dan satu orang mengalami luka bakar.
Pelaku merupakan santri di Pondok Pesantren (Ponpes) Nurul Yakin, di Kampung Dayun, Kecamatan Dayun, Kabupaten Siak, Riau.
Aksi nekat itu dilakukan pelaku karena merasa sakit hati sering dibully oleh teman-temannya atau ketiga korban.
Pelaku juga mengaku sering mendapat kekerasan dari korban.
Untuk mengungkap kasus ini, polisi melibatkan sejumlah ahli.
Baca juga: Sakit Hati Sering Di-bully, Santri di Siak Bakar Kamar Tiga Temannya, Dua Orang Tewas
Dari hasil pemeriksaan ahli psikologi forensik, pelaku EDP memiliki kecerdasaan di atas rata-rata anak seusianya.
Hal ini diungkapkan oleh Kasatreskrim Polres Siak, Iptu Tony Prawira kepada Kompas.com melalui keterangan tertulis, Sabtu (23/3/2024).
"Hasil pemeriksaan ahli psikologi forensik, pelaku juga menunjukkan pribadi yang lihai, cerdik dan terlihat halus budi bahasanya. Dia juga terkesan orang yang suci dan baik," ungkap Tony.
Selain itu, sambung dia, pelaku juga memiliki emosi yang labil, kontrol diri yang rendah dan pribadi yang berani melawan aturan.
Pelaku juga pribadi yang memiliki ciri-ciri manipulatif atau bohong.
"Kemudian, pelaku memiliki risiko atau memiliki potensi tinggi untuk melakukan tindak kekerasan. Karena dia memiliki riwayat kekerasan, baik itu sebagai pelaku atau korban bullying," kata Tony.
Sementara itu, Tony mengatakan bahwa pihaknya juga melibatkan ahli lainnya dalam mengungkap kasus tersebut.
Hasil pemeriksaan ahli kebakaran atas tempat kejadian perkara (TKP), terdeteksi adanya kandungan bahan bakar hidrokarbon seperti bensin, solar, minyak tanah, dan sebagainya.
Jadi, penyebab dari kebakaran tersebut adalah pembakaran pada benda-benda yang mudah terbakar seperti kertas, baju, minyak, dan perabotan yang dari kayu ataupun plastik oleh bara/nyala api terbuka.
Berikutnya, hasil pemeriksaan ahli kebakaran atas barang bukti (BB).