KENDAL, KOMPAS.com-Tingginya kasus demam berdarah (DBD) di Kabupaten Kendal Jawa Tengah menjadi perhatian khusus bagi pemerintah setempat.
Sekretaris Daerah pemerintah Kabupaten Kendal, Sugiono mengaku, pihaknya telah melakukan rapat koordinasi kewaspadaan demam berdarah dengan Dinas Kesehatan, Puskesmas, dan camat se-kabupaten Kendal pada Selasa (5/03/2024) malam.
Dalam rapat tersebut, Sugiono meminta semua rumah sakit menambah tempat tidur.
Dia mengatakan, surat edaran permintaan tempat tidur tersebut masih dalam pembuatan hari ini.
Baca juga: 114 Warga Kendal Terjangkit Demam Berdarah, 13 Orang Meninggal Dunia
“Saya minta ada tambahan tempat tidur di semua rumah sakit. Termasuk Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Soewondo Kendal,” kata Sugiono, Rabu (6/03/2024).
Di samping itu, tambah Sugiono, pihaknya meminta semua pihak meningkatkan gerakan pembersihan saluran air dan penyemprotan untuk mencegah demam berdarah dengue.
“Ini untuk menekan kasus DBD,” ujar Sugiono.
Terkait dengan hal itu, wakil direktur RSUD Soewondo Kendal, Mohammad Wibowo, mengatakan, hari ini pihaknya telah menyiapkan 28 tempat tidur tambahan untuk pasien DBD. 12 tempat tidur di antaranya sudah disiapkan hari ini.
“Untuk jumlah pasiennya, saya belum tahu pasti, karena datanya ada di rumah sakit. Yang jelas, kami masih bisa menampung pasien DBD,” tambah Bowo.
Baca juga: 2.000 Warga Jateng Terjangkit DBD Sepanjang 2024, Paling Banyak Menginfeksi Siswa SD
Seperti yang telah diinformasikan, kasus demam berdarah di Kabupaten Kendal Jawa Tengah, tinggi.
Dari data Dinas Kesehatan Kendal, mulai Januari hingga per awal Maret 2024 tercatat 114 kasus demam berdarah dan 13 di antaranya meninggal dunia.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.