Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Banjir Bandang Terjang 3 Desa di Sumbawa, 2 Rumah Hanyut

Kompas.com - 21/02/2024, 22:53 WIB
Susi Gustiana,
Pythag Kurniati

Tim Redaksi

SUMBAWA, KOMPAS.com- Banjir bandang merendam rumah warga di Desa Kalabeso, Desa Jurumapin, Desa Labuhan Burung Kecamatan Buer, Kabupaten Sumbawa, Nusa Tenggara Barat (NTB) Rabu (21/2/2024) sekitar pukul 15.30 Wita.

“Benar, ada banjir bandang di tiga desa Kecamatan Buer, Kabupaten Sumbawa tadi sore. Kondisi sekarang air sudah surut dan warga mulai bersihkan rumah,” kata Kapolsek Buer, Ipda Totok Ari Suwondo, Rabu (21/2/2024).

Baca juga: Jelang Pemilu Susulan, Anggota PPS di Demak Mengaku Masih Trauma Banjir

Akibat banjir tersebut, dua rumah warga di Desa Jurumapin hanyut, termasuk sebuah sepeda motor.

“Di Desa Kalabeso sebuah jembatan jalan usaha tani terputus. di Desa Labuan Burung terdapat sepuluh (10) rumah warga tepatnya di Dusun Stober terendam banjir banjir,” papar Ipda Totok.

Selain itu, banjir merendam rumah warga di Desa Labuhan Burung, Rabu (21/2/2024).

“Kami masih pendataan, baru tiba di lokasi malam ini, ada 3 desa terdampak di Kecamatan Buer. Puluhan rumah terendam banjir,” kata Kabid Kedaruratan dan Logistik BPBD Sumbawa Rusdianto.

Baca juga: Cegah Banjir, Pemkot Surabaya Bangun Tanggul di Sisi Barat Kota

Ia mengimbau kepada warga yang berada di sekitar bantaran sungai agar waspada akibat curah hujan yang cukup tinggi.

Kepala Desa Kalabeso, Sirajuddin Fatah mengungkapkan, banjir disebabkan oleh curah hujan yang tinggi dari pukul 13.00 Wita di wilayah hulu sungai.

“Benar, banjir meluap hingga pemukiman warga dengan ketinggian 50 sentimeter hingga 1 meter,” kata Sirajuddin Rabu (21/2/2024).

Menurutnya, banjir terjadi dua kali menyebabkan jembatan putus. Bahkan, warga masih resah dengan banjir susulan.

“Ada 40 rumah terendam banjir, dan terdampak sekitar 80 jiwa. Pendataan kerugian masih kami lakukan,” ucap Sirajuddin.

Ia mengatakan, gabah dan pupuk warga terendam banjir. Kerugian bisa mencapai jutaan rupiah.

Sirajuddin menambahkan banjir bandang kali ini membawa material sampah dan lumpur.

“Ini banjir bandang pertama yang cukup besar, sawah baru ditanami warga terendam sekitar 30 hektar. Alhamdulillah sudah surut dan tidak ada korban jiwa,” paparnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Stigma terhadap Aceh Bakal Menguat jika BNN Razia Kuliner Mengandung Ganja

Stigma terhadap Aceh Bakal Menguat jika BNN Razia Kuliner Mengandung Ganja

Regional
Hapus Stigma Makanan Aceh Mengandung Ganja, BNN Bakal Razia Rumah Makan

Hapus Stigma Makanan Aceh Mengandung Ganja, BNN Bakal Razia Rumah Makan

Regional
Remaja di Kupang Tikam Seorang Pria karena Dianiaya Saat Melintas di Acara Pesta Ulang Tahun

Remaja di Kupang Tikam Seorang Pria karena Dianiaya Saat Melintas di Acara Pesta Ulang Tahun

Regional
Berendam di Pemandian Air Panas, Warga Ambarawa Meninggal Usai Membasahi Kaki

Berendam di Pemandian Air Panas, Warga Ambarawa Meninggal Usai Membasahi Kaki

Regional
Ikut Penjaringan Pilkada di Empat Partai, Sekda Semarang: Kehendak Semesta

Ikut Penjaringan Pilkada di Empat Partai, Sekda Semarang: Kehendak Semesta

Regional
Perayaan Waisak, Ada Pelarungan Pelita di Sekitar Candi Borobudur

Perayaan Waisak, Ada Pelarungan Pelita di Sekitar Candi Borobudur

Regional
Goa Garunggang di Bogor: Daya Tarik, Harga Tiket, dan Rute

Goa Garunggang di Bogor: Daya Tarik, Harga Tiket, dan Rute

Regional
Longsor di Maluku Tengah, Satu Rumah Warga Ambruk

Longsor di Maluku Tengah, Satu Rumah Warga Ambruk

Regional
Kunjungi Bocah Korban Kekerasan Seksual, Walkot Pematangsiantar Beri Motivasi hingga Santunan

Kunjungi Bocah Korban Kekerasan Seksual, Walkot Pematangsiantar Beri Motivasi hingga Santunan

Regional
Pemkot Semarang Raih Opini WTP 8 Kali Berturut-turut, Mbak Ita: Cambuk agar Lebih Baik

Pemkot Semarang Raih Opini WTP 8 Kali Berturut-turut, Mbak Ita: Cambuk agar Lebih Baik

Regional
Organisasi Guru di Demak Tolak Larangan Study Tour, Ini Kata Mereka

Organisasi Guru di Demak Tolak Larangan Study Tour, Ini Kata Mereka

Regional
Teknisi di Lampung Gondol Rp 1,3 Miliar, Curi dan Jual Data Internet

Teknisi di Lampung Gondol Rp 1,3 Miliar, Curi dan Jual Data Internet

Regional
Warga Cepu Temukan Fosil Gading Gajah Purba, Diduga Berusia 200.000 Tahun

Warga Cepu Temukan Fosil Gading Gajah Purba, Diduga Berusia 200.000 Tahun

Regional
Video Viral Seorang Pria di Kupang Dipukul Pakai Kayu di Tangan hingga Pingsan, Kasus Berujung ke Polisi

Video Viral Seorang Pria di Kupang Dipukul Pakai Kayu di Tangan hingga Pingsan, Kasus Berujung ke Polisi

Regional
Pembunuh Kekasih Sesama Jenis di Banten Dituntut 16 Tahun Penjara

Pembunuh Kekasih Sesama Jenis di Banten Dituntut 16 Tahun Penjara

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com