Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kisah Chandra, Perajin Barongsai di Semarang yang Kebanjiran Pesanan Jelang Imlek

Kompas.com - 03/02/2024, 09:00 WIB
Sabrina Mutiara Fitri,
Sari Hardiyanto

Tim Redaksi

SEMARANG, KOMPAS.com - Bagi masyarakat Tionghoa, perayaan Imlek manjadi satu hal yang spesial. Pasalnya, peringatan tahun baru China itu biasanya disambut meriah dengan pertunjukan barongsai, sembahyang, dan masih banyak lainnya.

Tak heran, jika perajin barongsai di Semarang mulai kebanjiran pesanan menjelang Imlek pada 10 Februari 2024 mendatang.

Hal tersebut diakui oleh perajin barongsai di Semarang, Chandra Wiro Utomo.

Baca juga: Jelang Imlek, Penjual Angpau di Pecinan Semarang Mulai Diburu, Paling Laris Gambar Naga

Terletak di Jalan Hiri III, Nomor 6, Kelurahan Karangtempel, Kota Semarang itulah, Chandra, sapaan akrabnya, memproduksi puluhan barongsai untuk perayaan Imlek 2024.

Dirinya menyebut, pesanan barongsai pada tahun ini mengalami peningkatan yang pesat. Bahkan, hingga saat ini Chandra sudah menggarap 40 barongsai dan 20 naga.

"Bisa dibilang naik 100 persen, rata-rata sudah booking 4 bulan lalu. Jadi saya dari Oktober mulai fokus ngerjain untuk Imlek. Setiap tahunnya begitu," ucap Chandra kepada Kompas.com, Jumat (2/2/2024).

Baca juga: Produsen Barongsai di Pecinan Semarang Kebanjiran Pesanan, Hanya Tidur 1 Jam hingga Tolak Pesanan


Pesanan barongsai datang dari seluruh Indonesia

Perajin barongsai, Chandra Wiro Utomo sedang melukis barongsai di tempat produksi barongsai milikinya, tepatnya di Jalan Hiri III, Nomor 6, Kelurahan Karangtempel, Kota Semarang, Jumat (2/1/2024).KOMPAS.com/ Sabrina Mutiara Fitri Perajin barongsai, Chandra Wiro Utomo sedang melukis barongsai di tempat produksi barongsai milikinya, tepatnya di Jalan Hiri III, Nomor 6, Kelurahan Karangtempel, Kota Semarang, Jumat (2/1/2024).

Lebih jelas Chandra mengatakan, pesanan barongsai dan naga itu berasal dari hampir seluruh wilayah di Indonesia, seperti Jawa Tengah, Jawa Timur, Jawa Barat, Kalimantan, Makassar, dan masih banyak lagi.

Uniknya, barongsai dan naga karya Chandra itu dijual dengan harga Rp 4 juta hingga puluhan juta rupiah.

"Kita ada dua jenis bulu yang dipakai, kalau pakai sintetis Rp 4 juta. Kalau bulu domba asli Rp 6 juta. Kalau naga mulai dari Rp 8 jutaan, tergantung bahan dan panjang," tutur Chandra.

Baca juga: Semarak Perayaan Imlek di Kelenteng Tay Kak Sie Semarang, Digelar Tanpa Hiburan untuk Menghormati Tahun Politik

Sementara itu, Chandra mengatakan, ada sejumlah step atau tahapan yang dilakukan untuk membuat barongsai.

Pertama, membuat pola atau rangka barongsai menggunakan rotan. Lantas dilukis menggunakan cat, dan dipasang bulu.

Tentunya, proses pembuatan barongsai membutuhkan waktu yang tidak sebentar.

Dirinya mengaku  perlu menghabiskan sekitar 3-4 hari hanya untuk proses membuat rangka.

"Sekarang mewarnai diuntungkan perkembangan zaman, menggunakan cat air. Kalau zaman dulu 2005, saya belajar ngecat 3 hari baru selesai. Sekarang sehari bisa," ucap dia.

Baca juga: Imlek Berdekatan dengan Pemilu, Penjual Kue Keranjang di Pecinan Semarang Mengeluh Sepi Pembeli

Halaman Berikutnya
Halaman:


Terkini Lainnya

Pelni Hentikan Pelayaran Rute Bintan-Natuna Selama Sekitar 20 Hari

Pelni Hentikan Pelayaran Rute Bintan-Natuna Selama Sekitar 20 Hari

Regional
Tergiur Upah Rp 3 Juta, Tukang Nasi Goreng Jadi Kurir Narkoba

Tergiur Upah Rp 3 Juta, Tukang Nasi Goreng Jadi Kurir Narkoba

Regional
Pria Bacok Tetangga di Banyuwangi, Ngamuk Halaman Gudang Jadi Lokasi Parkir Tahlilan

Pria Bacok Tetangga di Banyuwangi, Ngamuk Halaman Gudang Jadi Lokasi Parkir Tahlilan

Regional
Jokowi Makan Malam di Kampung Melayu Lombok, Pesan Nasi Goreng Istimewa

Jokowi Makan Malam di Kampung Melayu Lombok, Pesan Nasi Goreng Istimewa

Regional
Ada Sengketa, KPU Tunda Penetapan 5 Caleg Terpilih di Sumbar

Ada Sengketa, KPU Tunda Penetapan 5 Caleg Terpilih di Sumbar

Regional
Imbas Letusan Gunung Ruang, 1.324 Warga Dievakuasi Keluar dari Pulau Tagulandang

Imbas Letusan Gunung Ruang, 1.324 Warga Dievakuasi Keluar dari Pulau Tagulandang

Regional
Pencarian Dihentikan, 2 Penambang Tertimbun Galian Batu Bara Dinyatakan Hilang

Pencarian Dihentikan, 2 Penambang Tertimbun Galian Batu Bara Dinyatakan Hilang

Regional
Gunung Ruang Keluarkan Asap Setinggi 600 Meter

Gunung Ruang Keluarkan Asap Setinggi 600 Meter

Regional
Kisah Relawan Tagana Sumbawa, 14 Tahun Berada di Garda Depan Bencana Tanpa Asuransi

Kisah Relawan Tagana Sumbawa, 14 Tahun Berada di Garda Depan Bencana Tanpa Asuransi

Regional
14 Mobil Damkar Berjibaku Bersihkan Bandara Sam Ratulangi dari Debu Gunung Ruang

14 Mobil Damkar Berjibaku Bersihkan Bandara Sam Ratulangi dari Debu Gunung Ruang

Regional
TKA di Kepri Wajib Bayar Restribusi 100 Dolar AS Tiap Bulan

TKA di Kepri Wajib Bayar Restribusi 100 Dolar AS Tiap Bulan

Regional
Aksi 'May Day' di Semarang Ricuh, Polisi Semprotkan Water Canon Saat Gerbang Didobrak Massa

Aksi "May Day" di Semarang Ricuh, Polisi Semprotkan Water Canon Saat Gerbang Didobrak Massa

Regional
Ayah di Manggarai Timur Diduga Cabuli Anak Kandung sampai Melahirkan

Ayah di Manggarai Timur Diduga Cabuli Anak Kandung sampai Melahirkan

Regional
Daftar ke 4 Parpol, Pj Walkot Bodewin Siap Bertarung di Pilkada Ambon

Daftar ke 4 Parpol, Pj Walkot Bodewin Siap Bertarung di Pilkada Ambon

Regional
Culik Warga, Anggota Geng Motor di Lhokseumawe Ditangkap

Culik Warga, Anggota Geng Motor di Lhokseumawe Ditangkap

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com