Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jarak 5 Meter, Pria di Klaten Tembak Temannya, Dipicu Kaus Rp 70.000 yang Dibeli Online

Kompas.com - 20/02/2024, 17:27 WIB
Rachmawati

Editor

KOMPAS.com - S (22), pria asal Desa Paseban, Kecamatan Bayat, Kabupaten Klaten, Jawa Tengah menjadi korban penganiayaan dan penembakan.

Peristiwa tersebut terjadi di area persawahan dekat jembatan Gambangan Desa Trotok, Kecamatan Wedi pada Jumat (16/2/2024) dini hari.

Polisi berhasil menangkap satu pelaku yakni D, sementara satu pelaku lainnya masih buron

Kejadian ini berawal saat pelaku D bersama teman-temannya tengah mabuk pada Kamis (15/2/2024) malam.

Baca juga: Teror Ulat Bulu Serang Klaten, Warga Keluhkan Gatal-gatal

Selain D ada satu pelaku lainnya yang sama-sama yang tergabung dalam kelompok wis men cuex (WMC).

"Saat pelaku tengah minum-minum keras melihat korban mendekati pelaku. Sesaat pelaku memukul korban menggunakan tangan kiri, mengenai pipi kanan korban sebanyak 1 kali," ujar Kasi Humas Polres Klaten, AKP Abdillah.

Korban membalas dengan memukul pelaku satu kali dan mengenai hidung sebelah kiri pelaku. Keduanya sempat dilerai oleh teman-temannya.

"Sesudah itu pelaku minta dipertemukan oleh korban di tengah persawahan. Sesampainya korban di tempat, pelaku langsung mengambil senjata jenis airsoft gun yang sebelumnya ditaruh di dashboard," paparnya.

Senjata tersebut kemudian diarahkan ke korban dan dengan jarak lima meter, pelaku melepaskan tiga kali tembakan.

Baca juga: 2 Anak di Klaten Meninggal akibat DBD

"Senjata tersebut lalu direbut pelaku lain, kemudian di tembak mengenai korban sebanyak 3 kali," ungkapnya.

"Korban kemudian berlari ke arah persawahan," imbuhnya.

Akibat kejadian tersebut, pelaku mengalami luka di punggung, dada, tangan dan kepala bagian belakang.

Sementara itu Kapolres Klaten, AKBP Warsono mengatakan penganiayaan dan penembakan tersebut dipicu oleh kaus yang digunakan korban.

Saat mabuk, pelaku melihat korban mengenakan kaus dari kelompok lain hingga pelaku D memukul pelaku S.

"Korban dari keterangannya tidak ikut dalam geng, haya memiliki kaus yang beli secara online di FB dengan harga Rp 70 ribu," papar Kapolres Klaten, AKBP Warsono, Selasa (20/2/2024).

Baca juga: Lagi, Anggota KPPS di Klaten Meninggal Dunia Diduga Kelelahan

Polisi saat ini masih mencari satu pelaku lainnya yang masuk dalam daftar pencarian orang (DPO).

Pelaku lain itu juga melepaskan sejumlah tembakan ke arah tubuh korban S.

D kini dijerat pasal 170 ayat (2) ke 1e KUHP, atau pasal 351 ayat 1 KUHP dengan ancaman hukuman paling lama 7 tahun penjara.

Artikel ini telah tayang di TribunSolo.com dengan judul Tembak Warga Bayat, 'D' Pelaku Penembakan di Klaten Terancam 7 Tahun Penjara

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Polisi Buru Wanita Penculik Balita di Bima NTB

Polisi Buru Wanita Penculik Balita di Bima NTB

Regional
Sindikat Curanmor di Brebes Dibongkar, 2 Tersangka Diamankan, 12 Motor Dikembalikan

Sindikat Curanmor di Brebes Dibongkar, 2 Tersangka Diamankan, 12 Motor Dikembalikan

Regional
Makam Mahasiswi Kedokteran di Purbalingga Dirusak OTK, Diduga Jasad Hendak Dicuri

Makam Mahasiswi Kedokteran di Purbalingga Dirusak OTK, Diduga Jasad Hendak Dicuri

Regional
Jalan Padang-Pekanbaru yang Putus di Lembah Anai Diperkirakan Buka 21 Juli 2024

Jalan Padang-Pekanbaru yang Putus di Lembah Anai Diperkirakan Buka 21 Juli 2024

Regional
6 Orang Daftar Pilkada di PDI-P Kota Magelang, Berikut Identitasnya

6 Orang Daftar Pilkada di PDI-P Kota Magelang, Berikut Identitasnya

Regional
Kronologi Anak Diduga Depresi Bunuh Ibu di Morowali, Pelaku Teriak Histeris Saat Diamankan

Kronologi Anak Diduga Depresi Bunuh Ibu di Morowali, Pelaku Teriak Histeris Saat Diamankan

Regional
Sumur Warga Mulai Kering, Wali Kota Semarang Minta Warga Irit Air

Sumur Warga Mulai Kering, Wali Kota Semarang Minta Warga Irit Air

Regional
Menyoal Kasus Kematian Vina Cirebon 8 Tahun Lalu, dari Salah Tangkap hingga Teka-teki Orang Tua Buronan

Menyoal Kasus Kematian Vina Cirebon 8 Tahun Lalu, dari Salah Tangkap hingga Teka-teki Orang Tua Buronan

Regional
Ayah Perkosa Anak karena Istri Jadi TKW Kembali Terjadi di Mataram NTB

Ayah Perkosa Anak karena Istri Jadi TKW Kembali Terjadi di Mataram NTB

Regional
Aniaya dan Ancam Jual Istri, Pria di Kubu Raya Ini Ditangkap

Aniaya dan Ancam Jual Istri, Pria di Kubu Raya Ini Ditangkap

Regional
Tak Ada Kabar Sejak Minggu, Warga Lampung Ditemukan Tewas di Gorong-gorong Ungaran

Tak Ada Kabar Sejak Minggu, Warga Lampung Ditemukan Tewas di Gorong-gorong Ungaran

Regional
Petani di Daerah Lumbung Beras Sulsel Mulai Menggunakan Drone untuk Basmi Hama di Sawah

Petani di Daerah Lumbung Beras Sulsel Mulai Menggunakan Drone untuk Basmi Hama di Sawah

Regional
Soal 'Study Tour', ASITA Solo Sarankan Gunakan Armada Layak dan Biro Perjalanan Tersertifikasi

Soal "Study Tour", ASITA Solo Sarankan Gunakan Armada Layak dan Biro Perjalanan Tersertifikasi

Regional
Situs Web Pemkot Unggah Berita Wali Kota Semarang Maju Pilkada, Kominfo: Kena Retas

Situs Web Pemkot Unggah Berita Wali Kota Semarang Maju Pilkada, Kominfo: Kena Retas

Regional
Transparansi Berita Pencalonan Mbak Ita, Pemkot Semarang Lakukan Evaluasi hingga Investigasi

Transparansi Berita Pencalonan Mbak Ita, Pemkot Semarang Lakukan Evaluasi hingga Investigasi

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com