BANGKA TENGAH, KOMPAS.com - Teknologi aplikasi sistem informasi daerah potensial penangkapan ikan (Sidolpin) mulai dikembangkan Pemerintah Kabupaten Bangka Tengah, Kepulauan Bangka Belitung.
Aplikasi ini mampu mendeteksi titik tangkap cumi.
"Sidolpin cumi ini merupakan pengembangan dari aplikasi yang sudah ada sebelumnya, namun akurasinya lebih spesifik kepada cumi," kata Kepala Dinas Perikanan Bangka Tengah Imam Soehadi dikutip dari Antara, Jumat (22/3/2024).
Baca juga: Potret Padi Sawah di Bangka Belitung, Terkendala Pupuk dan Air
Imam menjelaskan, saat ini Bangka Tengah menjadi pelopor pengembangan teknologi sidolpin yang khusus mendeteksi wilayah tangkap cumi.
"Teknologi ini penting kami kembangkan karena potensi cumi di Bangka Tengah sangat besar, dengan adanya sidolpin tentu mampu meningkatkan hasil tangkap cumi," ujarnya.
Imam menjelaskan, aplikasi sidolpin cumi langsung menampilkan spot data berupa titik koordinat yang mampu mendeteksi populasi cumi.
Baca juga: PDI-P Masih Dominasi Kursi DPRD Bangka Belitung
"Dengan bantuan sidolpin ini, tentu sangat memudahkan para nelayan dalam menentukan titik tangkap cumi yang potensial," ujarnya.
Ia mengatakan, resolusi sidolpin sekarang sudah diperbarui atau lebih "update" dengan menambahkan mitigasi cuaca untuk memudahkan nelayan dalam mengetahui tinggi gelombang dan kencang angin.
"Kita juga membantu nelayan dengan GPS untuk memudahkan dalam mengunduh data dan menentukan titik tangkap cumi," ujarnya.
Imam juga mengatakan, sidolpin sudah mulai dikembangkan dan digunakan para nelayan sejak tiga tahun belakangan ini dan mampu meningkatkan hasil tangkapan nelayan.
"Hasil tangkapan nelayan naik drastis, semula hanya 50 persen. Namun sejak menggunakan aplikasi Sidolpin naik hampir 100 persen," ungkapnya.
Kemudian pihaknya terus melakukan pengembangan teknologi sidolpin dan berhasil menciptakan sidolpin yang lebih spesifik untuk mendeteksi cumi.
Nelayan juga bisa lebih hemat dari sisi biaya operasional melaut dengan memanfaatkan sistem tersebut.
"Dengan teknologi sidolpin, hasil tangkapan meningkat dan tentu saja berimbas terhadap peningkatan kesejahteraan nelayan," tutupnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.