Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Temuan Sejumlah Ahli soal Kasus Pembakaran Kamar di Ponpes Siak Riau

Kompas.com - 23/03/2024, 11:42 WIB
Idon Tanjung,
Gloria Setyvani Putri

Tim Redaksi

PEKANBARU, KOMPAS.com - Santri berinisial EDP (16) ditangkap karena nekat membakar kamar temannya hingga mengakibatkan dua orang tewas dan satu orang mengalami luka bakar.

Pelaku merupakan santri di Pondok Pesantren (Ponpes) Nurul Yakin, di Kampung Dayun, Kecamatan Dayun, Kabupaten Siak, Riau.

Aksi nekat itu dilakukan pelaku karena merasa sakit hati sering dibully oleh teman-temannya atau ketiga korban.

Pelaku juga mengaku sering mendapat kekerasan dari korban.

Untuk mengungkap kasus ini, polisi melibatkan sejumlah ahli.

Baca juga: Sakit Hati Sering Di-bully, Santri di Siak Bakar Kamar Tiga Temannya, Dua Orang Tewas

Ahli psikologi forensik

Dari hasil pemeriksaan ahli psikologi forensik, pelaku EDP memiliki kecerdasaan di atas rata-rata anak seusianya.

Hal ini diungkapkan oleh Kasatreskrim Polres Siak, Iptu Tony Prawira kepada Kompas.com melalui keterangan tertulis, Sabtu (23/3/2024).

"Hasil pemeriksaan ahli psikologi forensik, pelaku juga menunjukkan pribadi yang lihai, cerdik dan terlihat halus budi bahasanya. Dia juga terkesan orang yang suci dan baik," ungkap Tony.

Selain itu, sambung dia, pelaku juga memiliki emosi yang labil, kontrol diri yang rendah dan pribadi yang berani melawan aturan.


Pelaku juga pribadi yang memiliki ciri-ciri manipulatif atau bohong.⁠

"Kemudian, pelaku memiliki risiko atau memiliki potensi tinggi untuk melakukan tindak kekerasan. Karena dia memiliki riwayat kekerasan, baik itu sebagai pelaku atau korban bullying," kata Tony.

Ahli kebakaran atas TKP

Sementara itu, Tony mengatakan bahwa pihaknya juga melibatkan ahli lainnya dalam mengungkap kasus tersebut.

Hasil pemeriksaan ahli kebakaran atas tempat kejadian perkara (TKP), terdeteksi adanya kandungan bahan bakar hidrokarbon seperti bensin, solar, minyak tanah, dan sebagainya.

Jadi, penyebab dari kebakaran tersebut adalah pembakaran pada benda-benda yang mudah terbakar seperti kertas, baju, minyak, dan perabotan yang dari kayu ataupun plastik oleh bara/nyala api terbuka.

Ahli kebakaran atas barang bukti

Berikutnya, hasil pemeriksaan ahli kebakaran atas barang bukti (BB).

Barang bukti berupa 3 buah bungkusan berwarna cokelat yang di dalamnya berisikan 1 kain sarung korban kebakaran berwarna ungu, 1 celana korban kebakaran, 1 botol cairan berwarna kuning diduga BBM jenis minyak tanah dengan volume lebih kurang 5 mililiter.

Sampel yang diambil dari barang bukti itu menunjukkan adanya kandungan senyawa hidrokarbon penyusun BBM.

Hasil pemeriksaan Ahli Digital Forensik

Terdapat 5 file rekaman yang direkam langsung dari handphone iPhone 11 Pro berwarna midnight green yang ahli temukan di data file audio.

Terdapat pembuatan rekaman pada 18 Februari 2024, sekira pukul 09.09 WIB sampai 09.18 WIB.

Rekaman suara tersebut direkam secara terpisah-pisah sebanyak 5 kali. Durasinya berbeda, ada 1 menit 30 detik, 2 menit 30 detik, dan ada yang 32 detik.

Hasil pemeriksaan Ahli Bahasa

Inti percakapan di dalam data rekaman, ahli menyampaikan bahwa partisipan ingin mendapatkan informasi dari suara 1 (korban yang selamat, SP) tentang penyebab kebakaran yang telah menyebabkan si suara 1 terluka atau terbakar sehingga dibawa ke rumah sakit.

Korban memang tidak secara eksplisit menyebutkan tentang apa penyebab kebakaran dan penyebabnya terbakar.

Akan tetapi, korban memiliki kecurigaan yang disertai alasan bahwa ia terbakar karena ada pihak yang menyebabkan itu.

Pelaku yang diduga oleh korban, adalah EDP. Pelaku diduga melakukan penyiraman benda cair seperti minyak ke dirinya yang membuatnya terbakar.

Ahli tidak menemukan pernyataan yang secara eksplisit menyebutkan tujuan orang yang diduga pelaku melakukan pembakaran.

Akan tetapi, pada data rekaman disebutkan bahwa orang yang bernama EDP, diduga oleh korban SP tidak suka padanya.

Baca juga: Kronologi Terungkapnya Santri Bakar Kamar Teman hingga 2 Orang Tewas di Siak Riau

Sebagaimana diberitakan, seorang santri di Ponpes Nurul Yakin di Kampung Dayun, Kecamatan Dayun, Kabupaten Siak, Riau, ditangkap polisi karena membakar kamar tempat tiga orang temannya sesama santri.

Pelaku berinisial EDP (16). Akibat perbuatannya, dua orang temannya,

FTP (18) dan NMA (14), tewas terpanggang. Sedangkan korban satu lagi, SP (16), mengalami luka bakar.

Kepada polisi, pelaku mengaku sakit hati karena sering di-bully oleh para korban.

Pelaku juga mengaku kerap mendapat kekerasan dari korban.

EDP pun membalasnya dengan nekat membakar kamar temannya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Berlayar Ilegal ke Australia, 6 Warga China Ditangkap di NTT

Berlayar Ilegal ke Australia, 6 Warga China Ditangkap di NTT

Regional
Video Viral Diduga Preman Acak-acak Salon di Serang Banten, Pelaku Marah Tak Diberi Uang

Video Viral Diduga Preman Acak-acak Salon di Serang Banten, Pelaku Marah Tak Diberi Uang

Regional
Tawuran 2 Kampung di Magelang, Pelaku Kabur, Polisi Amankan 5 Motor

Tawuran 2 Kampung di Magelang, Pelaku Kabur, Polisi Amankan 5 Motor

Regional
Dua Dekade Diterjang Banjir Rob, Demak Rugi Rp 30 Triliun

Dua Dekade Diterjang Banjir Rob, Demak Rugi Rp 30 Triliun

Regional
Rektor Universitas Riau Cabut Laporan Polisi Mahasiwa yang Kritik UKT

Rektor Universitas Riau Cabut Laporan Polisi Mahasiwa yang Kritik UKT

Regional
Pembuang Bayi di Semarang Tinggalkan Surat di Ember Laundry, Diduga Kenali Saksi

Pembuang Bayi di Semarang Tinggalkan Surat di Ember Laundry, Diduga Kenali Saksi

Regional
Pencuri Kain Tenun Adat di NTT Ditembak Polisi Usai 3 Bulan Buron

Pencuri Kain Tenun Adat di NTT Ditembak Polisi Usai 3 Bulan Buron

Regional
Duel Maut 2 Residivis di Temanggung, Korban Tewas Kena Tusuk

Duel Maut 2 Residivis di Temanggung, Korban Tewas Kena Tusuk

Regional
Tungku Peleburan di Pabrik Logam Lampung Meledak, 3 Pekerja Alami Luka Bakar Serius

Tungku Peleburan di Pabrik Logam Lampung Meledak, 3 Pekerja Alami Luka Bakar Serius

Regional
Pria Misterius Ditemukan Penuh Lumpur dan Tangan Terikat di Sungai Babon Semarang

Pria Misterius Ditemukan Penuh Lumpur dan Tangan Terikat di Sungai Babon Semarang

Regional
Wali Kota Semarang Minta PPKL Bantu Jaga Kebersihan Kawasan Kuliner di Stadion Diponegoro

Wali Kota Semarang Minta PPKL Bantu Jaga Kebersihan Kawasan Kuliner di Stadion Diponegoro

Regional
Korban Tewas Tertimpa Tembok Keliling di Purwokerto Bertambah, Total Jadi 2 Anak

Korban Tewas Tertimpa Tembok Keliling di Purwokerto Bertambah, Total Jadi 2 Anak

Regional
Tingkatkan Pengelolaan Medsos OPD Berkualitas, Pemkab Blora Belajar ke Sumedang dan Pemprov Jabar

Tingkatkan Pengelolaan Medsos OPD Berkualitas, Pemkab Blora Belajar ke Sumedang dan Pemprov Jabar

Regional
Ingin Tiru Aplikasi Sapawarga, Pemkab Blora Lakukan Kunjungan ke Pemprov Jabar

Ingin Tiru Aplikasi Sapawarga, Pemkab Blora Lakukan Kunjungan ke Pemprov Jabar

Regional
Cerita Jadi Jemaah Haji Termuda di Semarang, Halima Ngaku Sudah Nabung sejak TK

Cerita Jadi Jemaah Haji Termuda di Semarang, Halima Ngaku Sudah Nabung sejak TK

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com