Barang bukti berupa 3 buah bungkusan berwarna cokelat yang di dalamnya berisikan 1 kain sarung korban kebakaran berwarna ungu, 1 celana korban kebakaran, 1 botol cairan berwarna kuning diduga BBM jenis minyak tanah dengan volume lebih kurang 5 mililiter.
Sampel yang diambil dari barang bukti itu menunjukkan adanya kandungan senyawa hidrokarbon penyusun BBM.
Terdapat 5 file rekaman yang direkam langsung dari handphone iPhone 11 Pro berwarna midnight green yang ahli temukan di data file audio.
Terdapat pembuatan rekaman pada 18 Februari 2024, sekira pukul 09.09 WIB sampai 09.18 WIB.
Rekaman suara tersebut direkam secara terpisah-pisah sebanyak 5 kali. Durasinya berbeda, ada 1 menit 30 detik, 2 menit 30 detik, dan ada yang 32 detik.
Inti percakapan di dalam data rekaman, ahli menyampaikan bahwa partisipan ingin mendapatkan informasi dari suara 1 (korban yang selamat, SP) tentang penyebab kebakaran yang telah menyebabkan si suara 1 terluka atau terbakar sehingga dibawa ke rumah sakit.
Korban memang tidak secara eksplisit menyebutkan tentang apa penyebab kebakaran dan penyebabnya terbakar.
Akan tetapi, korban memiliki kecurigaan yang disertai alasan bahwa ia terbakar karena ada pihak yang menyebabkan itu.
Pelaku yang diduga oleh korban, adalah EDP. Pelaku diduga melakukan penyiraman benda cair seperti minyak ke dirinya yang membuatnya terbakar.
Ahli tidak menemukan pernyataan yang secara eksplisit menyebutkan tujuan orang yang diduga pelaku melakukan pembakaran.
Akan tetapi, pada data rekaman disebutkan bahwa orang yang bernama EDP, diduga oleh korban SP tidak suka padanya.
Baca juga: Kronologi Terungkapnya Santri Bakar Kamar Teman hingga 2 Orang Tewas di Siak Riau
Sebagaimana diberitakan, seorang santri di Ponpes Nurul Yakin di Kampung Dayun, Kecamatan Dayun, Kabupaten Siak, Riau, ditangkap polisi karena membakar kamar tempat tiga orang temannya sesama santri.
Pelaku berinisial EDP (16). Akibat perbuatannya, dua orang temannya,
FTP (18) dan NMA (14), tewas terpanggang. Sedangkan korban satu lagi, SP (16), mengalami luka bakar.
Kepada polisi, pelaku mengaku sakit hati karena sering di-bully oleh para korban.
Pelaku juga mengaku kerap mendapat kekerasan dari korban.
EDP pun membalasnya dengan nekat membakar kamar temannya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.