SUMBAWA, KOMPAS.com- NA (22), seorang ibu kandung yang membuang bayi berumur satu tahun ke sungai di wilayah Kecamatan Lunyuk, Kabupaten Sumbawa, Nusa Tenggara Barat (NTB) mengalami depresi berat. Hal itu terungkap berdasarkan hasil pemeriksaan psikologis.
“Dari hasil screening pemeriksaan psikologi terindikasi mengalami depresi berat dan cemas dalam skala berat sehingga kondisi kesehatan mentalnya terganggu,” kata Kasat Reskrim Polres Sumbawa Iptu Regi Halili saat dikonfirmasi, Rabu (7/2/2024).
Baca juga: Bunuh dan Buang Bayi Hasil Hubungan di Luar Nikah, Wanita di Kotabaru Ditangkap
NA juga diduga mengalami keterlambatan intelektual dan mental.
Ia menjelaskan, saat ini NA dirawat inap di RSUD Sumbawa untuk memulihkan kondisinya.
“Sudah ditangani dokter ahli kejiwaan dan psikiater untuk penanganan psikologis,” sebutnya.
Baca juga: Takut Hubungan Gelap Ketahuan Keluarga, Perempuan di Semarang Buang Bayi di Pinggir Sungai
Sebelumnya, NA ditetapkan sebagai tersangka kasus pembuangan bayi GPS (1). Bayi tersebut ditemukan mengambang di sungai Kecamatan Lunyuk, Kabupaten Sumbawa Jumat (2/2/2024).
Peristiwa tersebut diketahui saat ibu NA meminta NA memasak, namun NA mengatakan tidak bisa memasak karena sedang menyusui.
NA dan ibunya sempat terlibat adu mulut. Selanjutnya NA langsung membawa anaknya keluar dari rumah pada Kamis (1/2/2024).
Namun, di tengah jalan NA membuang anak kandungnya tersebut di aliran Sungai Molong yang terletak di Dusun Emang, Desa Emang Lestari Kecamatan Lunyuk.
Dia juga meninggalkan alat gendong bayi di bawah pohon di yang berada di pinggir sungai.
NA berjalan menyusuri aliran Sungai Molong dengan maksud melarikan diri dan bersembunyi di ladang jagung milik saksi Kenjeng yang berada di hulu aliran Sungai Molong.
Selanjutnya, pada Jumat (2/2/2024) sekitar pukul 07.00 Wita pelaku NA bertemu dengan saksi Heruddin.
NA menceritakan kepada saksi bahwa telah lari dari rumahnya dan telah membuang anak kandungnya di aliran Sungai Molong.
Heruddin menghubungi anggota polisi Polsek Lunyuk, Polres Sumbawa. Kemudian petugas menangkap dan meminta NA menunjukkan lokasi tempat anaknya dibuang.
Nyawa bayi tersebut tidak dapat diselamatkan.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.